BAGIAN 23📌

1.4K 149 99
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Lino benar-benar benci dengan dua cecurut itu. Siapa lagi kalo bukan Vano dan Garlien, teganya mereka berdua meninggalkan Lino sendiri di taman. Kan jadi kaya orang jomblo, padahal nggak pernah jomblo!

Dia memutuskan untuk pulang ke rumah sendirian, dalam hatinya ia menyimpan dendam pada dua orang ngeselin itu.

"Bundaaa!!!!" rengek Lino saat sampai di rumah.

"Kalo masuk rumah itu beri salam bukan teriak-teriak!"

Gina menghampiri anak laki-lakinya itu. Jujur dia juga bingung kenapa dia seperti itu, belum lagi ia datang sendiri. Dimana Garlien dan Vano?

"Vano mana?" Tanya Gina.

"Bun, Kakak mau tanya. Lino itu anak pungut? anak tiri? atau anak angkat?" tanya Lino beruntun.

"Kok tanya gitu?"

"Orang anaknya pulang! yang ditanya anak orang lain!" kesel Lino gara-gara Vano. Dia itu siapa sih? Gina seneng banget sama dia. Agrh.

"Iya deh maaf."

"Udah lah Kakak mau buat rencana."

"Rencana apa?"

"Orang tua dilarang kepo!"

~|•|~

Lino mengajak Varo untuk ikut mengerjai Garlien dan Vano. Walaupun dia tak yakin bisa mengerjai Vano, namun ia 190% yakin jika mengerjai Garlien pasti bisa, karena adiknya itu bodoh untuk saat ini.

Lino bersiap untuk berada di gerbang sambil memegang pistol air yang siap untuk di luncurkan. Tinggal menunggu Garlien dan Vano datang.

Piu piu piu!!!

Tembak Lino dan Varo di baju Garlien dan Vano, air itu telah berganti menjadi merah karena di kasih pewarna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tembak Lino dan Varo di baju Garlien dan Vano, air itu telah berganti menjadi merah karena di kasih pewarna. Dan tentu saja itu ide Lino.

Garlien diam, mengambil nafas supaya tak meluap-meluap amarahnya, ingat jangan malu-maluin di depan gebetan. Tetap jadi cewek, jangan jadi cewek jadi-jadian untuk saat ini. Sabar.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang