#31

1.9K 145 0
                                    

Sudah hampir sebulan gue menjalani KKN di tempat ini. Bertemu dengan teman dan orang-orang baru membuat gue sedikit demi sedikit melupakan masalah gue. Sejak tragedi di apart Irene, Mas Dae mulai jarang menghubungi gue. Terkadang dia hanya mengirim pesan, sepertinya basa basi bertanya keadaan gue, tentunya tak gue baca sekalipun. Telpon juga tak gue angkat. Lelah, gue cuma ingin menjauh dulu, menenangkan hati.

Kalau kalian bertanya apa yang dilakukan mahasiswa sastra di perkebunan seperti ini?? Jawabannya adalah gue disini membantu anak-anak belajar secara gratis. Menjadi guru sukarelawan mereka. Kegiatan pagi, gue dan teman-teman sekelompok (gabungan dari berbagai jurusan) membantu kegiatan di kebun. Sorenya kami memberikan pembelajaran gratis bagi anak-anak dan orang tua yang masih buta huruf. Intinya kami disini mengabdi, berbagi, dan diakhiri dengan laporan pertanggungjawaban.

"Akhirnyaaa selesai juga untuk hari ini!!" Baekhyun merentangkan tangannya dan merebahkan kepalanya di bahu gue. Matanya melirik ke gue yang masih sibuk dengan HP.

"Chat sama siapa lo? Jacob Black atau Edward Cullen?"

Gue jelas tertawa mendengar pertanyaan itu.

"Menurut lo?"

"Balik ke Chanyeol nih?"

"Lha, kapan gue pacaran sama dia??"

"Serius nih!! Lo deket sama Chanyeol lagi??"

"Seperti dulu, hanya sekadar dekat"

"Jangan gitu Nyet, lo ga kasihan sama dia? Jangan memberi harapan kalau ga bisa mengakhiri dengan indah!"

"Gue udah bilang gitu, tapi dia tetep bersikeras. Saat gue menjauh, dia makin menjadi. Yaudah gue jalani aja, toh dari awal gue udah bilang ga bisa menjanjikan apapun"

"Trus dosen kesayangan lo apa kabar?"

"Entah, chat dia ga pernah gue buka. Noh tembus 999+ pesan. Bodo amat!!"

"Sampai kapan mau kayak gini? Lo ga pengen nyelesaiin semuanya??"

"Belum siap. Gue masih pengen menikmati kegiatan gue disini"

"Bohong!!"

Gue menoleh. Memandang Baekhyun yang masih menyandarkan kepalanya di bahu gue.

"Lo ga siap kehilangan Jongdae! Lo ga siap dia pergi dari hidup lo!! Itu jawabannya"

Gue diam. Ya, mungkin benar itu alasan gue selama ini menghindar. Takut pada kenyataan bahwa Mas Dae akan pergi dengan keluarga kecilnya. Bagaimanapun dia sudah punya anak dengan wanita itu, artinya gue tak lagi punya kesempatan. Tapi bodohnya, gue masih ingin menyandang status sebagai tunangannya selama yang gue sanggup.

"Eeeh dicariin malah mojok disini"

"Ada apa Jae?" gue bertanya tanpa menoleh. Ini Si Monyet juga masih sandaran di bahu gue. Pengen gue jorokin aja nih kepala.

"Ada yang nyariin lo, Na!"

"Hah? Siapa?" gue menoleh ke Jaehyun.

Dia hanya mengedikkan bahu. Mendekat lalu menjewer telinga Baekhyun sampai dia terduduk tegap.

"YAAAAKKKK!!! BRENGSEK LO JAHE!!!"

"Jaehyun!! Bukan Jahe, goblok!!"

"Sama aja, lebih simpel Jahe!!"

Gue tinggal aja dah dua orok ini. Malesin, nyusahin, ga mutu hahahaha

Dengan masih penasaran, gue keluar dari rumah Pamong Desa, tempat kami menginap selama KKN disini. Gue lihat ada seseorang berdiri di halaman. Dari punggungnya gue tahu dia siapa. Mendadak langkah gue terhenti. Berniat berbalik untuk pergi, dia lebih dulu membalikkan badannya, pandangan kami bertemu.

Married You  X  KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang