Married You X KJD ✅

#46

Seminggu lagi hari penikahan gue. Semua persiapan hampir rampung. Tinggal beberapa undangan yang belum gue sebar. Seperti selembar undangan yang gue pegang sekarang.

"Kapan mau dikasih?" Mas Dae ikut duduk di sebelah gue.

Masih gue pandangi nama yang tertera disana. Park Chanyeol.

Sudah lama lelaki ini tak menghubungi gue. Entah dia mendengar desas desus di kampus atau tidak. Tapi sepertinya mustahil dia tak tahu, bahkan gosip pernikahan gue sampai diperbincangkan di perkumpulan satpam kampus.

"Pergilah dengannya, aja dia keluar. Sepertinya kamu perlu berbicara banyak dengannya kan?"

Sekali lagi gue terkejut. Ini kedua kalinya dia mengijinkan gue keluar dengan laki-laki yang mengaku menaruh hati ke gue. Tatapan gue tentu saja penuh selidik.

"Kenapa?" tanyanya, menyadari tatapan gue yang mencurigakan.

"Dari mana datangnya semua toleransi itu, Mas?"

Cukup masuk akal kan gue curiga. Mas Dae adalah seorang pencemburu berat. Gue masih benar-benar ingat bagaimana murkanya dia melihat Chanyeol untuk pertama kalinya dulu. Pun saat Baekhyun terang-terangan menempel ke gue, dia akan dengan sigap menengahi. Lalu sekarang??

"Memangnya kenapa? Tak boleh? Atau kamu tak mau bertemu dengannya?"

"Bukan begitu. Mas tidak akan meminta timbal balik kan? Tetiba aku takut!"

"Hahahaha apa yang ada di otak kamu?!"

"Tentang meminta untuk bertemu wanita di masa lalu juga"

"Hei, aku kan sudah pernah bilang bahwa aku tak pernah dekat atau menyukai siapapun!" dia mengelus pipi gue, menarik pinggang gue ke dekapannya.

"Ya mungkin saja, aku kan juga tak tahu!"

"Kamu bisa tanya sama Suho, Dyo, atau Yoona Noona. Waktuku di London habis dengan mereka bertiga dan kuliah!"

"Iyaa percayaaa. Serius amat!"

"Kamu sih, segitu ga percayanya sama aku! Udah sana telpon Chanyeol, mumpung aku lagi baik hati nih!!"

Gue raih hape di meja dan memencet kontak.

"Loudspeaker!"

Tuh kan!! Semoga Chanyeol ga ngomong aneh-aneh!!

Tut

"Hai Cantik, akhirnya ngehubungi gue juga! Kangen?? Atau butuh pelukan dan sandaran?"

Glek!! Gue telan ludah kasar. Si bapak di samping gue udah menegang. Tangan yang ada di atas lututny sudah terkepal.

"Hmmm Chan, ketemuan bisa?"

"Jangankan ketemuan, kencan pun hayo!! Kapan?"

Gue menelan ludah lagi! Lama-lama gue kenyang.

"Besok, ketemuan di kedai eskrim biasa yah!"

"Okey babe, jam berapa? Dijemput ga??"

"Kan gue bilang ketemuan aja, berarti ga usah jemput!"

"Hehehe ya kali aja mau dijemput! Cewek cantik ga baik kemana-mana sendirian!"

"Serah!! Sampai ketemu besok yah!"

"Yuhu, jangan dandan cantik-cantik! Gue bisa hilang akal!"

"Serah Chaaann, Seraaaaahh!!!"

Tut

Dengan takut-takut, gue menoleh ke Mas Dae. Si bapak natapnya ga selow banget. Gue mengkeret.

"Jadi selalu kayak gitu kalian berdua kalau ngobrol?"