Jisu menarik nafas panjang dan berusaha sebisa mungkin mengatur detak jantungnya sebelum memutuskan untuk membuka pintu kokoh yang nampak seram itu, ia merasa seperti dihadapkan pada sebuah pintu yang menyimpan makhluk buas dibaliknya.Ketika ia masuk, Taehyung sudah berdiri didepan sana dengan tangan mengepal sementara matanya masih fokus membaca artikel di layar ponsel, tak jauh dari pria itu ada dua orang lainnya yang Jisu sadari berada disana, seorang gadis yang wajahnya terasa familiar, lalu Yoongi mempersilahkan Jisu duduk di sofa dengan wajah tertekuk menatap lantai, takut pada atasannya yang telah memancarkan aura mematikan, jika sudah seperti ini, Taehyung akan menghantam apapun yang ada disekitarnya.
"Jelaskan padaku apa maksud semua foto ini?" Akhirnya pria itu bersuara walau suaranya terkesan begitu dingin. Taehyung berusaha meredam amarah yang ada dalam dirinya, Jisu tau itu, jadi sebisa mungkin ia ingin meluruskan segala kesalahpahamannya selagi ada kesempatan.
Kedatangan Jisu ke kantor sang suami adalah inisiatifnya sendiri, sepanjang pagi ia berkutat didapur untuk menyiapkan makan siang Taehyung, lalu berniat mengantarnya sendiri pada pria itu, namun sialnya rencana itu tidak berlangsung semulus yang ia bayangkan, seolah ketiban kasus korupsi, di lobby Jisu didatangi langsung oleh sekelompok anak buah Taehyung, kemudian memaksanya segera ikut masuk ke lift khusus direksi.
Jisu takut, bukan takut karena akhirnya dia ketahuan bersalah, ia lebih takut jika bertemu Taehyung, pria itu tidak percaya pada penjelasannya dan lebih senang menuduh yang tidak-tidak. Bayangannya kembali lagi pada kejadian di malam pertama, ketika Taehyung menuduhnya sebagai wanita sembarangan, bahkan rasa sakitnya belum sembuh, Jisu tak ingin terkena caci maki lagi.
Dan disinilah ia berakhir, duduk dengan tiga pasang mata yang menatap penuh perhitungan padanya, ucapan Jisu dimulai dengan menjelaskan siapa Kim Namjun, Jisu tidak ingin membohongi suaminya itu dengan menyembunyikan kenyataan yang terjadi di masa lalu, ia mengakui pernah berciuman dengan Kim Namjun, tidak sekali atau dua kali tapi lebih, namun Jisu berani bersumpah bahwa yang berada dalam foto dengan pose vulgar itu bukan dirinya. Taehyung adalah pria pertama Jisu, ia memberikan segalanya pada Taehyung malam itu.
"Bukan aku-"
"Dia adalah pria yang mengajakmu bicara di pesta malam itu kan?"
Nafas Jisu sempat tertahan saat Taehyung mengingat wajah Namjun, namun akhirnya Jisu mengangguk pasrah ketimbang dirinya harus tenggelam dalam kebohongan. Jisu kembali berhadapan dengan lantai, menyembunyikan wajahnya dari tatapan mengintimidasi Taehyung. Pasti pria itu tak akan mempercayainya lagi.
"Jadi? Apa yang bisa meyakinkanku bahwa foto itu bukan kau?"
Ruang itu menyemburkan hawa panas namun juga dingin diwaktu bersamaan, Jisu merasakan suaminya masih menatap tajam, sementara otak Jisu masih berputar memikirkan kata-kata yang tepat supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman lainnya, dalam kesunyian itu hanya terdengar bunyi jarum jam yang berdetak.
"Kemungkinan besar pria itu bukan Namjun, mungkin dia seseorang yang mencoba menjebak-"
"Aku ingin percaya, tapi pengacaraku mengatakan bahwa semua foto ini dikirim oleh alamat Email Namjun sendiri ke pada para wartawan, Seolbin tak pernah bebohong sebelumnya" Taehyung menyinggung gadis yang berdiri disebelahnya, sementara gadis dengan nama lengkap Shin Seolbin itu hanya mampu tersenyum canggung, merasa tidak enak karena hasil pencariannya justru menyudutkan Jisu.
Jisu tidak bisa menyalahkan gadis itu. Tidak menutup kemungkinan bahwa semua ini memang ulah Namjun sendiri, kemungkinan besar Namjun tahu bahwa hubungannya dan Taehyung memang tidak harmonis, lalu memanfaatkan kelemahan itu dengan membuat sebuah tipuan dan berharap hubungan mereka hancur. Jisu yakin cepat atau lambat itu pasti akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Korean [END]
Fanfiction"Cinta dan Benci" Kwon Jisu nyaris tak bisa membedakan kedua kata itu usai pernikahan paksa mengikatnya bersama Kim Taehyung, meskipun kedua kata itu merupakan dua hal yang saling berlawanan. Taehyung membencinya, sekalipun Jisu adalah satu-satunya...