#14

2.4K 158 5
                                    

Awalnya gue seneng banget karena bakalan ke taman hiburan sama Mas Dae. Tapi ternyata realita tak seindah ekspektasi. Mas Dae keliatan tak seutuhnya bahagia. Dia ga murung sih, tapi senyum dan tawanya seakan dipaksakan.

Gue ga berani tanya alasannya, tapi gue cuma menduga-duga aja. Apa karena di parkiran kampus ketemu Chanyeol ya? Mas Dae liat interaksi gue sama Chanyeol gitu? Mas Dae cemburu gitu? Heleh, itu mah maunya lo Na!!!

Entah sejak kapan lelaki itu ada di hati gue. Emang bener yah, cinta itu bisa datang karena terbiasa. Seneng nih orang tua gue karena berhasil bikin gue jatuh cinta sama calon menantu pilihan mereka.

Tapi gimana kalau cinta gue bertepuk sebelah tangan? Bayangin aja udah bikin hati gue sakit.

"Mas, ga mampir makan malam dulu?" kita lagi perjalanan pulang dari taman hiburan. Belum terlalu malam sih, tapi udah pantes lah buat makan malam.

"Makan di apart aja ya, delivery" jawabnya tetap fokus menatap depan, iyalah dia lagi nyetir.

"Gue masakin mau ga?"

"Ga capek?"

"Ga terlalu kok".

"Okelah" dia tersenyum sambil menatap gue sekilas. Tuh kan, senyum itu ga menyentuh matanya sama sekali. Hambar.

Sampai di apart, gue langsung naik buat ganti baju dan cuci muka. Mandi tar aja mau tidur. Bergegas gue turun menuju dapur, tentunya melewati kamar Mas Dae. Pintunya tak tertutup sempurna. Dia merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit-langit kamar.

"Mas, mau dimasakin apa?" gue mengintip dari celah pintu.

"Apa aja" jawabnya tanpa menoleh ke gue.

Ya sudah, gue tak bertanya lagi daripada semakin merusak mood-nya. Gue memulai atraksi terbaik di dapur. Karena ada jamur, daging, dan tauge, gue bikin tumis aja lah.

Saat sedang asyik memotong jamur, tetiba ada sepasang lengan melingkar di pinggang gue.

"Astaga!! Mas, kaget tau ga?!"

"Hehehe maaf"

"Udah sana dulu, tar kalau udah mateng gue panggil. Mandi dulu sana".

"Ga mau" dia malah meletakkan dagunya di bahu gue. "Masak apa?"

"Kadal".

Dia terkekeh. Udah tau lagi motong jamur dan daging, masih tanya.

Awalnya memang dia diem aja, tapi lama-lama dia menelusupkan kepalanya ke ceruk leher gue. Mengendus aroma gue dan mengecup disana. Gue mematung. Dia tak pernah seperti ini sebelumnya.

"Mas ngapain?" suara gue sedikit bergetar.

"Ga papa".

Ga papa mata lo soak??!! Nafas lo tuh bikin leher gue geli!!!

"Mas, hhmmmhh" brengsek!! Ngapain gue melenguh??!!

Sebelah tangannya bergerak mengambil pisau yang gue genggam, menaruhnya di atas talenan. Tentu saja dengan bibir yang masih mengendus leher gue. Dengan cepat dia membalik badan gue, menghadapnya.

"Aku lagi ga mau makan".

Gue mengernyit.

"Trus maunya apa?"

"Kamu"

Belum sempat gue bertanya lagi, dia dengan cepat meraup tengkuk gue dan menyambar bibir gue. Melumat dengan nafsunya. Gue yang kaget dan gelagapan mendapat serangan dadakan hanya bisa memukul bahunya. Tapi percuma, gue bener-bener terkunci di tubuhnya dengan sebelah tangannya menahan pinggang gue.

Married You  X  KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang