Bab 8

31.7K 2.4K 303
                                    

[17+] gausah tegang, cuma 17+ belum 21+ kok.

Dan disinilah mereka berakhir setelah seharian penuh di sibukan dengan pesta pernikahan. Jisu mengenakan balutan gaun tidur coklat yang tampak pas ditubuhnya, kedua tungkainya memanjang di atas kasur dengan sebuah novel di tangannya sebagai bahan bacaaan. Sementara Taehyung barusaja keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambut menggunakan handuk kecil, tubuhnya berbalut piyama tidur yang biasa digunakan sehari-hari.

Mereka masih tinggal di mansion keluarga Kim, semua berpikir bahwa Jisu yang sedang hamil muda membutuhkan bantuan para pelayan untuk melangsungkan aktivitasnya. Maka Tuan Kim tidak mengizinkan Taehyung bersama istrinya pindah kerumah baru mereka sebelum Jisu melahirkan.

Taehyung menoleh pada sosok wanita yang kini berstatus sebagai istri di depannya, masih seperti biasanya ia melemparkan tatapan dingin. Tapi Jisu sama sekali tidak terusik olehnya, seolah telah tenggelam dalam huruf demi huruf di buku itu, terlalu fokus hingga mengabaikan sang suami. Seingat Taehyung, Jisu adalah mahasiswa jurusan sastra dan bahasa Korea, wajar dia sangat mencintai buku.

"Ehm" Taehyung berdehem pelan, dan sang empu yang merasa dipanggil tersentak karena kaget, ia segera menyembunyikan bukunya dibalik bantal dan menatap Taehyung gelisah, jelas bahwa ia ketakutan sekarang.

Taehyung merangkak naik keatas kasur yang sama dan berbaring dengan jarak yang cukup jauh dari Jisu, obsidiannya terarah pada langit-langit kamar, lalu lengannya terangkat untuk menutupi mata, berusaha terlelap tanpa mengatakan apapun. Namun setiap kali Taehyung menutup mata, bayangan kejadian belakangan ini terus muncul menghantuinya. Taehyung membayangkan, seandainya saja ia tidak pergi bersama si Park-keparat-Jimin malam itu, ia takan berakhir menjadi Ayah muda dan bahkan ia harus menikah dengan wanita asing yang tidak ia cintai.

Perlahan-lahan netra Taehyung melirik Jisu disampingnya yang hanya duduk canggung, tidak tahu harus melakukan apa, akhirnya wanita itu memutuskan untuk ikut berbaring dengan membelakangi tubuh Taehyung.

'Sial, dia tidak mau mengucapkan kata maaf setelah semua ulahnya?!'

Taehyung mengumpat dalam hati, merasa kesal dengan Jisu yang bersikap enteng sementara Taehyung merasa tersiksa dengan hubungan mereka.

"Baiklah, dengarkan aku Kwon Jisu"

Seruan Taehyung yang tiba-tiba membuat Jisu dipaksa kembali terjaga dan duduk sigap menghadap Taehyung.

"Mungkin statusmu adalah istriku saat ini, tapi faktanya kita tidak saling mencintai dan pernikahan ini dilakukan hanya karena paksaan. Jadi, jangan pernah melibatkan cinta dalam hubungan ini. Sekarang aku peringati bahwa kau tidak bisa bersikap sesukamu, lingkungan ini berbeda dengan lingkunganmu sebelumnya, aku adalah orang yang bertanggung jawab penuh atasmu karena jika ada kesalahan sedikit saja, kau bisa saja merusak reputasiku dimata orang lain. Kau tidak punya hak mengaturku karena aku orang yang tidak suka diatur, kau mengertikan maksudku?"

Tidak ada yang bisa Jisu lakukan selain menampilkan wajah masam, itu sebuah peraturan yang rumit dan sangat merugikan bagi Jisu, ia tidak bisa berjanji akan mematuhinya seumur hidup, karena pada kenyataannya, ada anak di rahim Jisu yang suatu saat akan lahir dan tumbuh, tidak mungkin bagi anak itu tumbuh tanpa cinta dan kasih sayang Ayah kandungnya sendiri.

"Lalu anak ini? Kau juga harus memperhatikannya, dia-"

"Kenapa kau terus membuat anak itu sebagai alasan?! Kau tidak mau menggugurkannya karena menginginkan hartaku terus, kan?!!"

PLAKKK

Satu tamparan dari Jisu mendarat mulus di pipi kiri Taehyung, ruang itu mendadak hening, yang tersisa hanya ketegangan diantara mereka. Jisu tidak tahu mengapa ia bisa menampar Pria yang paling ditakutinya itu, tangannya tiba-tiba saja terangkat setiap kali mendengar tuduhan sembarangan Taehyung, menjadi trauma tersendiri baginya.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang