26

5.7K 404 5
                                    

Yuri dan Minju sedang duduk di sofa mereka sedang menonton tv.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu membuat mereka berdua menoleh dan mendapati ayah mereka yang berjalan menghampiri mereka dengan wajah lelahnya.

Meskipun lelah tetapi masih tersenyum cerah kearah kedua putrinya itu.

"Ayahh!!" teriak Minju menghampiri Jimin lalu memeluknya disusul Yuri di belakangnya dan ia pun ikut memeluk Jimin.

"Ayah duduk dulu. Yuri sama Minju pijitin ya, ayah keliatan capek banget" kata Yuri menarik Jimin untuk duduk di sofa.

"Nah udah kan ayah udah duduk" ucap Jimin.

"Sini Minju pijitin" kata Minju tetapi Jimin langsung menggeleng.

Yuri dan Minju menatap Jimin bingung, "Kenapa ayah? Bukannya ayah capek?" tanya Yuri.

"Tidak ayah tidak capek. Capeknya udah hilang karena ada kalian berdua" jawab Jimin tersenyum.

"Ayah beneran gak capek?" tanya Minju polos.

Jimin tersenyum lalu mengelus lembut kepala anaknya, "Tidak ayah tidak capek" jawab Jimin.

Yuri dan Minju menatap Jimin sambil tersenyum lalu mereka berdua memeluk Jimin dengan erat.

"Kalian berdua disini baik-baik aja? Kalian gak nakal kan?" tanya Jimin.

"Tapi ayah yakin kok anak ayah gak bakal nakal" lanjut Jimin.

"Kita baik-baik aja kok yah. Kita juga gak nakal" kata Yuri.

"Ayah tau gak" kata Minju.

Jimin menggelengkan kepalanya bertanda ia tidak tau, "Tidak. Memangnya ada apa?" tanya Jimin.

"Aku melihat Yuri kemarin pulang sekolah diantar lelaki" kata Minju sambil melirik Yuri jahil.

"Benarkah?!" tanya Jimin kaget.

"Tidak ayah. Jangan di percaya ucapan Minju eonnie" jawab Yuri hati-hati.

Karena ia takut di marahi jika dekat degan lelaki, soalnya Jimin pernah bilang ke mereka berdua kalo mereka tidak boleh dekat dengan lelaki dulu.

Jimin takut karena anaknya ini perempuan, jadi ia tidak membolehkan anaknya dekat dengan lelaki dulu.

"Jujur saja" ucap Jimin.

Yuri mengangguk, "Tapi itu teman aku ayah, dia hanya mengantar pulang saja" kata Yuri menunduk.

"Nanti-nanti jangan mau! Kau pulang dengan kakak mu saja" tegas Jimin.

"Iya ayah"

Dan Minju merasa bersalah karena telah memberitahunya ke Jimin. Jadinya kan Yuri sedih.









"Daddy kok udah pulang?" tanya Hyunsuk.

"Emang kamu gak mau daddy pulang sekarang?" tanya Taehyung.

"Bukan gitu, tapi kok cepet banget pulangnya" kata Hyunsuk.

"Jangan di jawab daddy!" ujar Yeonjun.

"Meningan daddy kasih aku oleh-oleh aja. Daddy bawa kan?" Yeonjun menatap Taehyung dengan harap.

"Oleh-oleh? Ada di bagasi mobil, ambil aja sendiri" kata Taehyung.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Yeonjun langsung berlari menuju mobil daddy nya hanya untuk mengambil oleh-oleh saja.

"Anak itu" gumam Taehyung.

Taehyung lalu menatap Hyunsuk dan Haruto secara bergantian.

"Kalian gak ikut Yeonjun ambil oleh-oleh nya?" tanya Taehyung.

"Biarin Yeonjun hyung aja dad yang ambil. Haru mah cukup diem disini aja" jawab Haruto.

Taehyung terkekeh, "Pinter juga kamu" ujarnya.

Tidak terlalu lama akhirnya Yeonjun datang dengan kedua tangannya yang sudah memegang  dua jinjingan.

"Banyak amat dad. Apa isinya?" tanya Hyunsuk.

"Cuman dua jinjingan kamu bilang banyak? Aduh Hyunsuk anak siapa sih" kata Taehyung.

"Maaf dad, aku kan anak daddy emangnya anak siapa lagi" ujar Hyunsuk.

Yeonjun dengan semangat membuka kedua jinjingan tersebut. Ia membukanya dengan cepat tidak mempedulikan jika jinjingan itu akan rusak.

Yang penting ia mendapatkan oleh-olehnya itu saja.

To be continued

Komennya dong!!!  Sama vote nya juga.
Kalo sedikit yang vote sama komen jadi males bikinnya jadi gak semangat.

Karena vote sama komen dari kalian itu bisa membuat aku semangat lagi.

Family | BlacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang