_____
Pagi-pagi sekali Vano sudah bangun, dia pergi ke dapur untuk membantu Gina memasak, pakaian sekolahnya sudah di pakai dengan rapi sekarang. Tadi Gina menyuruh sopirnya untuk mengantarkan baju milik Vano.
"Vano bisa tolong gorengin ikan ini?" tanya Gina saat melihat Vano lewat dan Vano mengangguk kemudian menggantikan posisi Gina.
"Tolong bentar ya, Bunda mau bangunin sapi, kebo sama kambing," tukas Gina sedangkan Vano kebingungan. Terlihat jelas di dahinya yang berkerut, untung saja Gina paham.
"Maksutnya Lino, Varo sama Garlien," jelas Gina dan di jawab dengan anggukan dari Vano.
Gina akhirnya pergi dari dapur, Vano merasa cemburu dengan Garlien karena Bundanya masih ada, berbeda dengan Vano.
Garlien bener-bener beruntung masih memiliki keluarga yang lengkap. Andai keluarganya sama seperti Garlien, sudah lupakan saja. Terlalu menyakitkan untuk dikenang.
Vano memang bisa memasak, keadaan yang membuat dirinya menjadi seseorang yang mandiri.
Dulu memang dia tak bisa masak, ia bahkan tak tau peralatan dapur karena jarang ke tempat itu. Namun sekarang berubah dengan waktu.
~|•|~
Gina telah selesai melakukan dua tugasnya yaitu membangunkan Lino dan Varo, sekarang tinggal Garlien. Sebenarnya di kamar mereka sudah ada alarm namun saat berbunyi mereka kompak mematikannya dan tidur lagi.
Nyatanya memang hanya Gina yang dapat membangunkan mereka. Walaupun dia harus memberikan ancaman dahulu yang membuat mereka bangun. Misalanya potong uang saku, dengan hal itu pasti mereka bangun.
Gina mengambil nafas panjang sebelum masuk ke kamar Garlien, yang kemungkinan besar pasti berantakan dengan gaya tidur yang absurd.
Benar saja! saat Gina masuk, barang yang harusnya ada di kasur justru berada di lantai dengan keadaan acak-acakan. Belum lagi cara tidur Garlien yang tengkurap sambil merentangkan tangan dan kakinya.
Gina mengambil barang-barang yang ada di lantai dan di taruh dengan rapi di kasur Garlien. Kemudian membuka gorden supaya sinar matahari masuk ke dalam kamar Garlien. Dia mengusap rambut Garlien lembut, kemudian duduk di sampingnya.
"Bangun Dek, udah pagi."
"Huam!! 5 menit lagi," Garlien berbalik membelakangi Gina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
Teen FictionGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...