Bab 4

33.3K 2.5K 105
                                    

  
Haruskah?

Jisu mengepalkan tangannya dengan kuat hingga kuku-kukunya berhasil melukai telapak tangannya sendiri. Ia gelisah sejak tadi, menoleh kesana kemari dari pintu cafe ke kartu nama ditangannya, lalu kembali lagi ke pintu cafe, ia menunggu seseorang yang berjanji akan datang dalam 30 menit.

Aku Kwon Jisu, wanita yang kau tiduri beberapa malam yang lalu, ingin meminta pertanggung jawaban terhadap anak yang ku kandung setelah apa yang kau perbuat malam itu.
           
Terdengar aneh.

Jisu telah menyiapkan beberapa kalimat yang akan ia lontarkan pada si pria asing bernama Kim Taehyung, pelaku yang membuat munculnya kehidupan kecil dalam tubuh Jisu, ia sangat gugup, bagaimana jika pria itu lupa kejadian malam itu? Bagaimana jika pria itu tidak mau bertanggung jawab? Segala kemungkinan itu bertumpuk dikepala Jisu, membuat nya semakin pusing.

Jihyun menangkap gelagat adiknya yang gelisah, segera ia merampas tangan Jisu dan mengusapnya pelan, memberi sang adik sedikit kekuatan untuk menghadapi masalah ini, meski sebenarnya ia juga merasakan beban yang teramat berat karena sang Adik sudah berani membohonginya, tidak ada jalan lain selain bertanggung jawab, semua sudah terlanjur.

Jisu tahu kakak perempuannya itu sangat sedih, pada akhirnya amanah yang selalu Jihyun berikan selama ini telah Jisu langgar, semuanya tidak berarti lagi, sudah hancur berkeping-keping, sekarang Jihyun juga sudah melanggar janjinya terhadap mendiang orang tua mereka bahwa ia akan menjaga Jisu dengan baik.

"Maafkan aku" ucapan Jihyun terhenti, ia menundukan wajahnya berusaha menyembunyikan tangisan, masih sambil mengusap pelan tangan sang adik. Lalu ia kembali bicara, "Maafkan aku yang tidak merawatmu dengan baik hingga semua ini bisa terjadi" sesalnya.

Tidak.
           
Itu bukan salah Eonnie.

Jisu balas mengusap punggung tangan Jihyun, melihat kakaknya menangis membuat Jisu semakin merasa bersalah dan menyesali hidupnya yang malang ini, ia kembali menoleh kearah pintu saat terdengar bunyi kringg oleh lonceng diatasnya, itu menandakan seseorang telah membuka pintu dan masuk.

Dia disana, aku ingat wajahnya.
           
Jisu membeku melihat pria yang diyakini bernama Kim Taehyung itu masuk kedalam cafe, pria itu melangkah cepat bak model runway dengan setelah causalnya, sedangkan penampilan Jisu sekarang justru lebih mirip seorang runaway alias wanita yang kabur dari rumah, sangat berantakan.

Alih-alih terpesona dengan ketampanan Pria itu, Jisu mulai bergidik ngeri, lantunan kalimat yang telah ia siapkan tadi seketika buyar dari kepalanya saat pria itu sudah duduk di depan mereka dengan sorot mata tajam seolah akan menusuk manik mata Jisu, sangat berbeda dengan tatapan terakhir kali mereka bertemu, waktu itu tatapannya penuh kehangatan.

"Kau Kwon Jihyun? Aku Kim Taehyung, orang yang kau hubungi 30 menit yang lalu, Apa yang ingin kau katakan?" Tanyanya dengan nada dingin kearah Kakaknya Jisu, sedangkan Jihyun buru-buru mengelap air matanya. Wanita itu menoleh pada adiknya untuk memastikan apakah pria inilah orangnya, dan Jisu balas mengangguk.

"Sebelum ku katakan, apa Anda ingin memesan sesuat-"

"Aku sibuk, jika yang ingin kau katakan adalah sesuatu yang tidak penting, aku harus pergi sekarang"

Perkataan Taehyung membuat Jihyun dan Jisu melongo. Jihyun tak percaya bahwa pria itu masih berani bicara dengan santai saat melihat Jisu, seolah tidak ada apapun yang terjadi, tidak kah ia mengingat wajah adiknya? Tidak kah ia ingat kejadian saat itu? Tidak kah dia merasa bersalah? Apakah Jisu benar-benar telah melakukan sesuatu dengan pria seperti ini?

"Oh baiklah, melihat Anda yang langsung tahu siapa yang menghubungi tadi, pasti Anda ingat wajah wanita disamping Saya ini kan?" Ujar Jihyun sembari menunjuk adiknya disamping, dan pria yang ditanya hanya mengerutkan dahinya.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang