Chapter 45
Perasaan Jisu jauh lebih lega setelah mengucapkan kalimat tadi, mungkin terdengar mendadak bagi Kim Taehyung yang belakangan ini selalu diabaikan oleh Jisu, tapi dia perlu tahu bahwa Jisu juga mengalami kesulitan untuk menahan perasaannya sendiri selama ini.
Sebelumnya, Pikiran Jisu berkecamuk antara bahagia dan khawatir, ia tidak memiliki dugaan akan bertemu dengan Taehyung lagi setelah perpisahan yang sangat lama, tapi itulah yang terjadi sekarang, seolah mengatakan bahwa Jisu memang ditakdirkan untuk Taehyung, begitu pula sebaliknya, dan ia bahagia akan hal itu.
Tapi Jisu pula menjadi khawatir akan sesuatu, bayangan Taehyung yang akan kembali menyakitinya diwaktu yang akan datang seolah menghantui Jisu untuk kembali mengemban amanahnya sebagai istri, seolah menciptakan trauma besar dalam konteks rumah tangga di kehidupan Jisu.
Dan sekarang di malam yang semakin larut ini, pria itu sudah tiba di hadapannya, mempercepat kerja detak jantungnya, membuat tubuhnya bergidik, menghilangkan fungsi akalnya untuk berpikir jernih. Jelasnya Jisu tak tahu harus bagaimana di hadapan pria itu, Taehyung menampilkan senyum seringaian yang lagi-lagi tidak bisa Jisu artikan, apakah Taehyung tengah mengejeknya saat ini setelah kemarin bersikap sok jual mahal? Entahlah.
"Bisa kamu ulang lagi kalimatmu tadi?" Nada suaranya memang terdengar menyebalkan, ia mengakhiri ucapannya dengan senyum jahil.
"Tidak.... tidak, tadi aku hanya bicara sembarangan" Jisu memalingkan wajah, mengatur nafas agar tak tampak gugup dan mempermalukan dirinya sendiri, sementara Taehyung berusaha menahan tawanya, masih bersikeras mempertahankan senyum seringai yang nampaknya berhasil membuat nyali Jisu menciut. Matanya menatap Jisu yang semakin gugup dengan tatapan intens. Rindu? Tentu saja.
"Orang mabuk itu selalu bicara jujur loh, dan yang kamu ucapkan secara spontan barusan, pasti dari lubuk hatimu yang paling dalam kan?"
Apa-apaan kalimat itu!
Perkataan Taehyung membuat Jisu semakin malu, pipinya masih memberikan semburan merah merona, entah karena ia masih mabuk atau malu, tapi kali ini ia juga merasakan semburan panas didaerah pipinya yang membuat Jisu segera berbalik badan, membelakangi Taehyung saking malunya.
"Kamu masih mau mengelak?"
"Bodoh, sudah kukatakan-"
Grep
Suara bersamaan dengan dorongan itu mengejutkan Jisu, ia tersentak kaget ketika Taehyung tiba memeluknya dari belakang, deruan nafas pria itu terdengar sangat teratur dan memberikan hembusan hangat pada leher Jisu.
"Kukira kamu kembali menjalin hubungan khusus dengan Namjun, Kenapa kalian selalu bersama seharian ini?" Pikiran Jisu kembali melayang pada kejadian tadi siang saat ia tengah membahas proyek kerja dengan Namjun di resto, tuh kan benar suaminya itu salah paham.
"Dia rekan kerjaku di Seoul, kami sedang melaksanakan sebuah proyek film"
"Kamu tahu tidak, aku berusaha keras menahan diri sepanjang hari ini melihat kalian, aku tidak ingin kamu sampai kembali kecewa padaku karena aku tidak bisa menahan emosiku seperti dulu"
"Tunggu dulu, kamu membuntutiku?"
"Eh, emm... Aku melakukannya tanpa sadar"
"Mesum!"
Tuduhan Jisu tidak direspon oleh Taehyung, pria itu semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Jisu, antara takut wanitanya itu akan kabur lagi, atau hanya ingin memberikan kehangatan satu sama lain. Persetanan dengan mesum, toh Jisu masih istrinya.
"Aku hanya akan mesum pada istri sah ku!"
Jisu yakin pipinya sudah persis seperti kepiting rebus saat ini, jantungnya seolah membunyikan alarm darurat karena detakannya semakin cepat, berbanding terbalik dengan nafas teratur Taehyung yang hinggap di ceruk lehernya. Beberapa saat kemudian sang pria segera mengendurkan pelukannya dan membalik tubuh Jisu. Mata mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fiksi Penggemar"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...