Bab 36

21K 1.6K 98
                                    

Chapter 36.

Sore ini, mobil mereka melaju kencang kembali ke Mansion setelah Jisu menyelesaikan pemeriksaan. Jisu masih diluputi rasa khawatir, ia tidak mengetahui pasti apa yang terjadi dan tak seorangpun mau memberitahunya, namun kabarnya, semua kerabat akan datang ke mansion sekarang, dan yang paling Jisu khawatirkan adalah suaminya, sebab pria itu pergi dengan wajah pucat dari rumah sakit tadi pagi.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Gerbang Mansion dibuka dan mobil berhenti sembarangan didepan pintu masuk utama agar penumpangnya bisa segera masuk kedalam mansion. Jisu melangkah masuk kedalam untuk mengetahui apa yang terjadi.

Semua pelayan berbaris rapi didepan, membungkuk menyambut kedatangan Jisu, tapi kali ini mereka kelihatan tak baik-baik saja, justru diselimuti hawa kesedihan, beberapa pelayan nampak berusaha menahan tangis. Ruang tamu kini sudah dipenuhi oleh para kerabat yang mengenakan Jas hitam dan Hanbok hitam.

Siapa? Siapa yang pergi?

Bibir Jisu memucat menangkap apa yang ada didepan matanya. Jenny berada didalam sana, terbaring lemah dengan kulit jauh lebih pucat dan tubuh kurus dalam peti dengan hiasan bunga disekitarnya.

Jenny telah pergi untuk selama-lamanya.

Jisu membeku, masih belum bisa menerima apa yang barusaja ia lihat. Semua orang sedang bercandakan? Rasanya barusaja kemarin Jisu menerima surat yang dikirim Jenny, ayolah ini tidak lucu.

Langkah Jisu gontai, mendekat kearah peti Jenny, pandangannya kosong. Disana Taehyung sudah berlutut persis disamping peti Jenny, wajahnya sudah benar-benar bengkak, sepertinya ia sudah menangis seharian ini.

Ruang itu sunyi, semua mata menoleh kearah sosok yang barusaja tiba, wanita yang memakai pakaian paling mencolok dari orang yang ada disana, mereka menatap Jisu khawatir, ibu hamil itu tak seharusnya berada disini, beberapa orang kembali menangis, namun berusaha keras menahan diri supaya tidak memicu tangisan yang lain.

Tubuh Jisu bergetar, tangannya terangkat untuk mengusap pipi Jenny yang kini teramat kurus, matanya berkaca-kaca, dan ia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan suara yang sedang berteriak kencang didalam dirinya.

Sebelum Jisu sempat mengeluarkan suaranya, beberapa orang menggandengnya keluar dari sana, dan peti itu segera diangkat oleh beberapa pria lainnya.

Taehyung berdiri disana memegang bingkai foto bersama dengan Jimin, Sejeong, Chayoung dan Yeonjun disampingnya. Mereka pergi membawa tubuh mendiang Jenny keluar dari mansion.

***

Satu bulan yang lalu adalah saat-saat yang berat bagi Jenny, ia pulang dari Seoul, menghabiskan waktu dengan sepupunya di Las Vegas meski ia terbaring lemah dirumah sakit untuk menjalani terapi. Ia rajin menulis surat, tapi semakin sering ia menulis, ia semakin merasa sakit yang teramat nyeri dan itu membuatnya terus menangis, Bibinya semakin Khawatir.

Beberapa hari yang lalu wanita itu membuat keputusan untuk keluar dari rumah sakit, sisa waktunya hanya ada 3 hari, dan ia akan menghabiskannya dengan bersenang senang, walaupun kondisinya sangat buruk.

Jenny berpesan, setelah kematiannya nanti, ia harus di pulangkan ke Seoul tempatnya dilahirkan, ia ingin memiliki upacara pemakaman dengan tradisi korea, makamnya harus berada persis di samping makam kedua orang tuanya. Dan permintaan wanita itu dikabulkan oleh Tuan Kim selaku sosok yang sudah seperti Ayah Jenny sendiri.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang