17

3.8K 385 13
                                    

Bel pulang berbunyi, kini Aldi beserta Byan berjalan menuju parkiran mobil. Keduanya memasuki mobil dengan Aldi yang duduk di kursi pengemudi dan Byan di kursi penumpang disebelahnya.

"Langsung pulang?" Tanya Aldi

"Emang biasanya kemana dulu?" Pertanyaan yang sukses membuat Aldi tertawa.

"Kenapa?" Tanya Byan lagi

Aldi menghentikan tawanya lalu menggeleng pelan, "ehmm ke mang Asep dulu deh, oleh-oleh buat Nata" ucap Aldi. Byan mengangguk mengiyakan. Mang Asep adalah seorang penjual nasi goreng yang menjadi salah satu favorit Nata.

Mobil yang dikemudikan Aldi melaju meninggalkan sekolah. Eza dan Dirga tidak ikut ke rumah Nata, Dirga memang tidak bisa ikut karena ada acara keluarga, sedangkan Eza beralasan kalau ia ingin Nata bertambah rindu padanya karena seharian tak bertemu. Alasan yang sangat membuat siapapun yang mendengar ingin muntah saja rasanya. Setelah selesai membeli nasi goreng, keduanya pulang. Sesampainya di rumah, mereka langsung menuju kamar Nata. Kamar itu terlihat kosong, pasti pemiliknya sedang berada di balkon.

"Weyy enak banget lo yaa, santai kayak di pantai" seru Aldi mengejutkan Nata dari belakang

Nata berbalik, "santuy dong, gimana sukses?" Tanya antusias

Byan mengangguk dengan senyum cerah tercetak jelas diwajahnya, sementara Aldi menggelengkan kepalanya. Aneh-aneh saja kelakuan dua sepupunya ini.

"Jangan lagi-lagi deh, takut gue. Lo si enak-enakan dirumah" ujar Aldi

"Sesekali doang ini, siapa bilang enak-enakan dirumah? Orang belajar juga sama kak Mira" cekal Nata

"Aku permisi dulu, ganti baju" ucap Byan yang dari tadi hanya mendengarkan. Berbalik keluar kamar Nata.

"Kak Al si ngomong gitu" menyalahkan Aldi atas perginya Byan

"Kok gue, kan beneran khawatir kalo kenapa-kenapa gimana?" Sangkalnya tak terima disalahkan

"Ya udah deh, mau nyusul kak Byan dulu"

Nata keluar melangkah masuk ke kamar Byan yang terletak disebelah kamarnya. Membuka pintu dengan perlahan kemudian memasukkan kepala terlebih dahulu. Diatas tempat tidur, terlihat Byan yang masih mengenakan seragam sekolah dengan mata tertutup.

"Kak" panggil Nata

"Kak" masih tak terdengar jawaban dari Byan

"Kak, kak Byan marah?" Ucap Nata yang duduk disebelah Byan

Byan masih enggan menjawab, bahkan badannya yang semula berbaring kini menghadap ke kiri membelakanginya Nata. Ia memang membenarkan apa yang dikatakan Aldi, pasti ia hanya akan menjadi beban saja. Tidak seperti Nata, rasanya semua rasa iri dengan apa yang dimiliki Nata semakin besar saja. Tapi, apakah ia berhak iri dengan Nata? Bahkan saat ia telah membuat Nata terluka? Byan kemudian mendudukkan badannya menghadap Nata, melihat Nata yang menampilkan wajah cemasnya membuat semua rasa irinya menguar hilang entah kemana. Ia tersenyum, membuat Nata dihadapannya terlihat kebingungan.

"Kenapa? Tadi ada nasi goreng mang Asep katanya adek suka" ujarnya diiringi senyum

"Mang Asep depan komplek?" Tanya Nata antusias, wajahnya yang tadinya terlihat cemas kini tergantikan dengan tampang ceriah. Byan mengangguk, ikut tersenyum melihat Nata.

"Dimana? Makan yuk, laper" ujar Nata dengan cengiran di wajah manisnya

"Masih sama kak Al tu kayak" ujar Byan sambil melirik Aldi yang berdiri diambang pintu dengan kantong plastik ditangannya.

Mata Nata berbinar kala melihat bungkus nasi goreng dalam plastik putih ditangan Aldi. Tak peduli kapan Aldi berdiri disana, bahkan melupakan tujuan awalnya datang ke kamar Byan. Nasi goreng telah mengalihkan dunianya. Nata bangkit menghampiri Aldi, masih dengan wajah ceriahnya.

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang