#11

2.5K 178 5
                                    

Mulai hari ini Pak Jongdae pindah ke apart gue. Ini permintaan kedua orang tua kami. Gue menentang pun percuma, orang yang gue harapkan jadi sekutu malah berbalik mendukung kemauan orang tua.

Dengan entengnya dia berucap, "Lebih baik kita tinggal bersama, untuk saling mengenal".

Gue sih seneng-seneng aja, tinggal dibarengin cogan hehehe

Tapi, gue takut ketahuan temen kampus dan dosen lain. Apa kata mereka tentang status kami, apalagi sampe tahu tinggal bareng gini??

Meski Pak Jongdae dengan tegas berulang kali bilang kalau dia sama sekali tak peduli. Gue peduli!!!

Gue bersikeras meminta agar pertunangan ini dirahasiakan, kecuali Baekhyun dan Irene yang memang sudah tahu. Oia, Irene akhirnya jadian sama Bang Suho. Yippiii, gue ikutan seneng donk abang tercinta gue yang garing dan kaku bisa punya cewek. Secantik Irene pula!!!

Tentang pernikahan, kami sepakat untuk tidak membahasnya dulu. Intinya gue ga mau nikah sebelum jadi sarjana. Pak Jongdae iya iya aja.

"Lelahnyaaa!!" Pak Jongdae menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu gue. Dia baru saja beres merapikan barang-barangnya di kamar tamu.

Eiittss, kami emang tinggal bareng, tapi ga sekamar ya.

"Mau makan apa?" tanya gue yang ikutan duduk di sampingnya.

"Terserah"

"Delivery aja ya, gue lagi pengen pizza nih!"

"Heran yah, kamu tuh sama aja kayak Suho, doyan pizza".

Gue cuman senyum ringan aja.

Dengan tanpa dosa tetiba dia menjatuhkan kepalanya di paha gue. Jelas itu membuat gue terkesiap. Baru beberapa jam dia pindah kesini udah berani seperti ini gaes!! Apalagi nanti!! Kan otak gue jadi heboh sendiri.

"Itu namanya akur." jawab gue sesantai mungkin, padahal mah jantung gue udah jedag jedug.

Saat gue asyik memesan makanan, dia mengubah posisi menghadap perut gue.

"Na, kamu panggil aku apa?"

"Pak Jongdae lah, apa lagi?"

"Ya kali kamu panggil calon suami pake sebutan 'Bapak' gitu?"

"Trus apa?"

"Sayang gimana?"

Gue menunduk. Menatap dia. Mulai ga beres nih orang!

"Males!"

Sahutan gue yang mantap spontan membuatnya tertawa. Hembusan nafasnya saat tertawa bikin perut gue geli. Brengsek!!

"Terserah deh apa, asal jangan Bapak. Chen aja gapapa."

"Tapi gue ga dibolehin panggil Chen sama Papah."

"Satu lagi, jangan 'gue' donk Na."

"Duh, maunya banyak banget sih!"

Pak Jongdae mendudukkan dirinya kembali di sebelah gue. Menghadap gue. Mau tak mau gue pun ikut memutar badan menghadapnya.

"Kita cari yang paling nyaman buat berdua"

Gue mengangguk.

"Buat aku sekarang, kamu itu spesial. Jadi jelas, aku ga bakalan pakai 'gue-elo' kalau sama kamu" ucapnya, masih menatap gue lekat. Kedua tangannya ada di bahu gue.

"Tapi gue geli kalau 'aku-kamu' gitu. Beneran deh".

"Ya udah kalau kamu emang nyamannya gitu. Iyain aja deh daripada panjang urusan. Trus kamu panggil aku apa?"

Married You  X  KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang