BAGIAN 50📌

994 108 36
                                    

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Garlien menurut tangannya di taruh di pelipis tanda hormat ke arah Vano. Dan Vano menyuapi Garlien lagi. Dia harus makan sesuai dengan yang dokter katakan.

Akhirnya Vano telah selesai menyuapi Garlien dia mengambil minum di taruh di mulut Garlien supaya meminumnya. Tentu saja Garlien menurut, dia meminum minuman yang di berikan Vano.

Vano kembali menaruh minuman itu di nakas, kemudian Garlien mendengar suara gemuruh dari perut Vano. Dia pasti belum makan dari tadi.

"Cacing-cacing di perut pada minta jatah tuh," kode Garlien namun Vano tak paham, dia hanya diam tak mengerti ucapan Garlien. Dan Garlien sudah biasa dan menerima itu semua.

"Vano belum makan ya?" tanya Garlien, walaupun Garlien sudah tau jawabannya.

"Iya."

"Kenapa?"

"Ga laper."

Garlien mendengus, kemudian dia mengambil makanan di nakas, itu adalah sate yang Vano beli dan tak di makan. Jadi lebih baik ini untuk Vano.

"Harus laper!"

"Maksa."

"Garlien itu tau Vano belum makan. Vano pulang buat mandi sama ganti baju doang kan? itu lukanya sampai nggak tutup lagi. Vano tuh nggak boleh mikirin Garlien doang, Vano harus mikirin diri Vano sendiri. Garlien nggak mau Vano sakit gara-gara ngurus Garlien. Garlien—"

"Aaa ... "

Garlien tersenyum gemas di hadapan Vano dan bersiap untuk menyuapi Vano. Kenapa Vano itu sangat berbeda, Garlien sangat mencintai Vano.

"Gitu dong, kan Garlien jadi bahagia."

Garlien segera mengambil satenya lagi dan di taruh di depan mulut Vano. "Lagi lagi," kata Garlien semangat.

"Aaa ... "

Garlien kembali menyuapi Vano. Entah kenapa hanya seperti ini membuat Garlien sangat bahagia. Intinya dia bahagia saat ada Vano di sampingnya.

Hingga akhirnya sate ayam itu telah habis di lahap Vano. Garlien yakin Vano sangat lapar tadi, dan untung saja Garlien itu peka. Coba kalo sifat Garlien kaya Vano? haduh parah jadinya.

Garlien melihat Vano yang sedang minum bekas gelas Garlien. Kadang Garlien berpikir kenapa dia begitu mencintai Vano. Padahal Vano itu cuek, romantisnya jarang, nggak peka dan nggak beri Garlien kepastian. Tapi dia tetap mencintai Vano.

"Garlien cinta Vano," kata Garlien tulus, entah sudah keberapa Garlien mengatakan hal ini.

"Hm."

"Kok cuma hm? Garlien 1.000% cinta Vano," jelas Garlien, mungkin saja dengan begini Vano bisa paham dengan perasaan Garlien. Tapi manusia kutub itu tetap saja diam, menjengkelkan.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang