Sempat terjadi kesalahan teknis di part ini atau kesalahan aku sendiri:|
_____
Waktu untuk kerja kelompok telah tiba, dan kerja kelompok itu dilakukan di rumah Garlien—lebih tepatnya lagi kamar Garlien.
Sebenarnya Rivan dan Mesa inginnya kerja kelompok di rumah Robin, yang katanya rumahnya sudah seperti sebuah istana.
Tapi apalah daya, Garlien kekeuh ingin kerja kelompok itu dilaksanakan di rumahnya. Akhirnya Rivan dan Mesa mengalah, mereka tak mau Garlien marah lalu keluar dari kelompoknya karena itu sama saja mereka mengeluarkan Vano juga.
Mesa dan Rivan yakin jika Vano mau ikut kelompoknya hanya karena Garlien, jika tidak mungkin dia akan lebih memilih kerja individu.
Nyatanya individu ataupun kelompok sama saja bagi Vano, tetap saja ia mengerjakan sendiri. Vano duduk di kursi sambil menatap laptop—mengerjakan makalah yang ditugaskan.
Berbeda lagi dengan Mesa yang sedang menonton YouTube sambil teriak-teriak entah karena apa.
"Astogel jodoh gue ganteng banget!" Teriak Mesa saat melihat bias nya nongol di ponselnya.
Berbeda lagi dengan Rivan yang sedang main game online sambil memikirkan tubuhnya ke kanan-kiri depan-belakang. Bahkan hewan di hutan di absen semua oleh Rivan karena gemas—belum menang-menang.
Robin yang terlihat cukup normal, ia memang sama-sama memainkan ponselnya namun mulutnya diam. Sesekali ia memakan makanan ringan yang selalu ada di tasnya.
Jangan lupakan Garlien, ia entah ada di mana sekarang. Tadi katanya izin keluar tapi sampai sekarang belum balik-balik juga.
Mesa mendengus kesal saat ponselnya mati karena baterainya habis. Ingin mengecas ponselnya tapi sudah ada ponsel Garlien sedang di isi sumber dayanya.
Mana berani Mesa mencabut kabel di ponsel gadis itu. Bisa-bisa ia kena semburan amarah dari Garlien, dan Mesa sedang males meladeninya.
Mesa menatap Rivan yang sedang asik bermain ponsel, rasa iri menghantuinya. Akhirnya ide jahat muncul tanpa di duga.
"Heh drakula!" panggil Mesa namun sama sekali tak digubris oleh Rivan.
Mesa segera menghampirinya kemudian mematikan ponsel Rivan. Bodo amat jika dia marah, Mesa juga ingin bertengkar dengan Rivan. Gadis itu gabut.
"Maksut lu apa?!" Tanya Rivan sambil menatap Mesa tajam.
"Lo kan nganggur, bantuin Vano gih," kata Mesa berusaha untuk tidak ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
JugendliteraturGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...