BAGIAN 24📌

1.3K 143 44
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Garlien bersiap untuk turun ke bawah, namun saat membuka pintu dia terkejut karena ada Lino yang yang sepertinya menempelkan telinganya ke pintu kamar Garlien. Dia nguping?!

"Hai Adek kesayangan," sapa Lino saat sadar pintunya telah terbuka.

"Halah basi! ngapain lu kesini?" tanya Garlien to the point. Semuga saja mood nya tak rusak gara-gara Kakaknya itu.

"Udah Lino bilangin, jangan panggil lu tapi Kakak!"

"Udah Garlien bilangin, jangan panggil Adek tapi Garlien!"

Garlien pergi dari hadapan Lino, dia ingin mengumumkan kabar baik ini kepada keluarganya. Harus di rayakan!

Garlien menarik Gina yang sedang menyiapkan makan sore. Memang di rumah Garlien tak ada makan malam karena Gina mengatakan itu akan membuat keluarganya gendut. Tak sehat.

Gerlien membawa Gina di sofa yang ada di ruang tamu dengan sedikit paksaan, lalu menarik Geno yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Awalnya dia menolak namun akhirnya ia mengesampingkan pekerjaannya.

Tak lupa dia memanggil Varo yang ada di kamarnya, sekarang dia hanya diasuh oleh Gina, tak ada lagi baby sitter yang selalu berganti-ganti.

Nah sekarang sudah kumpul semua, Varo duduk di pangkuan Gina dan Geno di sampingnya. Garlien berdiri di depan keluarganya itu.

"Eits, kok Kakak nggak di ajak?" ungkap Lino saat dia menyadari Garlien akan melakukan pengumuman tanpa dirinya.

"Lu siapa?"

"Ade ... "

"Jangan panggil Adek kalo mau ikut!" potong Garlien.

"Iya bayi kecilkuuu."

"Terserah!"

Lino akhirnya duduk di sebelah Gina, mereka semua ingin mendengarkan apa yang ingin di sampaikan Garlien.

"Jadi Garlien bawa kalian semua kesini untuk mengatakan bahwa ... "

"Garlien bakal ke pasar malem sama Vano!!! Tepuk tangan yang meriah."

Krik krik.

"Hole!!! Abang ikut!" ungkap Varo sambil menepuk tangannya semangat 45.

"Big no! Abang di rumah aja, ntar di beliin coklat," bujuk Garlien pada adiknya itu.

"Sama permen?" tawar Varo pada Garlien.

"Iya sama permen dan mainan baru juga. Jadi di rumah aja ya?" pinta Garlien dengan raut muka yang sangat mendukung.

"Nggak mau, Abang ikut!"

Down! Garlien kira setelah Varo di belikan permen, cokelat dan mainan baru ia akan di rumah, nyatanya itu semua hanya ilusi. Varo bener-bener ngeselin! kenapa saat Garlien akan pergi bersama Vano selalu ada yang mengganggu?

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang