10

8.5K 530 11
                                    

Taehyung hendak menampar Hyunsuk tetapi lengannya langsung di tahan oleh Jennie.

"Taehyung jangan!" teriak Jennie.

"Dia sudah keterlaluan dan kau masih saja membelanya" kesal Taehyung.

"Aku tidak papa Taehyung, jangan pukul Hyunsuk Tae. Mungkin ini memang salahku" ujar Jennie.

"Lihatlah Mommy masih saja membelamu meskipun kau sudah jahat kepadanya, kau memang anak yang tak tau di untung!" bentak Taehyung.

"Salahkan saja aku, aku akan pergi saja kalau begitu!" Hyunsuk menghentakkan kakinya dan pergi.

"Hyunsuk kau mau kemana?!" teriak Jennie.

"Sudahlah biarkan saja nanti juga dia balik lagi, dia hanya butuh menenangkan dirinya saja" ucap Taehyung sambil mengelus pundak Jennie.

"Tapi kau tidak perlu begitu juga tapi kepada Hyunsuk, dia masih kecil Tae" isak Jennie.

"Kalau nanti dia tidak kembali lagi bagaimana? Dia itu anakmh juga Tae" lanjutnya.

"Hey tenanglah, dia bukan anak kecil lagi. Nati juga dia pulang aku yakin itu" ucap Taehyung lembut.

"Tapi aku khawatir, aku takut nanti dia melampiaskannya dengan berkelahi kau tau sendirikan bagaimana sifatnya itu" isak Jennie.

"Yasudah Haruto susul kakakmu, dan bawa dia kesini" Haruto pun mengangguk.

"Kalau saja sifat mereka sama seperti adiknya Haruto" gumam Taehyung.

"Kalo begitu mari kita lihat Yeonjun, dia sangat merindukanmh kau tau" kata Taehyung.

Jennie menghapus air matanya, "Ayo aku juga merindukannya" ujarnya.

Jennie dan Taehyung memasuki kamar rawat Yeonjun, saat mereka masuk mereka melihat Yeonjun yang sudah bangun.

"Kau sudah bangun? Apa kau butuh sesuatu?" tanya Taehyung sambil berjalan mendekat kearah Yeonjun berada.

Yeonjun menggeleng lemah, "Tidak, Daddy dimana Hyunsuk dan Haruto?" tanya Yeonjun.

"Mereka Daddy suruh istirahat di rumah" jawab Taehyung.

"Apa kamu sudah merasa baik?" tanya Jennie.

Yeonjun tidak menjawab, ia mengabaikan pertanyaan Jennie dan fokus memotong buah.

"Mommy mu bertanya kenapa kau malah mengabaikannya?" tanya Taehyung.

"Maaf aku tidak dengar"

"Kau mendengarnya, Daddy tau itu" kata Taehyung.

"Sudahlah jangan di perpanjang dia masih dalan tahap pemulihan" ucap Jennie.

"Kalian lahir di tahun yang sama tetapi hanya beda bulan saja, pantas saja sifat kalian tidak jauh beda" kata Taehyung.

"Kau tau Mommy itu bela-belain meninggalkan acaranya hanya karena untuk menemuimu disini, dia khawatir kepadamu dan juga kalian. Tapi kalian memperlakukan Mommy kalian dengan seperti itu? Apa kalian tidak berpikir bagaimana perasaanya!" ujar Taehyung.

"Itu juga salahnya bukan salah kita!" tegas Yeonjun.

"Sudah jangan bertengkar seperti ini, ini rumah sakit. Tae sebaiknya jaga emosi mu Yeonjun sedang sakit kau jangan kasar seperti itu kepadanya" kata Jennie.

"Kau seharusnya marah saat dia berbicara seperti itu, kenapa kau malah diam saja?!" kesal Taehyung.

"Dia anak kita, aku tidak akan marah kepadanya karena bagaimanapun juga ini salahku bukan salah mereka" ucap Jennie.

"Kau dan Hyunsuk memang harus belajar pada adik kalian, adik kalian meskipun masih kecil tapi dia bisa berpikir dewasa tetapi kalian? Kalian sudah besar tetapi kenapa pikiran kalian masih ke kanak-kanak saja?! Berpikirlah dewasa!" ujar Taehyung.

"Daddy masih ingin berbicara lagi atau tidak? Kalau tidak aku akan istirahat saja" kata Yeonjun.

"Kau istirahat saja, Daddy mu biar Mommy yang urus" ucap Jennie tersenyum. Jennie berjalan mendekat kearah Yeonjun hendak mengelus kepala anaknya itu tetapi tangannya langsung di tepis.

"Jangan sentuh aku! Lebih baik kau keluar saja" ujar Yeonjun.

"Kenapa mereka berdua seperti itu! Bahkan Haruto pun tidak seperti mereka berdua!" kesal Taehyung.

"Sudahlah tidak apa, kalau begitu kita ke kantin saja kita makan, kajja!" ajak Jennie tersenyum.

"Kajja!" Taehyung membalas senyuman Jennie lalu menggandeng tangan istrinya itu.

To be continued

Family | BlacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang