Bab 9

31.5K 2.3K 131
                                    


Jisu itu tergolong seorang yang konservatif alias takut pada perubahan. Ini pertama kalinya dalam hidup Jisu tinggal tanpa Jihyun. Meski yah tentu saja itu akan tetap terjadi suatu hari nanti seandainya Jisu mendapatkan sosok pendamping pilihannya, tapi Jisu tidak menyangka semua terjadi lebih cepat dari dugaan.

Kwon Jisu sudah menjadi milik Kim Taehyung secara sah sekarang. Selain istri, ia juga akan menyandang gelar Ibu setelah anak dalam kandungannya lahir, keduanya terjadi begitu saja tanpa direncanakan.

Pagi ini seperti sudah kebiasaan, Jisu bangun lebih awal dari suaminya, ia memutuskan hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka tasnya dan menyusun pakaian kedalam lemari, Jisu baru pindah ke mansion keluarga Kim kemarin setelah acara pernikahannya usai, jadi barang-barangnya masih terbungkus rapi karena ia tak ingin sampai merepotkan para pelayan untuk menatanya.

Setelah pakaiannya tersusun rapi, Jisu memutuskan pergi ke dapur, membantu Bibi Hwang membuatkan sarapan untuk semua orang.

Semalam adalah malam yang panjang, seusai melangsungkan kegiatan wajib mereka sebagai pasangan suami istri, Jisu mengalami kesulitan tidur ditempat baru, semalam pula Jisu terus terjaga sepanjang malam setelah mendengar Taehyung mengingau menyebutkan kata 'Ibu' dalam mimpinya.

Setahu Jisu, Taehyung memang sudah kehilangan Ibu kandungnya ketika masih kecil, mungkin pria itu punya sebuah trauma yang membuatnya masih belum mampu melupakan sosok Ibu, hal itu cukup membuat Jisu prihatin mengingat bahwa Jihyun pula memiliki trauma yang mungkin sama. Ingin rasanya Jisu menjadi sumber kekuatan suaminya itu.

Yah, Seandainya saja suaminya mau berbagi keluh kesahnya bersama.

"Akh!"

"Nyonya, anda terluka!" Bibi Hwang memekik setelah mendapati Jisu tanpa sengaja mengiris telunjuknya sendiri, wanita baya itu bergerak cepat mengambil kotak P3K walau Jisu sudah menolak untuk dibantu.

"Maaf sudah merepotkan, tapi terima kasih untuk bantuannya Bibi Hwang"

"Apa maksud anda Nyonya Kim Jisu, tentu saja ini sudah menjadi kewajiban saya"

Luka itu akhirnya berhasil diperban oleh wanita baya yang sejauh ini adalah yang paling dekat dengan Jisu di mansion, ia tidak sabar untuk bertemu banyak orang baik lagi disini.

"Bibi, sarapan apa yang biasanya Taehyung sukai?" Jisu memperhatikan satu persatu bahan makanan di dalam kulkas, berpikir keras tentang sarapan apa yang akan ia buat untuk sang suami.

"Tuan Kim Taehyung jarang sarapan, biasanya dia telat dan hanya sempat minum susu hangatnya" Jawab Bibi Hwang seadanya, wanita baya itu sibuk menyiapkan rempah-rempah dengan penuh ketelatenan.

"Kalau begitu aku akan membangunkannya, mungkin-"

"Taehyung tidak suka dibangunkan"

Suara asing seorang wanita masuk ke gendang telinga Jisu, buru-buru ia menoleh pada sosok yang kini baru tiba di dapur, Kim Sejeong muncul masih berbalut setelan tidurnya. Melihat keberadaan kakak perempuan Taehyung itu membuat
Bibi Hwang segera membungkuk sopan, lalu pamit pergi untuk mengerjakan pekerjaan lain, meninggalkan Jisu yang kebingungan dengan adat kesopanan di tempat ini, ia seperti barusaja melihat drama kolosal Korea, inilah perbedaan orang kaya.

"Aku datang karena mendengar suara berisik saat lewat, apa yang kau lakukan disini?" Sejeong bertanya dengan nadanya yang angkuh, juga memberi wanita dihadapannya sebuah tatapan intimidasi, mengingatkan Jisu bahwa sosok itu memang terlihat tidak menyukainya sejak di acara makan malam waktu itu berlangsung. Jisu cukup heran, mengapa Kim Sejeong ini masih harus bertanya saat dirinya sudah melihat sendiri Jisu menggunakan celemek memasak dan menyiapkan beberapa bahan makanan.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang