Bab 38

22K 1.7K 205
                                    

Chapter 38

Taehyung mengedip beberapa kali untuk membiasakan matanya dengan cahaya, penglihatannya buram, seolah mata itu telah lama tak digunakannya. Taehyung menyadari ia tertidur begitu lama, sebab posisi matahari sudah berada tepat di atas kepala.

Ruangan asing yang Taehyung tempati membuatnya mengernyit heran. Dimana aku? Batinnya. Ia berusaha beranjak dari ranjang yang ternyata bertuliskan nama Rumah Sakit milik Ibunya. Tangan pria itu ditahan oleh selang infus yang mengalirkan suatu cairan kedalam tubuhnya, menandakan bahwa ia merupakan seorang pasien.

Seingat Taehyung terakhir kali, ia hanya tidur di kursi lobby rumah sakit, mengapa sekarang ia dirawat disini?

Dan satu-satunya jawaban ada pada Jimin yang kini tertidur di sofa dalam ruang rawat inap VVIP tempat Taehyung dirawat. Sepertinya ia diberi tugas untuk menjaga mantas bosnya ini.

Sebelum Taehyung sempat memanggilnya, pria bertubuh lebih kecil itu lebih dahulu terbangun karena ponselnya berdering. Ia mengerjap melihat sekitar dan menyadari Taehyung sudah terjaga cukup lama.

"Oh, kau sadar" gumam Jimin lebih pada diri sendiri. Ia melangkah menuju cermin untuk memperbaiki jas kerjanya, dan menata beberapa helai rambut yang berantakan.

"Apa yang terjadi padaku?" Taehyung bicara untuk pertama kalinya, masih bingung dengan keadaannya sekarang.

"Kata dokter kau kurang istirahat, kau tak ingat kemarin?"

Taehyung menggeleng sebagai balasan, ingatannya berhenti hanya sampai ia tertidur di bahu Sejeong, selebihnya lagi ia tidak ingat apa-apa.

"Kau bahkan tak memahami dirimu sendiri, bagaimana mungkin kau bisa memahami istrimu" ucap Jimin sembari mengecek ponselnya, kata sindirian itu diucapkan sangat-sangat pelan dan seharusnya Taehyung tak bisa mendengar, namun karena kondisi ruang benar-benar sunyi hingga gelombang suaranya sampai ke telinga Taehyung,

"Bagaimana keadaan Jisu?!" Taehyung bicara dengan nada tinggi, sempat membuat Jimin membisu sejenak lalu berbalik menghadap Taehyung.

"Dia baik-baik saja, lebih baik kau tetap beristirahat, aku akan memanggil suster untuk mengganti infusmu, Sejeong Noona akan datang sebentar lagi"

Jimin meninggalkan ruang itu secepat mungkin, meninggalkan Taehyung dengan bermacam pertanyaan bersarang di kepalanya, mengenai Jisu, anak mereka, dan mengenai dirinya sendiri.

***

Sekarang sudah satu hari setelah Jisu melahirkan malam itu, dan beruntungnya ia melahirkan secara normal. Jisu benar-benar tak akan pernah lupa detik-detik itu, bagaimana tulang belulangnya seolah patah beratus-ratus keping. Jisu yang merasakan sensasi itu berhasil Jihyun takjub padanya.

Sang kakak tak mampu menahan tangisnya malam itu, apalagi setelah mendengar suara tangisan pertama kali bayi Jisu. Jihyun menangis seperti anak kecil, tubuhnya bergetar saat menggendong bayi itu untuk pertama kalinya. Sebab Jihyun tak pernah melahirkan, ia tak paham bagaimana rasa sakit yang adiknya rasakan.

"Jimin-ah" Jihyun menyerukan nama kekasihnya yang kini sedang celingak-celinguk mencari keberadaannya, dan empu yang dipanggil segera menghampiri Jihyun yang berdiri di parkiran lewat jalur VIP, tidak banyak orang lewat.

"Apakah anak itu sudah sadar?" Ujar Jihyun khawatir. Bukan, bukan khawatir karena sebelumnya Taehyung tidak sadar, justru khawatir dengan kesadaran pria itu disaat yang tidak tepat.

"Kurasa obat tidurnya mulai berkerja tidak sesuai pernyataan yang tertulis, jangan khawatir, Sejeong noona akan menyuntikan nya lagi setelah ini" Ujar Jimin meyakini.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang