Bab 41

23.7K 1.7K 163
                                    

Chapter ini mungkin aku kasih tw untuk yang belum 18 keatas, cuma dikit kok bukan scene explisit, jadi dibagian yang dirasa ga nyaman silahkan skip.

Chapter 41

Taehyung tak kuasa menahan dirinya, tangannya terulur mendekap tubuh Jisu ketika sang istri masih duduk meringkuh dilantai menyembunyikan wajahnya diantara kedua lutut. Jisu tak menolak pelukan Taehyung, masih larut dalam tangisannya sendiri, sementara di kedua sisi tubuh wanita itu ada si kecil Hyuntae dan Hyunsoo yang ikut menangis, itu adalah naluri anak kecil yang akan ikut menangis jika melihat Ibunya menangis.

"Maafkan aku"

Entah sudah berapa kata maaf yang Taehyung lontarkan sejak tadi. Tidak, ini bukan masalah kecil yang bisa diselesaikan hanya dengan sekedar permintaan maaf, ini tentang masalah yang selama ini tak kunjung menemukan jalan keluar.

Tapi bagaimanapun juga tetap saja Jisu dibuat luluh oleh kata maafnya, dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa sudah sejak lama ia telah memaafkan Taehyung, hanya saja hatinya belum siap untuk kembali dipertemukan dengan sosok itu.

Beberapa menit kemudian tangisan Jisu telah mereda, dagu wanita itu bersender dibahu Taehyung, tangannya melingkari pinggang sang suami, dan pandangannya kosong kearah ruang tengah. Jisu hanya melamun sementara Taehyung masih memeluknya erat, menunggu sang istri memulai percakapan.

"Sepertinya aku harus memindahkan si kembar ke kamar, mereka ketiduran" percakapan itu akhirnya dimulai oleh Taehyung setelah menyadari kedua anaknya kini tertidur di pahanya. Jisu buru-buru melepaskan dekapan mereka dan sedikit mendorong tubuh Taehyung menjauh.

"Biarkan aku"

"Tidak, biarkan aku, kamu istirahat sajq, matamu bengkak karena terlalu banyak menangis"

Setelah berdebat dengan batinnya sendiri akhirnya Jisu menurut, ia membantu Taehyung mengangkat Hyuntae dan Hyunsoo di kedua sisi lengan pria itu yang kini Jisu sadari sudah semakin kurus, Jisu berpikir Taehyung pasti mengalami masa-masa sulit selama ini, bisakah Taehyung menggendong si kembar dengan tubuh rapuh itu?

"Dimana kamarnya?"

Jisu segera melangkah kearah kamar utama tempat ia bersama kedua anak kembarnya tidur, ia membukakan pintu supaya Taehyung bisa masuk dan membaringkan si kembar di atas ranjang.

Setelah menyelimuti tubuh mereka, Taehyung meninggalkan kecupan di masing masing kening, lalu mengusap-usap puncak kepala mereka pelan sambil menatap lembut. Hyunsoo amat mirip ibunya saat tidur, sementara Hyuntae lebih mirip dirinya, betapa bahagia Taehyung melihat kemiripan itu, apalagi Jisu memberi mereka nama yang mirip dengan Taehyung, tanpa sadar senyumnya merekah dan Jisu melihat pemandangan itu dari kejauhan.

"Kalian tumbuh dengan sangat baik, selama hampir dua tahun Papa memikirkan bagaimana wajah, dan kabar kalian. Tapi Papa tidak pernah tau bahwa kalian ternyata kembar laki-laki dan perempuan. Semua orang menyembunyikannya dengan sangat rapat, dan itu membuat Papa sedih" curahan hati itu lebih tertuju pada dirinya sendiri, sebab tak ada yang merespon ucapannya kecuali suara dalam batin Jisu yang kini menguping diluar ruang kamar.

Saat Jisu hendak meninggalkan tempat itu tanpa sengaja ia menghasilkan bunyi decitan pintu yang nyaring, suara itu segera membuat fokus Taehyung kembali pada Istrinya, mereka terkunci dalam suasana canggung.

"Kamu tidak Istirahat? Kamu kelihatan capek"

"Ayo bicara" Jisu buru-buru meninggalkan tempat menuju sofa ruang tengah, dan Taehyung memutuskan untuk menurutinya bicara empat mata.

***

"Bagaimana kabarmu?" Pertanyaan itu dilontarkan pada Jisu yang kini sibuk menatap keluar jendela dimana salju turun dari langit kota Seoul.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang