10

4.8K 377 4
                                    

Aldi pov

Nata dan Aldi serta Byan sejak kecil sudah sering bermain bersama. Ayah Aldi adalah adik dari ayah Nata. Nama Aldi sendiri merupakan nama yang diciptakan oleh Nata. Renaldi Nugraha, sebenarnya kedua orang tua serta keluarga besar dari kecil memanggilnya Renal, namun entah mengapa tiba-tiba nata kecil kala itu sambil berlari ke arah keluarganya yang tengah berkumpul dengan tangan dilipat di depan dada, dan dengan wajah sedikit ditekuk berteriak kencang.

"Pokoknya kak Al, nggak boleh yang lain" ujarnya dengan kencang

Semua yang ada disana tertawa melihat tingkah menggemaskan dari Nata. Tak hanya Aldi, nama panggilan untuk dirinya pun ia sendiri yang memilih.

"Panggil Nata aja, nanti kalau dipanggil Abiyana samaan ama kakak, nggak mau" ujarnya dengan menggelengkan kepalanya kala itu.

Nata kecil yang sangat lucu, dan menggemaskan. Yang juga terpaksa memasuki sekolah dasar tanpa melewati masa taman kanak-kanak terlebih dahulu, karena Aldi yang saat itu akan memasuki bangku sekolah dasar merengek ingin bersekolah di tempat yang sama dengan Nata, jadilah Nata terpaksa langsung memasuki sekolah dasar. Sedangkan Byan memang tidak diizinkan untuk sekolah umum, dia lebih di sarankan untuk home schooling demi kesehatannya.

Tak ayal mereka berdua lebih sering bermain bersama tanpa Byan. Aldi sendiri merupakan anak tunggal, jadi baginya sangat menyenangkan bisa bermain bersama kedua sepupunya tersebut. Tetapi Aldi lebih dekat dengan Nata, karena kondisi Byan yang kurang baik yang mengharuskannya bolak-balik ke rumah sakit.

Nata sendiri bukanlah anak yang memiliki daya tahan tubuh yang begitu baik, namun tak jarang Nata berbohong dengan kondisinya. Semua yang ia lakukan ialah tak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir, dan juga repot harus menjaganya dan juga Byan secara bersamaan. Sedari kecil ia seakan sudah mengerti bahwa Byan lebih butuh perhatian dari kedua orang tuanya. Aldi yang juga sedari kecil sudah bersamanya turut memahami apa yang dipikirkan oleh Nata. Dan inilah salah satu faktor ia lebih dekat dengan Nata hingga besar.

***

"Kak Al, main itu yuk" ujar Nata kecil menunjuk perosotan di taman bermain yang ada di sekolahnya.

"Ayok" sahut Aldi

Kedua tampak bermain dengan riang, sampai ada anak laki-laki yang mendekat kearah mereka. Sontak Aldi menarik tangan kecil Nata ke belakang tubuhnya.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Aldi kecil

"Mau main bareng boleh?" Tanya anak itu

Aldi tak menjawab, Nata yang berada dibalik tubuh kecil Aldi menyembulkan kepalanya. Dilihatnya anak laki-laki itu. Kemudian ia tersenyum, keluarlah ia dari belakang Aldi dan diulurkan tangannya kearah anak itu.

"Nama aku Nata, ini kak Al. Kamu siapa?" ucapnya turut memperkenalkan Aldi di sebelahnya

"Aku Dirga" sahut Dirga kecil, menyambut uluran tangan Nata dengan senyum.

Perkenalkan manis yang menjadi awal bagi mereka, dan hingga saat ini mereka terus bersama dalam persahabatan. Menjalani masa sekolah dari SD sampai SMA seperti sekarang yang selalu memilih untuk bersekolah di tempat yang sama. Sampai pada awal memasuki SMA mereka bertemu dengan Eza. Anak dengan tingkah aneh yang mampu membuat suasana menjadi lebih berwarna.

Flashback end,

Aldi tertegun saat ada yang menepuk pundaknya. Terdengar suara Eza yang menyambut kedatangan Nata dengan suara cempreng miliknya yang ditanggapi Nata dengan sedikit cuek. Perdebatan terjadi diantara keduanya membuat Aldi tersenyum, melihat Nata yang menanggapi Eza demikian. Ia jadi teringat pesan Dinda yang mengatakan padanya kalau Nata tak sarapan di rumah saat ia menjemput Nata pagi tadi.

Nasi goreng yang sengaja dipesannya sebelum memberitahu Nata bahwa ia dan yang lainnya berada di kantin disodorkan ke arah Nata.

"Tadi lo nggak makan kan? Gih makan" ujarnya. Nata tampak antusias menyambut sodoran nasi goreng darinya. Ia berdecak kecil, nyaris tak terdengar oleh siapapun.

"Dirumah ngancemnya nggak mau makan, giliran nasi goreng aja" diputarnya bola mata miliknya. Apakah seistimewa itu nasi goreng bagi Nata? Apalagi Nata yang tak mengacuhkan ucapannya.

Diambilnya obat yang dititipkan Dinda pada saku celananya. Diletakkan obat itu di depan Nata. "Nih, awas kalo dibuang" ujarnya dengan sedikit mengancam.

"Minumnya mana?" Tanya Nata

"Enak banget idup lo ye" ujar Eza yang hanya menyaksikan

"Nih" ntah dari mana, Dirga menyodorkan sebotol air mineral

Aldi tersenyum, ia senang tak hanya dirinya yang memperlakukan Nata dengan baik. Dirga adalah sahabat yang paling peka dengan apapun, walaupun tak harus di jelaskan ia seakan sudah mengerti. Dan Eza sahabat yang paling bisa membuat suasana menjadi lebih hidup dengan celotehan-coelotehan tak penting miliknya. Aldi bahagia bisa memiliki mereka. Terutama adik sepupu tersayangnya.

***

Bersambung...

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang