"Taehyung..."Ketika ciuman itu terlepas, Jisu menyerukan nama Pria didepannya dengan sangat pelan, keduanya saling menatap dalam jarak dekat, mata sayu dan pipi yang merona tersiram cahaya senja membuat keduanya diam diam saling memuji pesona masing-masing. Tetapi Jisu khawatir seseorang akan masuk kedalam ruangan kemudian melihat mereka seperti ini. Tidak, sebenarnya Jisu lebih khawatir dalam jarak sedekat ini Taehyung dapat mendengar debaran jantungnya yang tidak karuan, kemudian menertawakannya.
"Lepaskan... bagaimana jika seseorang-"
Taehyung yang merasa ada kekhawatiran dimata istrinya, berusaha menahan Jisu mengucapkan kata-kata selanjutnya dengan sebuah kecupan kecil. Mereka berada di ruang tertutup saat ini, sebelumnya Taehyung telah sengaja memerintahkan pelayan dan bodyguard Jisu untuk menunggu diluar, tidak ada yang boleh masuk tanpa izinnya.
"Tidak akan ada yang datang" Jawab pria itu yakin dengan suaranya yang pelan, berat, dan merdu. Ini bukan kali pertama Taehyung mencoba merayunya, tetapi berapa kalipun ia bertingkah seperti ini, Jisu merasakan sensasi baru dalam dirinya, seolah kupu-kupu beterbangan mengelilingi perutnya.
Mereka membisu dalam keheningan, tetapi beberapa detik kemudian terdengar suara percakapan diluar yang sayup-sayup mendekat kearah pintu perpustakaan, membuat Jisu terperanjat kaget, dan dengan secepat kilat didorong suaminya menjauh.
CKLEK.
BRAKK.
Pintu dibuka bersamaan dengan punggung Taehyung menghantam rak dibelakangnya karena Jisu mendorong sang suami dengan kekuatan penuh. Di depan pintu perpustakaan sosok Kim Seokjin berdiri sembari menampilkan ekspresi kaget sekaligus bingung.
"Wah, Sepertinya aku menganggu waktu kalian"
"Oh tidak, Dokter Kim kau datang di waktu yang tepat" Jisu merampas buku dari tangan Taehyung, bergegas kembali ke meja baca dengan wajah memerah, sementara fokus Taehyung justru jatuh pada sesosok Pria yang berdiri dibelakang Seokjin, ekspresi kesal tercetak jelas di wajahnya menatap Jungkook yang tidak mematuhi perintah.
"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak membuka pintunya tanpa seizinku"
"Jangan salahkan dia, aku yang memaksanya membuka pintu, kukira Jisu hanya seorang diri didalam sini" Seokjin yang tidak menunjukan ekspresi bersalah sama sekali mencoba membela Jungkook dibelakangnya sebelum pria muda itu menjadi sasaran amukan Taehyung.
Beberapa saat yang lalu, tepatnya sebelum Taehyung masuk ke perpustakaan, ia telah memberi perintah pada Jungkook yang berjaga diluar Perpustakaan untuk tidak membukakan pintu pada siapapun tanpa seizinnya, namun tampaknya Seokjin tidak peduli pada siapapun yang memberi perintah dan hanya menerobos masuk. Menyadari hal itu membuat Taehyung marah dan merasa tidak dihargai.
"Dia disini sendirian ataupun berdua, Hyung tetap harus menjaga sopan santun dan mematuhi perintah, tidakkah Hyung diajarkan etika untuk mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk?" Taehyung berusaha menahan kepalan tangannya disisi tubuh, suasana diruang itu seketika menjadi dingin, Jisu tak menemukan celah untuk menyela percakapan mereka ketika keduanya tak menunjukan tanda-tanda ingin berhenti, keduanya terus saling melempar argumen.
"Apakah kedatanganku mengacaukan sesuatu Taehyung? Kalau begitu maaf, Aku terbiasa menganggap Jisu sebagai teman dan hal semacam ini sudah biasa bagiku, mengapa kau begitu sensitif?" lagi-lagi ucapan Seokjin membangkitkan rasa geram Taehyung.
"Bagaimanapun juga Jisu adalah Nyonya di keluarga ini, bahkan Hyung tidak boleh memperlakukannya seperti teman-"
"Hentikan! Mengapa kalian bertengkar seperti anak-anak?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fanfiction"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...