_______
Lino yang dari tadi melihat Garlien terkejut, karena tiba-tiba dia terjatuh saat akan menaiki tangga menuju lantai dua tempat dimana kamarnya ada di sana.
"Garlien!" teriak Lino membuat Gina dan Geno otomatis langsung menghadap ke arah Garlien.
Mereka terkejut saat melihat Garlien sudah tergeletak di lantai. Gina, Geno dan Lino langsung berlari menghampiri Garlien.
Gina langsung menaruh kepala Garlien di pahanya kemudian menepuk-nepuk pipinya namun tak ada respon dari Garlien.
Geno yang melihat putri semata wayangnya pingsan juga menjadi khawatir. Dia menggosok-gosok tangan Garlien supaya hangat, sedangkan Lino kebingungan akan melakukan apa.
"Ambil kunci mobil!" perintah Geno kepada Lino saat melihat Garlien belum juga siuman.
Lino mengangguk kemudian langsung berlari mencari kunci mobil setelah itu dia kembali dan memberikan kunci itu kepada Geno.
"Nyalain!" perintah Geno lagi.
Lino lagi-lagi hanya mengangguk kemudian berlari lagi untuk keluar dari rumah menuju tempat parkir. Tak lama dia kembali lagi ke hadapan Geno.
"Udah Yah."
"Bantu Ayah."
Lino mengangguk kemudian mereka membawa Garlien menuju mobil yang sudah di siapkan. Lino dan Geno menaruh Garlien di kursi belakang bersama Gina yang menjadi bantal bagi kepala Garlien.
Lino bersiap untuk mengendarai mobil itu. Dengan perasaan cemas, namun harus tetap konsentrasi. Mungkin susah tapi harus tetap di hadapi.
"Buruan Kak!" seru Gina dengan rasa khawatir yang sangat ketara.
Lino mengangguk kemudian segera melesatkan mobil itu menuju rumah sakit terdekat. Dalam perjalan Gina terus saja mengomel, menyuruh Lino untuk segera sampai ke rumah sakit.
Sedangkan Geno hanya diam sambil menelepon rumah sakit terdekat supaya Garlien segera di tangani, mungkin mukanya terlihat tenang. Namun pastinya dia juga sangat khawatir.
Akhirnya mereka sampai di rumah sakit, Garlien segera di bawa menuju salah satu ruangan yang ada di rumah sakit tersebut. Sedangkan yang lainnya berada di luar, walaupun Gina ingin masuk namun tak di perbolehkan oleh suster.
Lino akhirnya menyuruh Gina untuk duduk di kursi yang ada di depan ruangan itu, Gina menurut tapi masih menangis. Dia masih tetap memikirkan apa yang terjadi dengan anaknya.
Mereka di luar ruangan dengan cukup lama karena dokter atau pun suster tidak ada yang keluar dari kamar itu dari tadi. Semoga Garlien tidak kenapa-napa.
Tak lama dokter dan suster keluar dari ruangan itu. Membuat Gina, Lino dan Geno segera menghampirinya.
"Dok gimana keadaan anak saya? tidak apa-apa kan? tidak ada yang serius bukan?" tanya Gina beruntun dengan rasa khawatir yang sangat terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
Teen FictionGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...