Bab 27

26.1K 2K 164
                                    

Ini updatean ke-3 hari ini, pastiin baca chapter sebelumnya dulu, sorry untuk typo.
Enjoy.

Chapter 27

Seluruh atensi Jihyun terarah pada Jisu yang kini duduk dihadapannya dengan segelas air putih, pandangannya masih kosong sama seperti pertemuan mereka di koridor Apartemen tadi. Mereka barusaja tiba di cafe terdekat dari apartemen untuk membicarakan kejadian yang barusaja terjadi. Sementara Jungkook menunggu di mobil selagi mereka bicara.

"Maaf sebelumnya membuatmu terkejut" Jihyun memulai percakapan. Wanita lebih tua 7 tahun dari Jisu itu merenung sesaat sebelum melanjutkan kalimatnya. "Sebelumnya aku ingin tahu bagaimana kabarmu?"

"Daripada berbasa basi lebih baik langsung katakan point pentingnya saja"

Nada dingin Jisu membuat goresan dihati Jihyun, gadis itu sedikit terkejut dengan perubahan adiknya yang begitu drastis karena sebelumnya Jisu tak pernah melawan Jihyun, tetapi memang siapa yang tidak kesal jika berada diposisi Jisu? Jihyun benar-benar patut disalahkan atas segalanya.

"Jisuya, Apa yang kau dengar di Apartemen tadi memang benar"

Jihyun mendengar suara Jisu berdecak sebal bersamaan dengan suara decitan kursi yang bergeser, Jisu berdiri hendak meninggalkan tempat.

"Semua sudah jelas, kalau sudah selesai bicara, aku pergi-"

Grep.

"Tapi tolong dengarkan penjelasan Eonni dulu Jisu-ya" kali ini kedua tangan Jihyun menahan pergelangan tangan Jisu, meminta sang adik memberi waktu sedikit saja untuk ia kembali menjelaskan, dan Jisu memberinya toleransi dengan kembali duduk.

"Eonnie minta maaf tentang kejadian malam itu, sejujurnya Eonnie tidak ingin melakukan semuanya, tapi Eonnie ingin kau hidup dengan bahagia, Melihatmu hidup dalam kesulitan membuat Eonnie merasa bersalah, padahal Eonnie sudah berjanji pada mendiang Ayah dan Ibu agar bertanggung jawab untuk semua kebutuhanmu, Eonnie malu dan tidak berdaya"

Jemari Jisu mengepal, namun ia berusaha tetap tenang dan menahan air matanya agar tidak jatuh. Jihyun selalu memiliki alasan yang sama, membawa kata Ayah dan Ibu yang bahkan hampir tidak pernah Jisu rasakan kasih sayang mereka kecuali dari kisah-kisah semasa kecilnya yang Jihyun ceritakan, tetapi setelah semua kebohongan gadis itu padanya, apakah Jisu bisa mempercayai semua yang Jihyun katakan selama ini?

"Jisu-ya, Eonnie tidak punya siapa-siapa lagi selain kau, percayalah... hiks. Eonnie menyayangimu bahkan lebih dari diri Eonnie sendiri, jangan berpikir Eonnie berusaha menyakitimu. Eonnie hanya ingin yang terbaik untuk masa depanmu, Eonnie ingin kau bahagia dengan kehidupan barumu"

Omong kosong, geram Jisu dalam hatinya. Bagaimana Jihyun terus mengelak mengatakan bahwa dia tidak berusaha menyakiti Jisu membuat wanita itu semakin kesal, padahal Jihyun jelas tahu bagaimana sulitnya Jisu melewati semuanya.

Air matanya hanya bisa menggenang disekitar pelupuk matanya ketika sang kakak telah dibanjiri kristal bening cair itu di pipinya. Jisu melepaskan genggaman Jihyun kasar, berdiri. lantas melangkah tanpa ragu meninggalkan cafe menuju mobil dengan Jihyun yang terus menyerukan namanya dibelakang sambil terisak. Beruntung cafe itu sepi hingga tidak ada yang melihat mereka.

Jisu marah, kesal, sedih, dan merasa bersalah, semua itu bercampur aduk menjadi satu hingga ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Entah siapa lagi yang bisa ia percaya di dunia ini ketika semuanya terasa seperti pengkhianat, setelah semua ini bukankah jalan terbaiknya adalah tidak mempercayai siapapun?

***

Ketika Jisu melangkahkan kakinya kembali ke mansion matanya telah berubah menjadi sembab, Jungkook menjadi satu satunya saksi yang melihat bagaimana wanita itu menangis penuh isak di kursi belakang mobil. Mereka tidak saling bicara, Jungkook hanya membiarkan wanita itu menangis sepuasnya sambil menyodorkan sekotak tisu yang langsung diterima Jisu.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang