#8

2.7K 166 1
                                    

Minggu terakhir kegiatan pembelajaran di kampus, sebelum libur semester genap dimulai. Semua ujian dan tugas akhir sudah rampung. Sisanya hanya banyak-banyak berdoa dan pasrah pada kebaikan hati dosen. Gue sih bukan tipe mahasiswa yang rajin dan pinter. Bisa lulus tiap matkul dengan nilai B itu aja udah syukur banget.

Hari ini cuacanya cerah, tak lembab ataupun suram. Guguran daun memenuhi aspal sepanjang kampus. Angin semilir, sejuk menerpa tiap helai rambut gue. Halus dan tenang, tanpa ketergesaan.

Berbanding terbalik dengan langkah kaki gue. Berusaha secepat mungkin menyusuri jalan setapak dengan deretqn pagar bagus pepohonan kokoh. Berjalan ceoat dengan high heels 7cm cukup menguras tenaga otot betis.

"Dasar Baek brengsek!!" cuma itu yang bisa gue gumamkan di sela nafas yang tersengal.

Ketukan heels selaras dengan deru nafas. Sapaan beberapa teman hanya gue balas dengan lambaian tangan atau senyum ringan.

Rencanany hari ini gue pengen bermalas-malasan. Membayar hutang tidur dan beberapa drakor yang terbengkalai selama masa ujian kemarin. Tapi semua bayangan indah itu sirna. Saat tadi pagi si cabe pengkolan memaksa untuk menemaninya ke mall, entah untuk apa.

Genting dan penting katanya. Yang ada pengen gue sleding aja tuh biji towernya!!

Sekalian keluar apart, gue mampir kampus bentar lah, ke perpus mengembalikan buku penyelamat tugas akhir.

Perpus lumayan ramai, apalagi loket pengembalian beuuuh antrenyaaa. Berhenti sejenak di depan pintu perpus. Membayangkan harus ikut mengantre sepanjang itu, bisa-bisa gue diamuk si cabe nih!!

Masuk, ga, masuk, ga, masuk, ga...

Ah, besok deh gue kesini lagi. Daripada gue dengerin omelan pedes bin lemes si cabe.

"Nana?? Kok ga masuk?" tetiba suara menenangkan itu ada di belakang gue. Suara yanh seminggu lalu terdengar sendu, namun sepertinya kini telah kembali. Berbalik, gue tatap wajah tampan itu, Jacob Black versi gue yang tengah tersenyum.

Gue balas senyumannya sambil mengangkat tangan yang penuh dengan buku. Lalu matanya beralih menatap ke dalam. Lagi-lagi dia tersenyum, seolah paham apa yang membuat gue ragu untuk masuk.

"Sini bukunya!" dia rebut buku di dekapan gue.

"Lha??!!"

"Mana kartu perpus lo?"

"Buat apa?"

"Lo males antre kan? Gue hadir jadi kesatria berkuda buat lo!" ucapnya tetap dengan senyum yang sama.

Bukan Chan, elo Jacob Black gue.

"Eh ga usah, ngrepotin".

"Heleh, kan udah 2thn lo ngrepotin gue. Jadi udah biasa!"

Gue merengut. Jadi selama ini gue ngrepotin lo ya? - batin gue.

"Hahaha bercanda kali!! Serius amat Neng!! Udah sini cepetan! Noh, antrean tambah panjang."

"Thanks ya Chan" gue ulurkan kartu kuning yang diminta. Selalu lagi dan lagi dia tersenyum.

Chan, bisa ga kalau lo sekali aja jangan setulus ini? Gue makin merasa goblok udah nolak lo!!

"Yaudah, sana pergi!! Ada urusan kan?" dia memperhatikan penampilan gue
"Ga mungkin kan ke perpus doank tapi dandanan lo se - all out ini!!"

"Hehehe oke deh. Duluan ya Chan. Thanks sekali lagi".

****

"Siapa sih sepupu lo yang mau tunangan?? Kenapa dia ga beli sendiri?? Yang mau tunangan kan dia, bukan lo!!! Lagian kenapa ngajak gue?? Sadar ga sih, lo udah ganggu waktu berharga gue!!! Hari ini harusnya gue me time cantik, ngedrakor sampe belekan, bobok sampe mampus!!!"

Ngos-ngosan gue ngamuk sehebat ini. Bodo amat diliatin banyak orang. Sementara Baekhyun malah ninggalin gue. Anjing rabies emang!!!

Detik selanjutnya gue cuman mengekor di belakangnya. Pun saat dia masuk ke sebuah toko perhiasan, gue masih setia ngikutin.

"Pilih gih!" suruhnya tanpa menjawab semua pertanyaan menggebu-gebu gue tadi.

"Pilih apa?"

"Kompor!!!!"

"Kenapa gue yang pilih? Gue kan cuman nemenin lo!!"

Baekhyun memutar bola matanya sambil menghela nafas kasar.

"Eh Maemunah!! Ngapain gue ngajak mulut comberan kayak lo kalau ujung-ujungnya lo ga guna!!"

Lha si kutil, malah ngebentak gue. Ada juga gue yang eneg dari tadi!!

"Sepupu gue mau tunangan, tapi dia sibuk jadi minta tolong gue buat beli cincinnya. Gue ngajak lo karena ukuran jari ceweknya sama kayak lo dan jari gue persis sama kayak sepupu gue. Cepetan deh pilih!!"

"Tapi kalau sepupu lo ga suka model pilihan gue gimana?"

"Lha apalagi pilihan gue. Mana ngerti gue soal ginian!!"

"Kayaknya sepupu lo ga cinta deh sama pacarnya. Mau ngelamar kok nyuruh orang lain yang beli cincin."

"Nyet, cepetan pilih ih!! Gue laper!!!"

"Sama!!!"

"Jadi pilih yang mana mbak?" akhirnya sebuah suara lembut menghentikan perdebatan tanpa guna ini. Si mbak penjaga toko tersenyum manis.

"Hmmm model terbaru yang mana?"

"Dua deret depan ini mbak."

Gue fokus memperhatikan semua model cincin yang dimaksud. Meski gue emosi dan bete, tapi tak gue pungkiri, gue nikmati sesi pemilihan cincin ini.

"Yang ini aja deh mbak. Simpel tapi elegan."

"Anda memang pandai memilih. Ini sangat manis." ucapnya.

Elah, bisa aja lo Maemunah! Elo kerja disini ya jelas aja lo bilang gitu.

"Silakan dicoba."

Jadilah gue dan Baekhyun memasukkan sepasang cincin couple itu ke jari manis kami masing-masing. Bukan tukar cincin lho ya.

"Foto dulu, Nyet. Kirim ke sepupu gue."

Cantik kan pilihan gue??

Ah, kok gue jadi pengen cincin couple juga ya. Sama siapa cobak??

"Makasih ya mbak" ucap kami berdua sambil menerima goodie bag dari mbak ramah tadi.

"Makan donk Nyet, traktir kek!"

"Iyaaaa, gue tau diri."

"Tumben??!"

"Brengsek lo!! Nih gue dikasih uang lebih buat nraktir lo juga."

"Asseeekk, makan steak favorit gue ya?"

"Serah tuan putri aja."

Yuhuuu, jadilah kita berdua ke resto steak favorit gue. Udah jinak nih gue kalau udah pekara makanan hahaha

🐣🐣🐣🐣

Married You  X  KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang