15

7.4K 492 5
                                    

"Sekarang kita cari Hyunsuk kemana lagi Tae? Kita udah keliling rumah sakit ini tapi tetep aja gak ketemu" ujar Jennie sedih.

"Hey tenang, aku yakin dia pasti tidak akan pergi jauh-jauh" Taehyung menenangkan Jennie dengan mengusap lembut punggung sang istri.

"Tapi sekarang kita cari kemana lagi? Aku takut terjadi sesuatu kepadanya" kata Jennie dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Ah iya! Bagaimana kalau kita cari kerumah temannya saja, siapa tau ada disana" usul Taehyung membuat Jennie menatapnya dengan mata berbinar.

"Iya Tae kau benar" balas Jennie.

"Taehyung! Jennie!"

Teriakan seseorang itu membuat Taehyung dan Jennie menghentikan langkahnya, lalu berbalik ke belakang mencoba melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"Jimin?" gumam Taehyung saat melihat seorang pria yang berdiri dari kejauhan dengan tangan yang melambai kearahnya.

Jimin nama pria itu, berlari kecil kearah sepasang suami istri itu lalu berhenti di hadapan mereka dengan senyuman di wajahnya.

"Ada apa Jim?" tanya Taehyung.

"Itu.. Aku ingin berbicara dengan kalian sebentar" ujar Jimin.

"Oke. Kenapa kau bisa tau kita ada disini? Perasaan aku tidak memberitahu siapapun" kata Taehyung yang menatap Jimin heran.

"Aku tau dari anakmu" balas Jimin.

Taehyung terkejut, "Anakku? Siapa? Haruto? Atau Hyunsuk?" tanya Taehyung.

"Hyunsuk" jawab Jimin singkat membuat sepasang suami istri itu kembali terkejut.

"Hyunsuk? Kau bertemu dimana dengannya? Beritahu aku" ucap Taehyung. Sedangkan Jimin hanya memutar bola matanya malas.

"Bisa duduk dulu tidak? Aku akan jelaskan semuanya, jadi kalian tenang dulu dan tanyakan satu-satu" kata Jimin lalu Taehyung dan Jennie langsung duduk.

"Jadi beritahu aku dimana Hyunsuk Jimin" ujar Jennie.

"Hyunsuk berada di rumahku, tadi aku bertemu dengannya di taman dekat sini" ujar Jimin.

"Benarkah?! Sekarang antar aku kerumahmu aku ingin bertemu dengannya" kata Jennie yang langsung berdiri dari duduknya.

"Tapi Jen-"

"Tunggu apalagi, cepat antarkan kita kerumahmu Jim" ucap Taehyung.

"Jangan potong ucapanku, kalian duduk lagi lebih baik aku akan jelaskan semuanya" kata Jimin.

"Kalian jangan mencoba memotong perkataanku lagi, tidak sopan tau" lanjutnya.

"Iya-iya cepat!"

"Jadi gini, tadi aku bertemu Hyunsuk di taman lalu.... " Jimin menceritakan semuanya dari awal ia bertemu Hyunsuk di taman sampai akhir dimana Hyunsuk yang berada di rumahnya.

Taehyung dan Jennie langsung memandang satu sama lain.

"Tae gimana ini? Hyunsuk gak mau pulang kerumah gara-gara aku ya? Aku emang mommy yang gabaik buat dia" Jennie menundukkan kepalanya air matanya perlhan keluar bersamaan dengan setiap kata yang ia ucapkan.

"Ini bukan salahmu. Kau tau sendiri kan bagaimana sifatnya? Dia memang selalu seperti itu" ujar Taehyung mencoba menenangkan istrinya.

"Iya Jennie ini bukan salahmu. Menurutku ya lebih baik Hyunsuk tinggal dirumahku dulu sementara sampai dia menenangkan pikirannya" kata Jimin.

"Tapi Jimin aku takut dia merepotkan kalian semua, dia kan anaknya nakal" ucap Jennie dengan tangisnya yang mulai mereda.

"Aku sama sekali tidak merasa di repotkan. Aku malahan senang karena ada teman, dan aku juga sudah menganggapnya seperti anakku sendiri" ujar Jimin tersenyum kearah Jennie dan Taehyung.

"Tapi aku tetap saja merasa tidak enak Jim" kata Jennie.

Taehyung tau betul bahwa Jennie tidak mau merepotkan Jimin atau pun Rose. Taeyung juga sama tidak mau merepotkan mereka berdua tapi mau bagaimana lagi? Jika Jimin saja tidak merasa keberatan yasudah mau tidak mau anaknya harus tinggal disana dulu.

"Jennie aku sudah menganggap Hyunsuk seperti anakku sendiri, jadi biarkan dia tinggal di rumahku sementara" ujar Jimin.

Jennie menghela nafasnya, "Yasudah. Tapi maafkan aku jiga Hyunsuk merepotkan kalian" ucap Jennie.

"Hyunsuk anak baik, jadi dia tidak akan merepotkan siapapun" balas Jimin tersenyum.

"Yasudah aku pergi dulu, sampai jumpa. Dan jangan khawatir aku akan menjaganya dengan baik" kata Jimin berdiri dari duduknya.

"Terimakasih Jimin"

To be continued

Jangan lupa vote sama komennya yang banyak, dengan itu aku bisa semangat buat lanjutin ceritanya.

Dan buat kalian yang baca cerita ini aku mohon jangan cuman baca doang, aku mohon yaaa.

Family | BlacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang