04

10.6K 586 7
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam tetapi Haruto dan kakaknya masih belum pulang, bi Sumi sedari tadi mondar mandir di ruang tv berharap mereka bertiga segera pulang.

Tetapi tetap sama mereka belum juga pulang, bi Sumi khawatir ia ingin sekali menelepon Jennie dan Taehyung tetapi ia tahu jika mereka berdua pasti sedang sibuk, jadi ia urungkan niatnya itu.

Saat bi Sumi akan menelepon seseorang tiba-tiba pintu terbuka secara paksa oleh seseorang.

Brak!

Bi Sumi kaget saat melihat yang mendobrak pintu ternyata Haruto dan dia membawa kedua kakaknya yang agak sedikit sadar, dan tak lupa juga di wajah Yeonjun dan Hyunsuk terdapat memar-memar.

"Yaampun ini kenapa? Kakak kamu kenapa Haru?" tanya bi Sumi panik, ia langsung membantu Haruto membawa Yeonjun dan Hyunsuk.

"Tadi waktu Haru lagi cari mereka Haru ngeliat ada yang lagi berantem dan ternyata yang lagi berantem itu Kak Yeonjun sama Kak Hyunsuk" jelas Haruto.

"Kenapa mereka bisa berantem kayak begitu? Nanti kalo bibi di marahi orangtua kalian bagaimana? Kan bibi disini harus menjaga kalian dan juga rumah ini" kata bi Sumi.

"Maafin Haru bi" Haruto menundukkan wajahnya.

"Ini bukan salahmu, ayo kita obati mereka" bi Sumi mengambil kotak P3K.

Bi Sumi sedang mengobati Yeonjun dan Hyunsuk, tetapi mereka tiba-tiba terbangun dari pingsannya karena merasakan sakit.

"Aw, pelan-pelan bi" ringis Yeonjun.

"Kenapa kalian bisa berantem kayak begini? Adik kalian sampe bawa kalian berdua sampe rumah, kesian dia. Nanti kalau orangtua kalian tau bagaimana?" omel bi Sumi sambil mengolesi lukanya.

"Bibi tidak tahu! Kita berantem sama mereka karena mereka bilang kita tidak punya orangtua! Orangtua kita tidak peduli kepada kita, dan kita kemana-mana selalu bersama bibi!" kesal Hyunsuk.

"Hey orangtua kalian menyayangi kalian, apa kalian tau? Mereka bekerja seperti itu untuk siapa? Untuk kalian juga kan?" tanya bi Sumi.

"Tetapi kenapa mereka selalu bekerja dan bekerja! Aku tidak suka mereka selalu mengejekku seperti itu! Terus kenapa Mommy harus bekerja? Daddy jugakan bisa bekerja?!" kesal Yeonjun.

"Jangan seperti itu. Mommy dan Daddy kalian itu sa-" ucapan bi Sumi terpotong.

"Karena apa? Karena mereka sayang? Kenapa kalau mereka sayang sama kita mereka selalu meninggalkan kita dan menitipkannya ke bibi? Kenapa? Itu berarti mereka tidak sayang kan ke kita?!"

"Sudahlah aku akan pergi ke kamar" Hyunsuk pergi ke kamarnya.

"Aku juga!" Yeonjun mengikuti Hyunsuk ke kamarnya.

"Bi maafkan kakakku ya, mereka jadi bicara seperti itu kepada bibi" Haruto merasa tidak enak karena tadi kakaknya membentak bi Sumi.

"Tidak apa, kau mau makan?" tanya bi Sumi tersenyum ke Haruto.

"Tidak bi. Aku akan menyusul mereka" Haruto menyusul kakak-kakaknya.

"Iya-iya. Suruh kakakmu untuk makan, bibi akan menyiapkan makanannya" ucap bi Sumi.

"Oke bibi" ujar Haruto lalu pergi menuju kamar kakaknya.










"Mamahh kak Soobin ambil mainan akuuu" teriak Wonyoung.

"Ada apa? Mamah kalian kan sedang tidak ada" kata bi Hana. Pembantu rumah Jisoo dan Jin.

"Bibi kak Soobin ngambil mainan akuuu" teriak Wonyoung.

"Soobin gak boleh kayak begitu balikin ke adik kamu lagi, nanti bibi laporin ke mamah kamu nih" ancam bi Hana.

"Gak mau!" tegas Soobin.

"Kasih aja napa susah amat, pusing denger dia nangis mulu" suruh Junkyu.

"Gak mau!"

"Kasih gak! Nanti kalo nangis lagi kan bisa berabe urusannya" ujar Junkyu.

"Yaudah nih nih ambil" Soobin menyodorkan mainannya ke Wonyoung.

"Hih dari tadi gitu! Makasih kak Junkyu, bibi" kata Wonyoung.

"Iya-iya, awas kalo nangis mulu!" ancam Junkyu dan Wonyoung hanya nyengir gak jelas.

"Kamu mau makan gak? Bibi udah masakin tuh" tanya bi Hana.

"Iya bi aku mau makan. Kak Junkyu mau makan gak? Kalo kak Soobin mah gak boleh!"

"Gak nanti aja" balas Junkyu sambil memainkan ponsel nya.

"Siapa juga yang mau makan" Soobin menatap Wonyoung tajam dan di balas tatapan tajam lagi oleh Wonyoung.

"Awas aja aku aduin ke Mamah sama Papah!" Wonyoung langsung pergi ke meja makan dengan perasaan kesal.

To be continued

Family | BlacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang