______
Mereka sudah puas bermain di pasar malem yang biasa saja sebenarnya, namun karena ada kebahagiaan disana membuat tempat ini menjadi lebih istimewa.
Vano menyuruh Garlien dan Varo untuk duduk di depan pasar malem. Dia tak mau Varo kecapekaan gara-gara berjalan ke tempat parkir yang lumayan jauh.
Dan ternyata ada salah satu laki-laki yang dulu pernah mengoda Garlien saat sedang ada di halte. Dan yah dia melihat Garlien.
"Gawat."
Umpat Garlien saat melihat laki-laki itu berjalan mendekati Garlien, membuat dia merasa was-was dan cemas.
Garlien menuntun Varo supaya ikut berlari menjauhi laki-laki itu. Namun sayangnya itu tak berhasil karena langkah Garlien yang kecil, belum lagi ia harus menggendeng Varo.
"Hai cantik, kita ketemu lagi," ujar lelaki itu dan mencoba untuk memegang wajah Garlien namun Garlien menampiknya dengan keras.
"Uh, jangan keras-keras dong," adu lelaki itu dengan sangat dramatis.
"Pergi!" ujar Garlien sambil menunduk dia tak mau melihat lelaki biadab itu.
"Aku akan pergi jika kau ikut!"
"Nggak akan!"
Garlien menginjak lelaki itu, setelah itu dia berlari sambil tetap menggendeng Varo. Dia bersembunyi di balik tong sampah besar bersama Varo. Bagaimana sekarang?
Garlien mendengar suara langkah kaki mulai mendekat ke arahnya. Apakah dia akan menemukan Garlien? tolong jangan.
"Nona manis, aku tau kau sembunyi," ujar lelaki itu di balik tong sampah.
"Jika kau tak mau sakit, mending keluar dari tempat persembunyianmu itu," kata lelaki itu sambil memainkan pisau kecilnya.
"Hai ku bilang keluar!" bentaknya.
Garlien benar-benar takut, apa yang akan dia lakukan, dan Varo? kenapa dia seolah biasa-biasa saja. Bahkan saat Garlien melihat wajah Varo, terlihat jelas mukanya yang tenang seolah tak terjadi apa-apa.
"Baiklah, jika itu mau mu."
Bukh!!!
Lelaki itu menendang tong sampah itu membuat Garlien dan Varo ketauan, dia menemukan Garlien dan Varo. Sial!
"I see you," ujarnya dengan kalimat manis namun membuat bulu kuduk Garlien merinding.
Garlien lari lagi, tak lupa dia selalu menggendeng Varo untuk selalu ada di sampingnya, jangan sampai dia jauh dari Garlien. Dan ternyata jalan ini buntu. Apa yang harus di lakukan sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
Teen FictionGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...