#40 - BAEKHYUN POV

1.8K 132 2
                                    

Gue diam-diam mengintip, penasaran siapa yang ingin menemui Nana, bahkan Jaehyun pun tak mengenalinya. Tapi yang gue dapatkan hanya rasa amarah, semudah itu dia memeluk Nana setelah menyakitinya begitu dalam??

Keinginan untuk menghajarnya lagi harus terbendung karena gue melihat Nana tak menolak pelukan itu. Gue tahu lo merindukannya. Gue tahu setiap malam lo selalu melamun memikirkannya, bahkan saat ada gue di samping lo. Sebegitu besar rasa sayang lo buat dia, sampai gue pun hanya lo anggap sebagai bayangan.

Mereka pergi, entah kemana. Malas gue bertanya. Kalau memang dirasa sudah tepat, Nana akan bercerita sendiri tanpa harus diminta. Dia akan selalu menjadikan gue orang pertama yang dia cari saat dalam keadaan apapun, meski tak ada cinta di hatinya.

"Mana Nana?" Jaehyun terlihat bingung karena gue kembali masuk ke rumah seorang diri.

"Pergi sama lakinya!"

"JADI YANG TADI ITU PACARNYA?"

"Brengsek lo Jahe!! Budeg kuping gue!!"

"JAEHYUN GOBLOK!!"

"Bodo!!! Mulut-mulut gue sendiri!"

"Serius?!!! Tadi itu pacarnya?"

"Bukan!!"

"Syukurlah!! Kakaknya??"

"Tunangannya!"

"APAAAA?!!!"

"Woooyy!!! Mulut lo bisa disetel lebih manusiawi ga sih?"

"Yaaaah, hancur hati gue!"

"Lo suka Nana?"

Jaehyun tak menjawab. Dia hanya menyandarkan kepalanya di atas sandaran kursi, menengadah lalu memejamkan mata.

"Sejak kapan?" gue bertanya lagi, paham bahwa pertanyaan gue tadi sudah terjawab tanpa suara.

"Entah, sejak awal-awal disini mungkin!"

Hahaha lo emang hebat, Na!! Entah pesona apa yang lo punya, semua laki-laki di sekitar lo seperti tak bisa menolak bahwa lo memang gadis mengagumkan.

"Nyerah aja! Dia bentar lagi mau nikah! Lo mau dicap jadi cowok perebut calon bini orang?"

Gue seperti berbicara pada diri sendiri kan?? Hahaha

Besoknya Nana tetap tak memberi kabar, gue pun tetap tak bertanya. Dari ketua kelompok dan pamong desa, gue bisa tahu bahwa dia ijin off seminggu. Baiklah, gue tak akan mengganggunya. Mungkin dia memang perlu menyelesaikan semua permasalahannya.

Dan hari ini tetiba dia muncul. Gue seneng, tapi malasnya harus ada si brengsek itu juga. Dengan berat hati gue hampiri dia. Kalau bukan karena Nana, males banget gue bicara dengannya.

"Ada apa?" tanya gue membuat dia berbalik badan.

"Aku mau meminta maaf dan berterima kasih"

"Buat?"

"Maaf karena sudah merepotkanmu mengurus Nana selama beberapa minggu. Terima kasih banyak karena sudah menjadi penghibur laranya"

"Cih!! Gue ngelakuin semuanya bukan karena lo. Ngapain bilang makasih?"

Sampai saat ini gue masih malas menyebutnya dengan kata 'Anda' seperti dulu.

"Aku tahu! Tapi tetap aku ingin berterima kasih! Sekaligus menjelaskan semua yang terjadi"

"Ga perlu. Gue ga mau tahu tentang kehidupan lo. Buat gue yang terpenting Nana ga lagi tersakiti!"

"Tentu, itu janjiku sama Nana!"

Married You  X  KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang