47

5K 291 9
                                    

Jisoo dan Jin sudah sampai dirumah mereka berdua, saat mereka membuka pintunya mereka terkejut melihat Wonyoung yang tengah menangis.

"Yaampun Wonyoung sayang kamu kenapa?" tanya Jisoo, ia berjalan cepat menghampiri anak perempuannya itu.

Jisoo duduk disamping Wonyoung lalu memeluknya, Jin juga ikut duduk tapi di sebelah Junkyu.

Jin melirik Junkyu, "Adik kamu kenapa? Dijailin lagi sama Soobin?" tanya Jin.

Soobin melotot, "Bukan sama Soobin! Waktu Soobin turun mau ngambil minum Soobin udah liat dia nangis" jelas Soobin.

"I-iya mah hiks, ini bukan salah Soobin oppa" ucap Wonyoung dengan isakannya.

Jisoo tersenyum hangat, "Terus kamu kenapa?" tanya Jisoo.

"Ta-tadi aku denger dari Junkyu oppa katanya Yuri eonnie ke tabrak mobil" ucap Wonyoung sambil sesenggukan.

Jisoo menghapus air mata Wonyoung menggunakan ibu jarinya.

"Terus yang bikin kamu nangis gara-gara itu?" tanya Jin.

Wonyoung mengangguk lalu menggeleng kembali, "Iya, eh bukan!"

Jisoo melirik Jin tetapi Jin hanya menggeleng, "Ceritain ke mamah sama papah" kata Jisoo.

"Emang Wonyoung sedih karena liat Yuri eonnie yang ke tabrak, tapi yang buat Wonyoung nangis itu penyebab Yuri eonnie ke tabraknya.. " jelas Wonyoung. Jin dan Jisoo semakin bingung dengan penjelasan Wonyoung.

Lalu mereka berdua menoleh ke arah Junkyu untuk minta penjelasan. Lalu Junkyu mengangguk.

"Jadi Junkyu ceritain semuanya ke Wonyoung, dan Junkyu juga ceritain siapa yang udah nabrak Yuri" jelas Junkyu.

Jisoo dan Jin masih fokus mendengarkan penjelasan Junkyu.

"Terus Junkyu juga ceritain ke Wonyoung kenapa kedua tante itu nabrak Yuri. Dan setelah Junkyu ceritain Wonyoung jadi nangis" lanjut Junkyu.

Wonyoung kembali terisak, "Udah jangan nangis" Jisoo mencoba menenangkan Wonyoung.

Soobin menatap Wonyoung datar, "Udah deh acara nangisnya, pusing tau denger lo nangis mulu" Soobin menutup kedua telinganya.

Jin mencubit tangan Soobin membuatnya meringis kesakitan, "Aww sakit pah"

"Udah tau adik kamu nangis, bukannya di tenangin" ujar Jin.

"Soobin oppa jahat! Emangnya nanti kalo mamah sama papah pisah oppa seneng gitu?!" ketus Wonyoung.

Jin dan Jisoo sontak menoleh kaget saat Wonyoung bilang kata pisah.

"Siapa yang mau pisah? Mamah sama papah bakal tetep disini sama kalian" kata Jisoo.

"Ta-tapi gimana kalo nanti ada tante-tante dateng kesini terus ngambil papah?" tanya Wonyoung, ia masih menangis.

Jin menggeleng, "Enggal sayang. Papah gak bakal pergi sama tante-tante mana pun, papah bakal tetep disini sama mamah dan sama kalian" ujar Jin.

"Tapi tetep aja Wonyoung takut!!"

"Sayang dengerin mamah, kalo nanti ada tante-tante datang kesini terus mau ambil papah kita lawan aja dia. Kamu gamau kan papah di ambil?" Wonyoung mengangguk lucu.

"Iya, Wonyoung gamau wonyoung kan sayang papah" Wonyoung memeluk Jin.

Jin membalas pelukan itu, "Iya papah juga sayang Wonyoung. Papah janji gabakal kemana-mana" ujar Jin.

"Papah beneran ya?" Jin mengangguk.

Soobin duduk di samping Jisoo dan Junkyu duduk di samping Jin dan tak lupa Wonyoung yang berada di tengah diantara Jin dan Jisoo.

Soobin memeluk Jisoo, "Nanti kalo ada tante-tante genit yang deketin papah kita lawan aja" kata Soobin.

Wonyoung mengangguk setuju, "Bener! Wonyoung setuju!" seru Wonyoung. Tangisnya sekarang sudah mulai mereda.

"Junkyu oppa gak setuju?" tanya Wonyoung yang melihat Junkyu diam saja.

Junkyu sontak mengangguk, "Iya oppa setuju" jawab Junkyu.

"Yey! Jadi kita bakal lawan tante-tante genit yang mau deketin papah!"

"Terus kita juga harus lawan om-om yang suka deketin mamah! Kita harus lawan bareng-bareng!"

Jisoo dan Jin tersenyum melihat anak-anak mereka yang tersenyum kembali, masalah sudah selesai dan semoga saja kedepannya masalah tidak ada.

Mereka berlima berpelukan dengan senyuman di wajahnya yang tidak berhenti.

To be continued

Ini end dari keluarga Jinsoo ya'( tunggu end dari keluarga Taennie sama Liskook.
Maaf banget kalo end nya gaje begini.

Jangan lupa vote sama komennya💚

Family | BlacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang