Bab 17

29.9K 2.6K 297
                                    


"Jeju?! Besok?!" Kelopak mata Jisu melebar, dan mulutnya masih menganga, sementara sosok wanita setengah abad dihadapannya mengulum senyum dan mengangguk mengiyakan tanpa sedikit keraguan.

"Tapi mengapa tiba-tiba sekali?" Dahi Jisu berkerut, di pikirannya muncul berbagai macam pertanyaan. Sebelumnya ia sudah merasa heran dan khawatir ketika sore ini seorang pelayan menemuinya di balkon saat sedang bersantai, lalu pelayan itu mengatakan bahwa Jisu telah di panggil ke ruangan nyonya Kim.

Apakah aku melakukan kesalahan lagi? Bagaimana jika Nyonya Kim memarahiku karena memaafkan Sohee dengan mudah? Apa yang harus ku katakan?

Pikirnya sesaat sebelum membuka pintu ruang Nyonya Kim alias Ibu mertuanya. Ruang itu tampak paling berbeda dari ruang lainnya yang pernah Jisu masuki di Mansion ini, lebih kuno karena menggunakan interior ala kerajaan, namun tampak amat sangat mewah dan luas, juga tampaknya sangat nyaman untuk menikmati hari tua.

"Besok adalah waktu yang tepat, Taehyung akan melakukan perjalanan Bisnis, setelah itu kalian bisa menikmati waktu luang hanya berdua disana, kalian juga belum berbulan madu bukan?" Nyonya Kim meraih cangkir tehnya dan menyeruput beberapa teguk, tak lupa mengingatkan Jisu untuk meminumnya juga selagi masih hangat.

Meskipun ke Jeju kedengarannya akan menyenangkan, Jisu menghancurkan semua pikiran itu, menggantikannya dengan pikiran yang lebih masuk akal. Jika sedang berkaitan dengan Taehyung, maka ada dua hal yang mungkin akan terjadi.

Pertama, Taehyung adalah sosok yang begitu dingin dan cinta pada perkerjaan, rasanya mustahil Taehyung memiliki kesempatan untuk bersenang-senang bersama sang Istri, Jisu pasti hanya akan berakhir terabaikan seperti biasanya, katakan selamat tinggal pada bulan madu yang menyenangkan.

Kedua, besar kemungkinan juga Taehyung akan melampiasan kemarahannya setelah apa yang terjadi belakangan ini, tidak ada Tuan dan Nyonya Kim disana yang bisa melindungi Jisu, jadi Taehyung bisa dengan mudah melakukan apapun, mungkin semacam kekerasan, mungkin juga Taehyung akan membuangnya di Jeju, dan pulang sendirian ke Seoul, lalu membuat alasan bahwa Jisu menghilang dan tak ditemukan.

Astaga, Jisu tak bisa berhenti memikirkan hal-hal menyeramkan yang mungkin akan Taehyung lakukan padanya. Rasanya mustahil jika Pria itu sudi berlama-lama melihat wajah Jisu. Sepertinya semua kemungkinan menyeramkan itu adalah sebuah paket komplit untuk menolak tawaran Nyonya Kim.

"Maaf Eomma, tapi... kurasa-"

"Eomma sangat berharap kau mau memenuhinya, ini juga permintaan dari Taehyung untuk mengajakmu berdua saja, kalian perlu memperbaiki kesenjangan yang terjadi diantara kalian setelah kejadian belakangan ini"

Tunggu dulu, 'permintaan dari Taehyung?' Apa aku tidak salah dengar.

Wanita itu terhenyak, berpikir apakah ia salah mendengar atau kalimat itu memang nyata terucap, tidak mungkin Taehyung ingin berbaikan dengannya, kecuali kalau kepalanya terbentur ke dinding dan ia mengalami amnesia.

Berdamai dengan Kim Taehyung tak pernah terbesit sedikitpun di kepala Jisu, sejak artikel palsu yang melibatkannya hingga Taehyung mulai kehilangan kepercayaan, Jisu menyerah untuk berharap Taehyung menerimanya, bahkan pria itu selalu membelakanginya kala tidur, selalu mengabaikan panggilannya, mengabaikan bekal buatannya, kapanpun dan dimanapun akan mengabaikan Jisu yang jelas-jelas adalah istri sahnya.

Jisu lelah? Tentu saja, ia lelah untuk berjuang, ia belajar sebaik mungkin bagaimana cara menjadi istri dan ibu yang baik, tapi jangankan menghargai usaha Jisu, pria itu tidak pernah tahu apa yang telah Jisu upayakan. Bahkan meski Jisu berusaha tak peduli, ia juga merasa lelah sendiri, terasa seperti ada yang kurang darinya, terasa seperti Jisu telah mengabaikan tugasnya sebagai istri juga ibu yang baik, Jisu benci perasaan kurang itu.

Crazy Rich Korean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang