Bab 2

42.5K 2.8K 152
                                    

Luxury Hotel Seocho-gu, Seoul at 08:10 AM KST

Tubuhnya sakit dan pergerakannya terasa berat, Jisu menggeliat pelan, mencari keberadaan bantal gulingnya, entah sejak kapan kasur lipatnya terasa begitu empuk dan hangat, Jisu mengeratkan selimutnya, ia akan tidur sebentar lagi sebelum mulai mengerjakan rutinitas pagi seperti biasa. Tangannya terulur sembari membuka sedikit kelopak matanya sekedar mengecek keberadaan sang kakak, namun-

"Hah!" Pekiknya kaget hingga langsung beranjak dari kasur, seorang pria yang hanya berbalut selimut di sampingnya ikut menggeliat pelan, namun belum membuka matanya.

"A- Anda siapa?!" Jisu refleks mengeratkan selimut yang meliliti tubuhnya seraya menyingkir dari kasur, mendadak serangan panik usai menyadari bahwa dirinya berada dalam satu ranjang bersama Pria asing yang hingga kini tak kunjung merespon.

Seingatnya, semalam ia pergi ke Club malam daerah Yangpyeong untuk bertemu Namjun, lalu Namjun membatalkan janjinya setelah Jisu menghabiskan beberapa gelas miras, tiba-tiba seorang pria asing mendatanginya, membantunya membayar semua biaya minuman dan mengajaknya minum bersama, karena ia mabuk, Pria itu menawarkannya tumpangan dan...

Jisu meremas rambutnya sendiri dengan mulut menganga. Benar saja, selangkangannya terasa nyeri saat ini, kelopak matanya melebar memperhatikan sekelilingnya, ia teringat bahwa semalam ia tak punya uang untuk pulang kerumah hingga sang Pria menawarkan tumpangan untuknya, namun ia malah berakhir di hotel mewah daerah Seocho-gu bersama pria asing itu.

Jisu merasakan pipinya mulai dibanjiri air mata. Benar, Jisu menangis lagi, bagian bawah tubuhnya semakin terasa sakit setiap ia melakukan pergerakan. Rasanya seperti semalam bukanlah Jisu selama ini, Jisu menyesalinya, sungguh sangat menyesali apa yang terjadi, hingga tak mampu berkata-kata.

Perlahan-lahan Jisu beranjak mendekati pakaian si pria asing yang masih belum tersadar, bahkan Jisu lupa nama pria itu, jadi ia merogoh semua pakaian yang ada hingga kemudian mendapati apa yang ia cari.

Kim Taehyung Direktur muda KT GROUP. Adalah identitas yang Jisu dapati di kartu nama dalam dompet sang pria, buru-buru ia memasukan identitas tersebut kedalam tas miliknya, lantas mencari keberadaan ponselnya untuk menyimpan gambar pria itu, setidaknya ini hal darurat yang akan diperlukan suatu hari nanti. Namun sebelum niatnya itu berhasil terwujud, Taehyung yang sudah terjaga segera menarik lengan Jisu dan membawanya kembali ke kasur, memeluknya erat.

"Temani aku tidur sebentar lagi" kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Taehyung yang masih memejamkan matanya, sedangkan Jisu dalam dekapannya tak tahu harus bereaksi seperti apa, nafasnya tercekat saat tubuh telanjang Taehyung memeluk erat tubuh Jisu yang hanya berbalut selimut, kulit telanjang mereka bersentuhan cukup lama hingga rasanya jantung Jisu akan melompat keluar, ia takut, ini bukanlah sesuatu yang pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Tolong lepaskan, Aku bukan istrimu" Ujar Jisu melirih, pikirannya tengah bercabang-cabang.

"Eh? Siapa yang mengatakan bersetubuh hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah menikah" Taehyung terkekeh dalam tidurnya, ia tidak sedang mengigau, ia sepenuhnya sudah terjaga sejak tadi.

"Tapi aku bukan wanita yang seperti itu..." balasan Jisu lagi-lagi dengan suara lirih.

Taehyung yang hendak kembali terjun ke alam mimpi, harus kembali terjaga karena ucapan Jisu terdengar seperti lelucon di telinganya. Tehyung pikir memangnya ada wanita yang datang ke Club malam dengan tujuan lain? Bukankah semua wanita disana sejenis seperti yang Taehyung maksud? Wanita liar?

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang