Bab 26

24.7K 1.9K 151
                                    

Ini updatean ke-2 hari ini, pastiin baca chapter sebelumnya dulu, sorry untuk typo.
Enjoy.

Chapter 26.

Jenny tidak suka terlalu lama larut dalam pikirannya, tetapi sepanjang hari ini ia banyak melamun. Dadanya terasa sesak terutama ketika bertemu dengan Taehyung pagi ini. Ia pikir permasalahan mereka di Jeju telah usai sehingga kedepannya mereka bisa saling berbicara seperti dahulu, tetapi tidak, hubungan persahabatan mereka juga seolah telah berakhir, sikap pria itu berubah menjadi kasar padanya.

Bohong jika Jenny mengatakan ia baik-baik saja dengan semua itu, dadanya sesak dan semakin terasa sesak setiap kali ia melihat Taehyung dari kejauhan. Dirinya bertanya-tanya tentang apa hal yang membuat pria itu menjadi dingin padanya, bahkan terlampau dingin.

Tetapi jika melihat lagi kebelakang, Jenny tahu dimana letak kesalahannya, dia orang pertama yang mengabaikan perasaan pria itu, meletakannya pada status tak jelas yang secara tidak langsung mempermainkan perasaan pria itu, dan sekarang Taehyung telah mendapatkan seseorang yang lebih baik untuknya, jelas kehadiran Jenny hanya akan mengganggu hubungan mereka.

"Melamun?"

Gadis itu tersentak kaget ketika seseorang menyentuh pundaknya kanannya, Seokjin hadir di balkon bersamaan dengan senyum ramahnya seperti biasa, senyuman yang sempat membuat Jenny terpesona dulu.

"Tidak juga, hanya menikmati cuaca hari ini" dustanya.

Seokjin duduk santai dikursi sebelah Jenny, sementara gadis itu terus memandangnya dengan ragu-ragu. Belakangan ini kekasih Seokjin yang bernama Seolbin bicara pada Jenny tentang hubungan mereka yang mulai renggang.

Jenny sempat berpikir mungkin karena keduanya sulit menemukan waktu yang tepat untuk saling bertemu karena jadwal yang padat tetapi kemudian Seolbin sempat menyinggung tentang Seokjin yang banyak menaruh waktunya bersama Jisu, dan hal itu membuat Seolbin cemburu.

"Oppa ada sesuatu yang ingin kutanyakan dan kuharap kau menjawabnya dengan jujur"

"Tentang?"

"Apakah kau menyukai Jisu?"

Jenny dapat merasakan perubahan ekspresi pada wajah pria itu, daripada merasa marah, ekspresi Seokjin lebih menunjukan bahwa ia kesulitan mencari jawaban yang tepat, padahal ia hanya perlu menjawab Ya atau Tidak.

"Daripada menyukai Jisu perasaan ku sekarang lebih seperti mencari pelampiasan, bukankah kau sudah tahu bahwa belakangan ini hubunganku dengan Seolbin tidak baik-baik saja?"

DEG.

Bibir Jenny tiba-tiba terasa kelu, tidak menyangka kata-kata seperti itu akan terucap dari mulut Seokjin dengan santainya.

"Belakangan aku sudah merasa lelah dengan Seolbin yang terlalu posesif, ketika bertemu dengan Jisu rasanya seperti aku punya hal baru yang menarik untuk dicoba, aku sempat ragu dia gadis yang lugu, Hei bagaimana mungkin gadis lugu bisa mengalami married by accident seperti ini, tetapi kemudian-"

"Kenapa kau bicara seperti itu?"

"Huh? Aku bicara seperti apa memangnya"

Jenny tidak mengerti dengan bagaimana otak Seokjin bekerja saat ini, kata-katanya mengalir begitu saja tanpa ada keraguan. Apa katanya tadi? Pelampiasan, Gadis lugu yang mengalami married by accident? Jenny tidak menyangka Seokjin yang dulu ia idolakan sekarang berubah menjadi pria seperti ini.

"Kata-katamu, itu termasuk melecehkan bukan? Dan lagi kau tidak bisa bermain-main dengan perasaan orang lain"

"Oh, kau marah? Bukankah kita memang biasanya bicara sepeti ini? Jenny-ah, aku mengenal kalian sejak kecil, bukankah bermain-main dengan perasaan orang lain itu sangat lumrah bagi kita semua? Mengapa tiba-tiba bersikap seolah kau tidak pernah melakukannya? Bukankah kau sekarang masih menginginkan Taehyung?"

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang