Gue mainkan kotak berwarna biru yang sedari tadi tadi gue genggam. Buka tutup sambil sesekali memperhatikan isinya.
"Cantik!" gumam gue untuk kesekian kalinya. Selalu merasa puluhan kali lipat lebih berdebar tiap gue pandangi benda mengilap ini. Pendarnya seolah mewakili perasaan gue pada calon empunya.
Buru-buru gue simpan kembali ke saku jaket saat menyadari yang sedari tadi gue tunggu berjalan ke arah gue.
Dan di sinilah kami akhirnya. Memutuskan untuk makan malam di sebuah mall. Selesai memesan makanan tetap gue pandangi gadis di depan gue ini.
Gadis yang gue perjuangkan 2thn terakhir. Bodoh kalau dia tak tahu gue suka sama dia. Selama ini dia juga tak pernah menolak ajakan gue. Sikapnya juga selaras dengan perlakuan manis gue. Jadi, gue putuskan untuk mengakhiri semuanya sekarang. Harus hari ini! Gue udah memantapkan hati.
"Nana." gue beranikan memulai obrolan. Dia masih sibuk menundukkan kepala, fokus dengan HP yang entah atas kepentingan apa.
"Hmmm" sahutnya tanpa melepas pandangan dari HP.
Gue tunggu sampai dia membalas tatapan gue. Sementara sebelah tangan gue sudah berada di dalam saku jaket, menggenggam kotak biru itu lagi, pusaka gue malam ini.
Saat dia memusatkan pandangannya ke gue, genggaman di dalam saku semakin erat.
"Hubungan kita ini gimana sih, Na?" Shit!! Kenapa harus bertanya seperti itu??!! Ini berbeda dengan list kalimat yang sudah gue susun beberapa hari kemarin. Tapi sudahlah, terlanjur.
Tetap gue tunggu jawabannya. Dia menghindar dari tatapan gue, menunduk. Air mukanya berubah drastis. Apa ini? Dia sedih, kecewa, marah, atau apa?
"Chan, apapun yang gue katakan sekarang gue harap hubungan kita tetap baik ya. Elo temen terbaik gue setelah Baekhyun. Gue..."
"Temen??" gue sela ucapannya.
Apa dia bilang?? Teman??!! Hanya teman sama seperti Baekhyun?? Tanpa rasa khusus??
Dia mengangguk.
"Boleh dilanjutin ga?"
Gue bisa apa selain mengangguk? Genggaman di kotak biru itu perlahan mengendur. Tapi tetap gue genggam, berharap ada penjelasan yang tidak menambah luka.
"Gue dijodohin, Chan."
Suara itu begitu tegas gue dengar. Nadanya lancar tanpa getaran. Tiap suku kata dia ucapkan tanpa interupsi. Sorot matanya dengan percaya diri menatap gue. Otak gue seakan menolak kosa kata absurd itu. Dijodohin??
"Sama siapa?" goblok lo Chan!! Sama siapa emang penting?? Elo udah kalah. Telak!!
"Sama anak temen Papah. Namanya Chen."
"Dan lo mau?"
Dia diam. Ada sorot ragu di matanya. Ada celah yang masih bisa gue masuki. Haruskah terus maju?
"Gue ga mau ngecewain Mamah Papah. Selama ini semua permintaan gue selalu mereka turuti. Mungkin ini waktunya gue balas budi."
FIX!! Gue terus maju. Tidak ada cinta di perjodohan itu. Dan itu artinya bukan tidak ada cinta untuk gue. Cinta Nana masih bisa gue luluhkan. Gue belum kalah dan gue ga akan mengalah.
"Nana, menjalin hubungan serius itu tidak bisa didasari balas budi. Yang akhirnya akan menjalani semuanya itu elo, bukan orang tua lo. Gue suka sama lo, gue rasa lo juga tahu hal itu. Dan entah kenapa gue yakin, ada gue di hati lo, meski sedikit dan lo belum menyadari itu. Gue ga akan meminta lo untuk memilih gue atau jodoh pilihan orang tua lo. Tapi gue akan tetep di sini, tetep seperti ini. Selalu ada buat lo! Gue ga mau nyerah. Siapapun dia, tolong bilang padanya, gue klik tombol Play mulai sekarang!"
Tiap kata yang sudah gue ucapkan, tak ada satupun yang gue sesali. Gue mulai persaingan sehat itu sekarang. Gue rasa ini perjuangan sebenernya dari pemanasan yang gue lakukan selama 2thn ini.
Bagus!!! Bisa gue lihat tatapan Nana berubah. Ada sorot mata sayang disana. Setidaknya itu yang gue yakini.
Kalaupun akhirnya gue kalah, setidaknya gue pernah berjuang semaksimal mungkin.
🐣🐣🐣🐣
Sayang kalian berdua 😘😘😘
#chanchen
KAMU SEDANG MEMBACA
Married You X KJD ✅
RomanceCOMPLETED ✅ 🔞🔞🔞 Highest rank #1 in chen (14 - 08 - 19) #1 in kimjongdae (14 - 08 -19) #1 in chenexo (24-02-20) Tak pernah terbayangkan kalau dijodohkan itu bakal seseru ini - KIM JONG DAE Gue dijodohin sama seseorang yang bahkan gue ga tau wajah...