(Ini updatean kedua hari ini ya, silahkan baca bab 23 dulu, jangan sampe kelewat guys)
Kim Taehyung berusaha menahan diri, setidaknya sampai Seokjin keluar dari Perpustakaan dengan ekspresi riang sembari menuruni tangga, menangkap raut senang Pria itu membuat emosi Taehyung semakin membeludak, dengan cepat ia menghadang langkah Seokjin sembari melemparkan tatapan tajam, seolah mengatakan ia tidak akan menahan diri lagi, tidak ada Jisu yang akan menghalangi mereka kali ini.
"Apa yang sebenarnya Hyung coba lakukan?!"
Mendapati kehadiran Taehyung yang tiba-tiba membuat ekspresi pada wajah Seokjin berubah drastis, rautnya berubah menjadi jauh lebih dingin dari biasanya, raut itu sangat familiar dalam ingatan Taehyung sebab dulu kerap Seokjin tunjukan padanya setiap kali mereka bertemu. Seokjin tidak pernah menampakan ekspresi yang sama ketika bersama Jisu. Taehyung mendelik kesal, mengingat bagaimana Seokjin bertingkah lembut didepan istrinya.
"Kau bertanya padaku apa yang aku coba lakukan ketika kau sendiri yang muncul tiba-tiba dihadapanku dengan wajah kesal, sebenarnya apa yang kau coba lakukan Taehyung? Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja, atau aku akan pergi"
Taehyung dapat menangkap ekspresi mengejek pada Pria didepannya, tetapi ia tidak peduli, yang Taehyung butuhkan hanyalah jawaban tentang apa yang Seokjin coba lakukan pada istrinya, jika benar dia diam-diam menaruh perasaan dan mencoba mendekatinya, maka Taehyung tidak segan-segan mendeklarasikan sebuah perang diantara mereka.
"Hyung mencoba mendekati Jisu bukan? Hyung bahkan mencoba melakukan kontak fisik dengannya" pertanyaan Taehyung membuat Seokjin memutar bola matanya kesal.
"Apakah kau secemburu itu sampai istrimu tidak boleh disentuh untuk di periksa? Aku Dokternya, wajar bagi seorang Dokter untuk melakukan kontak fisik dengan pasiennya"
"Hyung bahkan menyentuhnya lebih dari yang seharusnya Hyung lakukan, Jangan katakan kalau Hyung mencoba mendekati Jisu dan melakukan hal yang sama seperti yang Hyung lakukan pada Jenny dulu"
"Wow, kau benar-benar masih terjebak dalam masa lalu mu ya, kau tidak bisa memaksa kehendakmu pada Jenny dan Jisu, mereka berhak memilih apa yang membuat mereka bahagia, seandainya suatu saat Jisu juga menyukaiku, itu bukan kesalahanku"
BRAKK.
Taehyung mencengkeram kerah kemeja Pria didepannya, dengan kasar mendorong Pria lebih tua darinya itu ke sudut, tubuh Seokjin menghantam meja nakas besar di ruang tamu, suara benturan itu terdengar nyalang sebab ruang tempat mereka berada saat ini sangat sepi dan sunyi.
"Kau membuatku kesal" sekali lagi Taehyung menggeram kesal masih dengan tatapan tajamnya.
"Sepertinya kau mulai kehilangan sikap sopanmu padaku, aku akan melakukan hal yang sama padamu"
BRAKK.
Seokjin balas mencengkeram kerah Taehyung, menukar posisi mereka hingga kini Taehyung yang tersudutkan. Nafas keduanya mulai tidak beraturan, cengkeraman itu tidak melemah sama sekali, justru semakin kuat, mata mereka saling melempar tatapan penuh kebencian satu sama lain, Seokjin dapat melihat api kemarahan dimata Taehyung.
"Dengar Taehyung, kebiasaanmu yang selalu hilang kendali ini tidak berubah sama sekali, kau perlu mengendalikan emosimu terlebih dahulu ketimbang bertindak seperti anak kecil. Bukankah kita tidak berada dalam posisi untuk bersikap kasar satu sama lain seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fanfiction"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...