06

9.8K 575 11
                                    

"Kai gak boleh main game melulu kamu harus belajar" kata bi Sana.

Hueningkai tidak menjawab perkataan bi Sana dan malah melanjutkan game nya.

"Oppa bi Sana bilang apa jangan main game mulu!!" teriak Yujin.

"Kok jadi marah ke aku, tuh Junghwan juga sama main game" tunjuk Kai ke Junghwan yang sedang main video game.

"Apaan ini jadi bawa-bawa Junghwan?" tanya Junghwan tanpa mengalihkan matanya dari video game nya.

"Kalo ngomong ke yang lebih tua liat ke orangnya, bibi gak pernah ngajarin kamu kayak begitu ya" kata bi Sana.

"Iya bi maafin Junghwan" Junghwan menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

"Kalo gitu kalian jangan main game melulu, cepetan ke kamar masing-masing dan belajar" ucap bi Sana. Mereka mengangguk lalu pergi ke kamarnya masing-masing.

"Emang anak sama Daddy nya gak jauh beda" gumam bi Sana.














"Jadi manager Han kita bisa pulangnya kapan? Besok atau beberapa hari lagi?" tanya Jimin kepada manager nya itu.

"Kita bisa pulang besok, kenapa kau tumben sekali menanyakan ini Jimin?" tanya manager Han sambil menatap kearah Jimin heran.

"Aku sudah berjanji kepada anakku bahwa aku akan segera pulang, dan nanti juga aku akan pergi keluar sebentar untuk membelikan mereka oleh-oleh" jawab Jimin.

"Oh rupanya begitu? Apa kau begitu merindukan mereka?" tanya Manager Han.

"Aku sangat merindukan mereka manager, aku juga sedikit merasa khawatir" jelas Jimin tetapi nada suaranya mengecil saat di akhir ucapannya.

"Merasa khawatir? Apa yang kau khawatirkan Jimin? Bukankah mereka sudah ada yang menjaganya?" tanya Jin yang ikut bergabung bersama mereka. Bukan hanya Jin tetapi Jungkook dan Taehyung juga ikut bergabung.

"Bukan seperti itu hyung, kau tau kan anakku dua-duanya perempuan dan yang menjaga mereka pun perempuan juga jadi aku merasa khawatir dirumah tidak ada laki-laki nya jadi aku mengkhawatirkan mereka hyung" jawab Jimin dengan nada suaranya yang pelan.

"Bukankah supirmu laki-laki?" tanya Taehyung.

"Iya memang tapi kan supirku itu tidak selalu ada dirumah, paling juga dia ada dirumah dari pagi sampai sore saja" kata Jimin.

"Kenapa kau tidak menyuruh supirmu itu untuk menginap dirumahmu saja?" tanya manager Han.

"Aku tidak mau karena dia juga kan mempunyai keluarga, jadi dia juga harus mengurus dan menjaga keluarganya" jawab Jimin.

"Tapi aku tidak merasa khawatir kepada anak perempuanku itu" kata Jungkook.

"Ya kau tidak merasa khawatir karna kau hanya memiliki satu anak perempuan saja jadi kau tidak merasa khawatir karena Yujin ada yang menjaganya, ada oppa dan adiknya yang bisa menjaganya kan?" tanya Jimin dan Jungkook hanya mengangguk mendengar perkataan Jimin.

"Suruh saja anakmu menginap dirumahku, anakku lelaki semua jadi nanti anakmu ada yang menjaganya" ucap Taehyung.

"Pasti anakku tidak mau" kata Jimin.

Taehyung melihat kearah Jimin dan menaikkan satu alisnya, "Kenapa? Mereka juga kan saling kenal?" tanya Taehyung.

"Tidak tau aku juga" jawab Jimin.

"Yasudah sekarang kalian istirahat saja dulu, dan besok kita akan pulang ke korea" kata manager Han.

"Oke manager"


















"Bibi kak Yeonjun sama kak Hyunsuk udah makan belum?" tanya Haruto.

"Belum Haru, tadi bibi udah ngebujuk mereka berdua tapi tetep aja gak mau makan. Coba kamu aja yang ngebujuk siapa tau mau makan" jawab bi Sumi.

"Oke deh bi, Haru ke atas dulu ya mau bujuk mereka" kata Haruto dan bi Sumi mengangguk.

Haruto berjalan menuju kamar kedua kakaknya, saat sudah sampai di depan pintu ia langsung mengetuk pintu itu.

"Kak cepat makan ke bawah, nanti kalo kalian berdua sakit bagaimana? Kalian kan belum makan dari tadi" kata Haruto sambil mengetuk pintunya.

"Gak mau! Kita gak mau makan! Kalo kita sakit pun Mommy sama Daddy gak ada yang peduli sama kita!" teriak Yeonjun dari dalam kamar itu.

"Cepatlah hyung, jangan membuat Haru khawatir" kata Haruto.

"Gue bilang gak mau ya gak mau!" bentak Hyunsuk dari dalam kamar.

Haruto yang mendengar itu langsung menunduk dan pergi meninggalkan kamar itu dengan perasaan sedih.

To be continued

Family | BlacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang