BAGIAN 58📌

827 97 5
                                    

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Sekarang adalah jadwal Garlien bertemu dengan dengan Zina dan Vano again. Sejujurnya Garlien kesel, tapi tak apa lagian Garlien juga kangen dengan Vano.

Tadinya Garlien ingin berangkat sendiri namun Zina menyuruhnya untuk mengajak cowok, awalnya Garlien menolak karena cowoknya Garlien hanya Vano.

Tapi setelah berpikir cukup panjang dia menyetujuinya, Vano panas-panasin Garlien dengan Zina bukan? kenapa Garlien nggak panas-panasin Vano dengan Rivan? ide bagus.

Walaupun Garlien tau Rivan hanya akan main game, tapi ia minim teman cowok. Paling kalo nggak Rivan ya Robin. Sedangkan di sini yang tau permasalahannya cuma Rivan. Jadi ya gitu.

Sekarang mereka sudah ada di cafe yang sama seperti kemarin, terbukti sudah jika pemikirannya adalah kebenaran. Rivan sedang sibuk bermain ponsel, yang pasti dia bermain game.

Garlien melihat ke depan yang menunjukan wajah datar Vano, Vano yang merasa diliatin Garlien langsung ikut melihat Garlien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Garlien melihat ke depan yang menunjukan wajah datar Vano, Vano yang merasa diliatin Garlien langsung ikut melihat Garlien.

Garlien tersenyum ke arah Vano kemudian Vano menunduk melihat makanannya. Garlien berdecak sebal, tuh kan Vano berubah lagi.

"Kok nggak di makan?" tanya Zina pada Vano namun Vano tetap diam, tak merespon ucapan Zina.

Zina menjadi kesal seketika, jika begini terus Garlien bisa curiga akan hubungannya dengan Vano. Lalu dia menemukan ide yang membuatnya tersenyum.

Zina mengambil makanan di piring kemudian menghadap ke arah Vano. "Aaa ... " katanya namun Vano tak membuka mulutnya.

"Buka mulutnya donggg," kata Zina di buat seimut mungkin.

Bukannya menurut, Vano lebih memilih untuk menghadap ke arah Garlien yang terlihat sedang geleng-geleng kepala.

Vano mengambil makannya kemudian di masukan ke dalam mulut, Garlien tersenyum dan Zina bersedih. Ahaha!

"Uhuk-uhuk!" Garlien terbatuk dan Vano segera mengambilkan air putih bersamaan dengan Rivan, namun Vano lebih cepat dibandingkan Rivan.

Zina menyenggol tangan Vano dengan sengaja dan membuat air yang ada di gelas berpindah ke pakaian Garlien. Dan sekarang emosi kembali berbalik, Garlien kesel dan Zina bahagia.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang