~ Ch 32 ~

1.4K 84 4
                                    

Siang  ini. Yoongi  berniat  mengunjungi  rumah  tahanan, tempat  Jackson  mendekam. Ia  tak  datang  sendiri. Ada  sang  kekasih, yang  menemaninya.

Jackson  dipersilahkan  menemui. Duduk  berhadapan. Wajah  Yoongi  datar, menatap  mantan  kekasihnya.

"Yoongi, aku.."

"Tak  perlu, Jackson-ssi. Penyesalanmu  sudah  terlambat," potong  Yoongi.

"Ah, baiklah. Sepertinya, aku  memang  salah  besar," balas  Jackson.

"Lalu ??" tanya  Yoongi.

"Aku. Aku  takkan  mengganggumu  lagi. Dan, selamat  untuk  kalian. Kudengar, kalian  berpacaran," jawab  Jackson.

"Baguslah, kalau  kau  sadar. Kau  dan  Wendy, sama  saja," maki  Taehyung  kesal.

"Aku  yang  bersalah, disini. Tapi, bolehkah  aku  minta  tolong ??" ucap  Jackson, dengan  wajah  sendu.

"Baiklah, apa  itu ??" tanya  Yoongi.

"Tolong. Sampaikan, pada  ayah  dan  ibuku. Jika  aku  baik-baik  saja, berada  disini," pinta  Jackson.

Taehyung  yang  mendengarnya, mendengus  malas. Sedangkan  Yoongi, masih  dengan  aura  dinginnya.

"Akan  kusampaikan. Kami  pergi,"

Keduanya  beranjak. Dengan  tangan  Yoongi, yang  menggamit  lengan  Taehyung. Meninggalkan  ruangan  itu. Sedangkan  Jackson, digiring  kembali, masuk  ke  dalam  sel  tahanan.

Sementara  itu. Taehyung  mengajak  Yoongi, singgah  di  taman  kota, sebentar. Duduk  berdua.

"Sayang, kau  baik ??" tanya  Taehyung.

"Nan  gwaenchana. Geogjeong  hajimara ( jangan  khawatir ) !" jawab  Yoongi. Memberikan  seulas  senyum.

"Aku  tahu. Pasti  ini  berat  untukmu. Tapi, sekarang  kau  punya  aku, Yoon. Orang  yang  sejak  dulu, memendam  perasaan  padamu, tanpa  kau  tahu," jelas  Taehyung. Membuat  Yoongi  menoleh.

"Kau, menyukaiku  sejak  lama ??" tanya  Yoongi  tak  percaya.

"Ya. Sejak  junior  high  school. Tapi, aku  kalah  start, dari  si  Wang  itu. Dan  kau  pun  tak  sadar, jika  ia  dan  Wendy  memperalatmu," jelas  Taehyung  lagi.

Seketika, mata  Yoongi  berkaca-kaca. Lantas  memeluk  erat  Taehyung. Dan  Taehyung  pun, mengusap  punggung  Yoongi, yang  bergetar. Namja  itu  menangis.

"A-hiks.. aku  minta  maaf, hiks.. Tae. Maafkan  aku," lirih  Yoongi.

"Uljima, chagiya !! aku  memaafkanmu," balas  Taehyung.

Dikecupnya  berkali-kali, puncak  kepala  Yoongi. Ia  sangat  senang. Perjuangannya  untuk  Yoongi, tidak  sia-sia. Dan  mulai  sekarang, ia  bertekad  untuk  membahagiakan  kekasih  manisnya  itu.

Tbc..

Family  JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang