#20

2.1K 144 2
                                    

"Astaga sayang, kamu darimana??" baru saja membuka pagar, Bunda sudah menghampiri gue.

"Jalan-jalan Bun, ternyata taman kompleks ini bagus yah!" gue berusaha tersenyum.

"Duh kamu bikin Bunda khawatir, mana sudah sore, mau gelap pula!"

"Maaf, Bun"

"Ga ketemu Chen?"

"Lho, Mas Dae kemana?"

"Tadi dia pamit nyariin kamu pas kita semua sadar kamu ga ada di rumah"

Aduh, makin ga karuan perasaan gue. Antara seneng, takut, dan sungkan. Gue harus gimana ini kalau ketemu dia??

"Darimana kamu?" gue sontak menoleh ke belakang. Dia tentu saja. Tatapannya tak semurka tadi, tapi juga tak selembut biasanya. Amarah itu masih ada dan gue semakin takut.

 Amarah itu masih ada dan gue semakin takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Taman" cuma itu yang bisa gue jawab.

"Ya sudah yang penting Nana gapapa kan? Yuk masuk, sebentar lagi gelap!" Bunda merangkul gue untuk masuk, dia mengikuti di belakang tanpa berkata apapun.

****

Sejak kejadian di rumah Bunda waktu itu, Mas Dae mulai bersikap aneh. Dia tak semanis dan selembut biasanya. Saat melihat gue, dia hanya menyapa singkat lalu pergi. Untungnya kuliah semester ganjil sudah dimulai. Jadi, kami memang bakal jarang bertemu. Gue bakal mulai sibuk persiapan KKN, pun gue tak ikut mata kuliah yang diampu Mas Dae di semester ini.

Kami hanya bertemu pagi sebelum berangkat, sedangkan malam jarang. Kadang Mas Dae pulang saat gue sudah di kamar, atau sebaliknya.

Gue tak berani bertanya apapun. Mungkin lebih tepatnya, gue tidak siap dengan jawaban apapun. Bagaimana kalau wanita itu masa lalunya? Bagaimana kalau dia adalah wanita yang tak mudah untuk Mas Dae lupakan? Tapi kan dia bilang tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Lalu, lelaki satunya itu siapa?

"Nyet, udah liat pengumuman KKN?"

"Belom, emang udah keluar?"

"Belom"

Lha kutil badak ngajak gelut!! Otaknya lagi geser kayaknya.

"Trus ngapain lo nanya gitu begoooo!!"

Dia cuma cengengesan aja.

"Eh, itu Bang Suho kan?"

Gue menoleh ke arah yang ditunjuk Baekhyun. Pujas memang sedang tidak terlalu rame, banyak tempat kosong karena sekarang bukan jam makan siang. Lha iya, ngapain abang gue nongkrong disitu?? Ga kerja??

Gue ajak Baekhyun menghampiri dia.

"Cowok, sendirian aja?" gue colek pipinya. Terlihat kaget, dia menoleh ke gue

Married You  X  KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang