9

5.8K 402 0
                                    

Berkat bujukan dan ancaman yang dilakukannya, Nata yang sudah pulang ke rumahnya pada hari minggu kemarin berhasil membujuk keluarganya untuk mengizinkannya bersekolah. Walaupun ia terpaksa harus diantar jemput oleh Aldi sebagai syarat yang diberikan kepadanya.

Senin pagi dengan rutinitas yang sama, upacara bendera sudah berlangsung sekitar 10 menit yang lalu. Selama itu pula Nata duduk bersandar di ranjang ruang UKS sambil sesekali memainkan ponselnya. Tadi, saat ia hendak berbaris di lapangan Aldi yang melihat itu langsung menariknya keluar dari lapangan. Dan berakhirlah ia berada disini, jika tidak menurut kepada Aldi bisa saja sepupunya itu menyeretnya pulang ke rumah tanpa bisa dibantah.

Ceklek,

Fokusnya pada ponsel di tangannya teralih pada seseorang yang masuk dari balik pintu dengan senyum kecil. Nata mengerutkan keningnya, apakah dia anak baru pikirnya.

"Murid baru ya?" Tanya Nata

"Bu-bukan, murid lama kok"

"Kok baru liat ya?" Tanya Nata lagi

"Ada kok, aku dari kelas XI IPS 1"

Nata tampak berpikir mencoba mengingat orang-orang yang di ketahuinya. Karena tak kunjung menemukan jawabannya, Nata memutuskan untuk menanyakan saja nama siswi di hadapannya itu.

"Gue Nata, nama lo siapa?" Ujar Nata sambil mengulurkan tangannya

"Nandira, panggil aja Dira" ujarnya ceria

"Oh iya, aku tau kok sama kamu Abiyana Adinata Nugraha kan? Siapa si yang ngak kenal sama Abi." Lanjutnya

"Abi?" Ujar Nata dengan kening berkerut

"Iya, nama kamu kan Abiyana jadi aku manggilnya Abi aja" sahutnya lagi dengan senyum manis.

Nata dibuat cengoh oleh tingkahnya yang terlihat lucu di mata Nata.

"Terserah deh lo mau manggil gue apa" ujar Nata lagi

"Oh iya Abi ngapain disini? Masih sakit ya?"

"Disuruh Aldi diem disini, ngak dibolehin ikut upacara. Lo kok tau gue sakit?"

"Ohh. ah, itu kemarin aku yang sampein pesan dari orang tua kamu yang ngabarin sekolah ke Bu Rini" jelasnya

Nata mengangguk kemudian kembali bertanya, "Trus ko ngapain disini? Sakit juga?" Tanya Nata

"Ngak sakit kok, aku hari ini tugas jaga UKS"

"Boleh?"

"Ya bolehlah" jawab Nandira yang mengerti maksud dari pertanyaan Nata

Nata hanya beroriah, ia kembali fokus pada ponselnya sampai bel berbunyi, menandakan jam pertama akan segera berlangsung. Nata bangkit dari ranjang dan melangkah kakinya hendak menuju kelasnya.

"Gue duluan ya nandi" pamitnya pada Nandira

Nandira bingung dengan panggilan yang dibuat Nata untuknya.

"Nandi?" Gumamnya

Ditatapnya punggung Nata yang berlalu keluar dari ruang UKS, hingga punggung itu hilang dibalik pintu.

***

Nata berjalan dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celananya, sesekali ia tersenyum saat ada yang menyapanya. Koridor tampak ramai karena guru sedang mengadakan rapat membahas tentang ujian tengah semester yang akan dilangsungkan. Sebuah kesempatan bagi para siswa untuk berkumpul dengan teman-temannya. Kantin adalah tujuan Nata, tadi Aldi mengirimkan pesan padanya kalau mereka berada di kantin.

Kantin tak terlihat begitu ramai karena memang ini masih pagi, hanya terlihat beberapa siswa yang sedang menyantap pesanan miliknya. Ada juga yang hanya duduk berkumpul sekedar mengobrol bersama. Di pojok kiri kantin, Eza tampak melambaikan tangannya. Nata tersenyum. Eza duduk di sebelah Dirga dan Aldi duduk di seberangnya. Nata menduduki kursi kosong di sebelah Aldi, di tepuknya pelan punggung Aldi.

"Free kita sampai istirahat pertama" ucap Eza menyambut kedatangannya

"Udah tau" jawab Nata sekenanya

"Yehh, gue kan cuma ngasih tau"

"Te-lat"

"Dasar Nata de coco" ujar Eza kesal

Aldi tersenyum, Nata sudah benar-benar sembuh dengan melihat tingkah lakunya yang tidak ingin kalah dari Eza cukup membuktikan bahwa Nata sudah sangat sehat.

"Tadi lo nggak makan kan? Gih makan" ucap Aldi dengan menyodorkan sepiring nasi goreng ke arah Nata.

Tanpa bantahan apapun Nata segera melahap nasi goreng yang diberikan oleh Aldi.

"Dirumah ngancemnya nggak mau makan, giliran nasi goreng aja" Aldi memutar bola matanya kala melihat Nata yang makan dengan lahap.

Nata tak menghiraukan Aldi yang berbicara panjang lebar, nasi goreng didepannya lebih menarik daripada harus mendengarkan ocehan Aldi pagi ini bukan?

"Nih, awas kalo dibuang" ancam Aldi saat memberikan obat kepada Nata

"Minumnya mana?"

"Enak banget idup lo ya" ujar Eza yang hanya menyaksikan

"Nih" ntah dari mana, Dirga menyodorkan sebotol air mineral

Eza menggelengkan kepalanya, makhluk macam apayang ada dihadapannya itu sehingga seorang Dirga yang sangat irit dalam melakukan apapun termasuk berbicara mau-maunya memperlakukannya demikian. Padahal sudah dari kelas X ia berteman dengan ketiganya, namun dengan perlakuan Dirga demikian masih membuatnya tak percaya. Tatapan Eza masih terfokus pada Nata, hingga Nata mendongak ke arahnya dengan senyum manis yang membuat Eza merasa geli melihatnya. Aldi yang biasanya akan berdebat dengan Eza kini hanya ingin menikmati pemandangan didepannya. Biarlah kali ini ia yang melihat Nata berdebat dengan Eza, dan Nata yang berhasil membuat Eza kesal dengan sikap Nata.

***

Bersambung...

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang