Apa yang bisa Jisu katakan? Sebuah penolakan? Tidak. Jisu tidak bisa menolak semua perintah kakaknya, jangankan menolak, menjawab sepatah katapun ia tidak cukup berani. Apalagi jika harus menolak perintah yang akan berdampak besar untuk masa depan Jisu.Kejadian belakangan ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi dalam hidupnya, dirisak, kehilangan pekerjaan, putus dengan Namjun, lalu hamil anak pria asing, tapi siapa yang tahu jika semua kejadian itu mungkin saja bisa merubah kehidupan Jisu 180 derajat, contohnya seperti sekarang, ia duduk dihadapan Tuan Kim juga anggota keluarga lainnya, dengan gaun mewah yang disediakan sang kakak, juga makanan mahal disajikan di hadapan mereka.
Sebuah acara makan malam kecil-kecilan, tapi ditata sedemikian mewah untuk ukuran keluarga kaya. Berada di ketinggian ratusan meter sebuah gedung pencakar langit dipusat kota, dan resto ini disewa khusus hanya supaya mereka makan dengan nyaman. Fantastis, keluarga ini benar-benar kaya, mungkin Jisu memang tidak mengenal dekat keluarga ini layaknya Jihyun, tapi tuan Kim mengenal dirinya ketika masih bayi.
Malam ini Tuan Kim mengajak makan malam bersama, sekaligus membahas perihal pernikahan. Suatu rencana yang sudah disinggung Tuan Kim beberapa hari yang lalu. Benar, Jisu akan menikah dengan Kim Taehyung, si pria asing yang ternyata baru Jisu ketahui adalah Crazy Rich Korean, alias Pria kaya raya Korea. Sebuah takdir yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan Tuan Kim menerima Jisu dengan senang hati. Ada apa?
Apakah aku sedang bermimpi?
"Aw!" Jisu memekik sakit setelah ia mencubit lengannya sendiri untuk membuktikan apakah ia sedang bermimpi atau tidak, hal itu rupanya mengundang perhatian semua orang yang sedang menikmati hidangan tak terkecuali Tuan Kim.
"Jisu-ya, ada apa?" Tanya Jihyun disampingnya yang tampak khawatir.
"Tidak ada apa-apa, high heels ini menginjak kaki kiriku"
Alasan bodoh yang justru membuat seorang wanita di seberang kanan berdecak sebal karena sikap agak kampungan gadis itu, dia kakak perempuan Taehyung yang sebenarnya menentang pernikahan ini. Wanita itu buru-buru pulang dari liburannya setelah mengetahui bahwa sang adik akan menikah dengan wanita sekelas Jisu.
Omong-omong, ada sosok yang belum Jisu kenal juga hadir malam ini. Seperti Kim Sejeong yang tadi mengaku sebagai kakak Taehyung, umurnya tiga tahun dibawah Jihyun, lalu Ada Kim Jenny yang mengaku sebagai sahabat Taehyung juga sudah menjadi bagian dari keluarga Tuan Kim, dia sangat ramah. Kemudian ada Park Jimin, si pria yang memberi pengakuan kemarin, ia adalah sahabat Taehyung sendiri, dia lumayan pendiam. Dan yang terakhir ada Kim Yeonjun yang merupakan adik Taehyung, dia seorang siswa SMA.
Mata Jisu melirik pada keberadaan Taehyung yang duduk di seberang kanan dekat Sejeong. Pria itu menatapnya buas, seolah Jisu adalah mangsanya. Sejujurnya Jisu takut, tentu saja ia tahu Kim Taehyung membencinya karena pernikahan yang dipaksakan ini. Pernikahan memang bukan perihal mudah, akan ada tanggung jawab yang besar sebagai suami ataupun istri, apalagi menjadi seorang ibu, tapi mau bagaimana lagi, Jisu juga tak akan mampu menjalaninya seorang diri.
"Minggu depan, Aku memutuskan waktu pernikahannya adalah minggu depan, jadi kalian harus bersiap dengan cepat"
"Tapi Ayah, itu terlalu cepat, mana mungkin bisa secepat itu!" Sejeong menampik perkataan Ayahnya, ia berusaha mengutarakan hal yang sama seperti yang dipikirkan oleh adiknya, Kim Taehyung.
"Jika lebih lama lagi, kehamilan Jisu akan semakin kelihatan dan mengundang opini publik, kita harus memikirkan kondisi perusahaan juga kan?" Di seberang kiri ada Jenny yang mematahkan penolakan Sejeong, hal itu membuat Taehyung kesal karena Jenny terus memaksanya melangsungkan pernikahan.
"Benar, jangan sampai kalian jadi bahan cemooh publik, jadi lebih cepat lebih baik. Jenny, kau bertugas mengurus pengantin perempuan, lalu Sejeong bertugas menyiapkan semua keperluan pernikahan, bagikan seluruh undangan pada para investor perusahaan dan perusahaan lawan, persiapkan dengan mewah supaya tidak ada yang curiga"
"Baik Ayah" sahut Jenny dengan tekad yang kuat.
Keputusan telak yang dilontarkan Tuan Kim, membuat jantung Jisu berdetak dua kali lebih cepat, tiba-tiba ia merasa tidak siap dan ingin menyangga.
Jadi aku akan menikah? Pernikahan sungguhan? Ah tentu saja, memangnya ada pernikahan main-main?
"Jisu-ya" Jisu terlonjat ketika paman Kim menyerukan namanya.
"Ya, Tuan Kim?"
"Sudah ku katakan panggil aku Ayah, kau harus terbiasa seperti itu terutama didepan tamu undangan terhormat nanti"
"Ah, maafkan aku, tak akan ku ulangi lagi Ayah"
"Bagus, lalu bagaimana menurutmu perihal acara nanti? Ada yang perlu ditambahkan?"
"A.. aku... aku akan mendukung apapun keputusanmu Ayah" Jisu memang tidak pernah memikirkan tentang pernikahan sebelumnya, dan mustahil ia mengharapkan pernikahan megah pada situasi seperti ini. Perkataan Jisu barusan mendapat puji dari Tuan Kim. Tapi tanpa Jisu sadari, ada Kim Taehyung yang menatapnya penuh kebencian saat ini.
"Dia takan bertahan lama" bisiknya pada Sejeong.
***
Setelah beberapa hari terus memperhatikannya. Jenny berpikir Jisu adalah wanita yang sangat cantik, sungguh ia mengagumi wajah dan hati wanita itu yang cantik. Meski sempat merasa heran dengan kenyataan 'dia sama sekali tidak bisa berdandan, kampungan, juga begitu polos' akhirnya Jenny mengetahui fakta bahwa wanita yang hamil anak Taehyung itu adalah wanita yang kurang mampu. Salah satu kekurangan Jisu jika disandingkan dengan Jenny.Lalu muncul lagi pertanyaan lain seperti 'Kenapa paman Kim bisa mengenal dia? Kenapa orang sepertinya bisa sangat berarti bagi Paman Kim? Ada ikatan apa antara orangtuanya dengan Tuan Kim dimasa lalu?' Tapi semua pertanyaan itu tidak terjawab karena Jenny tidak mungkin menanyakan hal itu pada Jisu yang nampak murung saat mereka pergi bersama untuk fitting gaun pengantin beberapa hari yang lalu.
Dan hari ini adalah hari pernikahan, hari yang mungkin sangat berarti bagi kedua orang diatas altar sana. Mata Jenny berubah sendu setelah kedua pasangan di depan sana sudah saling berhadapan dan akan segera mengucapkan sumpah pernikahan. Dapat dilihat bagaimana Taehyung berakting seolah semua baik-baik saja di depan para hadirin, begitupula wajah gugup Jisu yang tidak dapat disembunyikan, Jenny yakin wanita itu mengalami wedding syndrome.
Sangat berat bagi Jenny untuk melihat sahabat kecilnya itu menikah karena kondisi yang memaksanya, tapi Jenny bersyukur Taehyung menikah lebih dulu, dengan begitu tidak ada alasan lagi bagi Jenny untuk mencintai Taehyung lagi, kesempatan itu sudah sirna, ia hanya perlu menjalankan hidup tanpa dibayangi pria itu. Menyakitkan, tapi tidak ada jalan lain.
Jenny memalingkan wajah ketika tiba waktunya bagi Taehyung dan Jisu untuk berciuman.
"Jenny-ah, kau tak apakan?" Jimin berbisik dengan suara lembutnya.
"Aku terharu, pada akhirnya dia yang lebih dulu menikah diantara kita haha"
Disebelah Jenny ada Jimin memperhatikan gelagatnya, tapi Jenny sebisa mungkin bertingkah seolah ia baik-baik saja. Toh, Jika Jenny mengatakan ia tidak setuju dengan semua ini juga tidak akan mengubah keputusan Paman Kim yang telah memilih Jisu sebagai pendamping anaknya. Jenny pikir keputusan Paman yang sudah ia anggap sebagai Ayah sendiri itu adalah keputusan yang bagus.
Sejak awal dunia dibentuk semua nasib telah ditentukan bukan?
TBC
Naya Notes :
Ini masih panjang, tapi aku bagi jadi dua karena Bab selanjutnya 17+ ya, aku update 2 kali hari ini, tolong taati peraturan diks adik yang masih dibawah umur ya, tencu.
Big Love From Naya:)Sorry kalo ada typo atau kaliamat yang aneh, nanti dieditnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fanfiction"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...