"Kondisinya memburuk belakangan ini, Dokter kandungan itu mengatakan, hal tersebut dapat terjadi karena Ibu yang mengandung mengalami stress dan kelelahan, sepertinya Nyonya Jisu tengah mengalami situasi yang sulit belakangan ini, jadi Dokter Kim Seokjin menyarankan Nyonya Jisu untuk lebih banyak beristirahat"Jungkook menyampaikan apa yang telah ia dengar pagi ini di rumah sakit kepada sosok didepan sana yang berdiri tak jauh dari kursi kebesarannya. Park Jimin menyilangkan kedua tangannya didepan dada, menatap datar wajah kota Seoul yang terpampang luas dari balik dinding kaca gedung KT Group di ketinggian ratusan meter.
"Apakah ada info lainnya? Apakah tadi Jisu menyinggung tentang Taehyung? Hari ini Jenny hanya membisu ketika aku menanyakan tentang liburan mereka" Jimin berbalik dan kembali duduk di kursinya, wajahnya yang berekspresi datar menunjukan bahwa ia tidak puas pada laporan Jungkook, Pria yang telah ia sarankan pada Paman Kim untuk dijadikan Bodyguard Jisu.
"Nyonya Jisu tidak mengatakan apa-apa sepanjang perjalanan, tapi melihat Tuan Kim Taehyung menyuruhnya untuk pulang dan beristirahat sepertinya tidak ada masalah diantara mereka, Nona Jenny juga ikut pulang bersama Nyonya Jisu, sebaliknya Dokter Kim Seokjin tampak mencurigakan belakangan ini, saya merasa ada yang aneh diantara Dokter Kim dan Nyonya Jisu"
Jungkook jelas tahu bahwa Jimin juga pasti menyadari ada yang berbeda dengan sikap Dokter Kim pada Jisu terutama setelah mereka melihat apa yang terjadi hari ini di Bandara, tapi ekspresi yang dikeluarkan oleh Jimin justru diluar dugaannya, daripada merasa khawatir pada keberadaan Seokjin yang mungkin mengancam keutuhan rumah tangga sahabatnya, Jimin justru tampaknya merasa senang.
"Awalnya aku berpikir Seokjin Hyung akan merepotkanku, namun pada suatu titik dia justru membuat rencanaku semakin mudah, pastikan kau selalu mengawasi gerak-gerik Seokjin Hyung ketika berada di dekat Jisu"
"Baik, saya mengerti"
Jungkook membungkuk paham, apapun yang Pria itu rencanakan, tugas Jungkook hanyalah melaksanakan perintah Jimin sebagai orang yang telah memberinya pekerjaan dengan gaji yang terhitung besar, bahkan sejak awal ia memang telah ditugaskan sebagai orang yang akan mengawasi Jisu.
"Kalau begitu kau sudah boleh pergi" titah Jimin yang segera dilaksanakan oleh Jungkook.
Jungkook membalikan badannya dan hendak meninggalkan ruangan, namun belum genap empat langkah, empu pemilik ruangan kembali menyerukan namanya.
"Jungkook-shi, apa kau tahu jenis kelamin bayinya?"
"Bayinya..."
***
Melakukan perjalanan bisnis selama satu minggu di pulau Jeju sukses membuat Taehyung merasakan kebosanan yang luar biasa, tiap hari menatap wajah yang sama, pemandangan yang sama, dan suasana yang sama. Padahal Taehyung adalah sosok yang sangat menyukai laut dan udara lembab Pulau Jeju, tapi kali ini hatinya meronta-ronta, meminta untuk kembali ke Seoul secepat mungkin daripada menghabiskan sisa liburannya di Pulau Jeju, tempat mendiang Kakeknya berasal.
Jadi hari ini Taehyung memutuskan untuk kembali ke Seoul segera setelah pekerjaannya selesai, pagi ini ia memesan tiket pesawat, mengemas pakaiannya secepat mungkin dan berangkat lebih awal karena khawatir akan tertinggal pesawat. Padahal pria itu tahu betul kalau pesawat itu tidak mungkin berangkat lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
"Aku kecewa karena ia memutuskan pulang ke Seoul lebih cepat, apakah pelayanan hotel kami kurang memuaskan?!" Yoongi tahu perkataan Junmyun barusan hanya sekedar candaan, lantas Pria bertubuh mungil itu tertawa kecil sebagai formalitas.
"Tuan Kim Taehyung tampak sangat gelisah belakangan ini, sepertinya beliau tidak sabar untuk segera bertemu dengan Nyonya Kim Jisu"
"Haha Benarkah? Sepertinya mereka telah menyelesaikan masalah yang terjadi belakangan ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fiksi Penggemar"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...