Ini updatean ke-6 hari ini, pastiin baca chapter sebelumnya dulu, sorry untuk typo.
Enjoy.
Chapter 30.Pagi ini Taehyung menjadi super sibuk, selain sibuk mengurus urusan di kantornya, pikirannya sibuk memikirkan kemana perginya Dokter Kim Seokjin yang kini menghilang dari Rumah Sakit tempatnya bertugas, dia mungkin kabur setelah semua orang mengetahui niat busuknya, tapi tentu saja Taehyung tidak akan melepaskan pria itu dengan itu sebelum memberinya pelajaran.
Emosi Taehyung bisa sedikit mereda pagi ini setelah mengingat perkataan Jisu, wanita itu sama sekali tidak dipusingkan oleh apa tujuan Seokjin sebenarnya, toh dia tidak pernah menaruh perasaan pada Dokter itu, sekalipun Seokjin memperlakukannya diluar batas seharusnya. Tapi pikirannya kembali diusik pagi ini ketika Sekretarisnya mengatakan bahwa Jimin datang.
Taehyung tidak ingat kapan terakhir kali Jimin datang ke ruang kantornya setelah terakhir kali, pria itu tampak tidak baik-baik saja, ia murung, tidak biasanya dia seperti itu, tetapi yang baru Taehyung sadari adalah dia pucat, seperti tubuhnya tidak dalam kondisi yang baik saat ini.
"Ada sesuatu penting yang ingin kubicarakan padamu" ujarnya pelan, dan Taehyung mengernyit. "Urusan kantor?"
"Tidak, ini urusan Jisu"
Taehyung membisu, mengapa tiba-tiba Jimin ingin membicarakan tentang Jisu, kemudian ingatannya beralih pada bagaimana Jimin menaruh perhatian pada Istrinya tersebut. Taehyung tidak bisa menahan dirinya dari pikiran-pikiran negatif sekarang karena pada faktanya Pria itu sangat sensitif mengenai Istrinya, ternyata ada begitu banyak orang yang tertarik pada wanita itu di sekitarnya dan ia perlu ekstra.
"Mengapa tiba-tiba ingin membicarakan Jisu?"
"Kim Taehyung aku harap kau bisa mendengarkan dengan baik-baik, kau bisa memukul wajahku sepuasmu jika kau mau tapi aku benar benar ingin meminta maaf atas segalanya"
Basa basi Jimin membuat Taehyung geram, entah mengapa ia merasa akan mendengar sesuatu yang benar-benar mengejutkan setelah ini, ulang tahunnya masih lama jika pria itu ingin membuat kejutan untuknya, dan jika kalimat selanjutnya benar-benar suatu hal buruk diluar dugaannya, maka Taehyung akan melakukan seperti yang Jimin minta, memukul wajah pria itu sepuasnya.
"Aku yang membuatmu dan Jisu tidur bersama malam itu"
"Maksudmu?"
"Aku dan Jihyun adalah pasangan sebelum kalian, dimalam ketika pertama kali kau bertemu dengan Jisu, aku dengan Jihyun telah membuat rencana agar kalian tidur bersama, Jihyun menghitung periode yang tepat untuk kehamilan Jisu, dan aku yang hari itu membawamu ke Kelab Malam"
Mulut Taehyung tiba-tiba terasa gatal, sangat ingin memaki. Mendengar bagaimana kejadian malam itu membuatnya merasakan sesak, bagaimana mungkin Jimin tega melakukan semua itu padanya, membuatnya menjadi satu satunya karakter jahat disana dan semua orang memandangnya hina termasuk tatapan Jimin saat itu, tapi daripada dirinya, bagaimana dengan perasaan Jisu jika mengetahui kakaknya sendiri yang melakukan hal buruk padanya?
"Jisu tahu tentang ini?"
"Ya, dia baru mengetahui semuanya kemarin-"
BUGH.
Satu bogeman besar mendarat pada sudut bibir Jimin? Sukses memecahkan aliran darah disana. Jadi inilah alasan mengapa Jisu sampai harus dilarikan kerumah sakit kemarin.
"Permintaan maafmu ditolak Brengsek!"
Taehyung kembali meraih kerah kemeja Jimin dan melayangkan beberapa pukulan lagi disana, tidak peduli pada perkataan Jimin yang memintanya mendengarkan karena dia belum selesai bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fanfiction"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...