_______
"CILUP ... BAA!" teriak Garlien.
Dan hal itu membuat Vano terkejut, hampir saja dia salah memotong kuku Garlien. Dasar anak ini! untuk apa melakukan penipuan seperti ini?
Menurut Garlien, kagetnya Vano sangat bagus, andai dia bisa mengulangi pasti akan di video. Matanya membulat, bibirnya terbuka sedikit dan tangannya seperti tersetrum listrik. Ahaha!
"AHAHAHAHAHAHAH!!!!" tawa bangga Garlien terbit. "Uhuk-uhuk, hahahaha!" Hingga terbatuk-batuk namun tawanya tetap saja tidak hilang.
"Aduh, Garlien suka sama kagetnya Vano, hahaha!" Kata Garlien bahkan sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa yang berlebihan.
"Lucu?"
"Banget! banget! bangettt!!!" jawab Garlien antusias.
Vano tak menghiraukan ucapan Garlien, dia lebih memilih untuk memotong kuku Garlien seperti tadi. Memang benar apa kata Garlien, kukunya sudah panjang.
"Makasih mau potongin."
"Hm."
"Ham hem ham hem, Garlien dengernya bosen," keluh Garlien.
"Ga usah denger,"jawab Vano enteng.
Tak lama akhirnya Vano selesai memotong kuku tangan Garlien, sekarang kuku Garlien udah pendek jadi nggak mungkin jadi macan. Diem-diem Garlien itu macan jadi-jadian, becanda kok.
"Kakinya?" tanya Vano
Garlien sedikit berpikir dan tak lama dia paham. "Nggak usah, makasih!" kata Garlien membuat mimik sejutek yang dia bisa.
Ntah kenapa Garlien merasa gerah, apa AC di rumah sakit tidak nyala? atau apa? ah Garlien tau rambutnya tergerai membuat lehernya keringetan.
"Ehm," kode Garlien.
"Ehm!" kode Garlien lagi lebih keras.
"Ehm, hm, ehm, hm, hm, ehm. EHM!" Suara Garlien sama sekali tidak direspon.
"Hufh!" Garlien pasrah, dia lupa jika Vano tak peka. Lebih pekaan Garlien dari pada Vano. Mana mungkin Vano paham dengan deheman Garlien.
"Vano, boleh iketin rambut Garlien?"
"Punya tangan?"
"Aish, Garlien itu lagi sakit Vanoo," kesel Garlien. Lalu dia berpikir. "Hmm kalo di film AADC tuh gini. Ehm, apa yang Vano lakukan ke Garlien itu jahat!"
Vano berdecak remeh, mana ada yang seperti itu. Dalam film AADC mana mungkin kenal Garlien dan Vano. Garlien mengubah skenarionya dan itu menjadi aneh.
Garlien mencoba untuk mengikat rambutnya sendiri. Namun karena tak ada ikar rambut Garlien akan mengepang rambutnya saja.
Tapi sebelum dia menyentuh rambutnya Vano lebih dahulu memegang rambut Garlien. "Jangan sok bisa!" kata Vano pada Garlien. Membuat Garlien mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
Teen FictionGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...