BAGIAN 37📌

1K 119 39
                                    

____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Garlien terbangun dari tidurnya namun ia merasa ada sesuatu di dahinya, dia memegang dahinya itu ternyata ada kain, apakah dia demam? memang kepalanya terasa pusing, namun Garlien akan tetap sekolah. Kali aja Vano berangkat sekolah.

Dia bangun dari tidur dengan lumayan susah karena kepalanya berat dan di sekelilingnya terasa bergerak. Namun ia melawan itu semua, Garlien nggak boleh lemah!

Ia telah selesai mandi dan bersiap untuk datang ke sekolah, saat melihat ke cermin bibirnya sangat pucat, akhirnya Garlien memakaikan lip balm di bibirnya. Dia jarang pake hal yang begituan sebenarnya.

Selanjutnya dia turun ke bawah, ternyata disana sudah ada Gina yang sedang duduk di kursi ruang makan. Disana juga ada Lino, Geno dan Varo yang sedang makan pagi.

Namun Gina tak melanjutkan makannya dia justru mengambil nampan, kemudian piring, lalu di kasih nasi dan lauk, ia akan membawakan makanan ini pada putrinya yang sedang sakit. Setelah selesai dia berbalik dan Gina terlihat terkejut saat melihat Garlien sudah ada di sana.

"Kenapa turun?" tanya Gina pada Garlien.

"Garlien mau sekolah."

Gina menaruh nampannya di meja makan, kemudian menghampiri Garlien yang ada di ujung tangga. Walaupun sudah memakai lip balm Garlien masih terlihat pucat.

"Loh, Garlien itu sakit. Di rumah aja ya," bujuk Gina.

"Garlien baik-baik aja Bun."

Gina membuang nafas pelan, kemudian memegang kedua pundak Garlien dengan lembut, anaknya sudah dewasa.

"Jangan bandel, Bunda tau kamu sakit. Ntah itu jiwa atau pun raga."

"Bun ... Garlien mohon, Garlien mau sekolah."

"Hmm, oke tapi kalo kamu ngerasa sakit langsung ke UKS atau bilang sama Bunda, ntar Bunda jemput."

Garlien tersenyum getir. "Makasih Bunda," kata Garlien kemudian memeluk Gina dengan hangat dan Gina membalas pelukan itu sambil tersenyum.

"Ya udah Garlien berangkat dulu," kata Garlien kemudian berlari keluar rumah.

"Garlien makan dulu ... "

Perkataan Gina tak ada gunanya saat Garlien sudah tak terlihat lagi di rumah. Gina tersenyum paksa kemudian kembali lagi ke meja makan.

"Bunda tenang aja, biar Kakak yang ater Adek," kata Lino setelah selesai makan.

Lino bergegas pergi ke luar rumah, semoga saja Garlien belum naik angkot. Dasar cewek keras kepala, kalo sakit itu bilang! kalo sakit itu di obatin! kalo di biarin akan lebih sakit.

~|•|~

Vano menyiapkan semua buku yang akan di bawa ke sekolah, dia tak mungkin terus-terusan bolos gara-gara masalah ini.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang