_@ Seoul Hospital_
Mulai hari ini. Yeonjun menjalani pengobatannya. Ruang rawat pun, sudah dipesankan VIP, oleh Taehyung. Pasangan Jeon, menemani Yeonjun, menemui sahabat Taehyung.
Saat ini, mereka berada, di ruangan dokter Choi. Tepatnya Choi Minho. Sahabat, sekaligus senior Taehyung, saat di kampus.
"Jadi, tuan Jeon Taehyung. Siapa, anak manis, yang kau bawa ini ??" tanya Choi uisa.
"Anak Jackson Wang. Pasti kau pun sudah tahu, hyung," jawab Taehyung. Choi uisa, menatap wajah Yeonjun.
"Yeonjun Wang imnida," ucap Yeonjun. Choi uisa tersenyum.
"Anak yang manis. Baiklah, kita mulai sekarang !!" ucap Choi uisa.
Yeonjun pun dibawa oleh Choi uisa, menuju ruang terapi. Diikuti Taehyung dan Yoongi, di belakang mereka.
Choi uisa, menuntun Yeonjun perlahan, kearah tempat terapi, berupa tiang yang melintang panjang, sebagai pegangan tangan. Dengan perlahan dan pasti, Yeonjun. Mulai melangkah. Dengan Choi uisa, berdiri di depannya. Berjaga kalau-kalau, pasiennya kehilangan keseimbangan.
"Ayo sayang, kau pasti bisa !!" Yoongi memberi semangat. Dengan kepalan tangan di udara. Yeonjun tersenyum.
"Ayo, perlahan, kembali lagi, nak !!" titah Choi uisa.
Kini, Yeonjun bisa menjaga keseimbangan. Melangkah perlahan. Meski menahan sakit. Taehyung pun ikut menyemangati.
Setelah usai. Yeonjun kembali dibantu duduk, di kursi roda. Yoongi mengelap keringat, yang membanjiri wajah Yeonjun. Choi uisa berdiri, sambil memegang catatan pemeriksaan.
"Usaha yang bagus, nak. Sebulan lagi, datang. Kembali untuk terapi. Semoga berhasil," ucap Choi uisa.
"Kamsahamnida," ucap Yeonjun tersenyum.
"Terima kasih, hyung. Sudah membantu Yeonjun," ucap Taehyung.
"Tidak masalah. Tugas dokter, adalah menyembuhkan pasien," balas Choi uisa.
"Kalau begitu, kami pamit hyung," ucap Yoongi, membungkuk sopan, diikuti Taehyung dan Yeonjun.
"Hati-hati di jalan !!" balas Choi uisa.
Mereka bertiga, keluar dari ruangan. Kini Yoongi, yang mendorong kursi roda Yeonjun. Setelah mobil, Taehyung mulai melajukannya.
"Paman. Ini kan, bukan arah ke mansion," ucap Yeonjun. Taehyung tersenyum.
"Kita jemput, ayah dan ibumu. Karena mulai hari ini. Mereka tinggal bersama kita," jelas Taehyung.
Tak lama kemudian, mobil terparkir, di depan rumah Yeonjun. Taehyung turun, dan membantu Yeonjun. Kebetulan sekali. Jackson dan Wendy, ada di depan rumah.
"Ayah, ibu !!" seru Yeonjun senang. Keduanya berlari memeluk Yeonjun.
"Kau datang, sayang. Kami sangat merindukanmu," ucap Wendy.
"Kami datang kemari. Sekaligus menjemput kalian. Karena mana mungkin, kami memisahkan anak, dari orang tuanya," jelas Yoongi.
"Tapi rumah ini.."
"Tak apa, Jackson. Aku sudah merencanakan. Rumah ini nantinya, akan kujadikan panti asuhan," jelas Taehyung.
"Ayah, ibu. Yeonjun mohon. Ikutlah bersama kami !!" bujuk Yeonjun. Keduanya saling tatap.
"Baiklah, kami akan ikut," ucap Wendy.
"Ayo, kubantu membereskan barang-barang !!" ucap Yoongi.
Sementara yang lain berberes, Yeonjun menunggu diluar. Ia menatap bangunan rumahnya. Tempat tinggal, kenangan bersama kedua mendiang, kakek dan neneknya.
'Kakek, nenek. Tenanglah diatas sana. Sebentar lagi, rumah kita, akan menjadi panti asuhan. Kuharap kalian senang,' batin Yeonjun, mengulas senyum tipis.
Karena barang-barang yang tersisa, tak terlalu banyak. Keempat orang dewasa itu, menatanya dalam bagasi mobil Tahyung. Beruntungnya, mobil Taehyung cukup luas.
Sebelum pergi. Keluarga kecil Wang, menatap rumah sederhana mereka. Rumah yang penuh kenangan.
•
•
•
•
•_@ Mansion Taegi_
Mereka berlima, memasuki mansion. Jackson dan Wendy, terperangah melihatnya. Sejenak, mereka tertegun. Mereka merasa kecil, sekarang. Mengingat bagaimana dulu, sikap tamak dan sombong, yang mereka punya.
"Kami sudah menyiapkan kamar, untuk tuan dan nyonya Wang. Ada di samping, kamar tuan muda Yeonjun," jelas Choi ahjussi.
"Terima kasih banyak. Kalian sangat baik. Maafkan atas sikap kami, yang dulu," ucap Wendy.
"Tak apa, Wendy-ya. Kami sudah melupakannya. Mari, kita mulai hidup yang baru !!" balas Yoongi.
"Sekali lagi, terima kasih banyak," ucap Jackson.
"Sama-sama," balas Taehyung.
Joohyun segera mengantar keduanya, menuju kamar tamu. Setelah itu undur diri. Jackson dan Wendy, duduk di tepi ranjang.
"Yeobo. Mungkin inilah, karma untuk keluarga kita. Mereka sudah berbaik hati, menampung kita disini. Bahkan membiayai pengobatan, uri Yeonjunie," jelas Jackson.
"Kau benar, yeobo. Saatnya kita lupakan, masa lalu. Kita harus bahagia," balas Wendy.
Mereka berpelukan. Saling menumpahkan tangis. Tangis bahagia. Semoga seperti ini, seterusnya.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Jeon
Fiksi PenggemarKeluarga kecil Jeon. Keluarga yang penuh dengan kejutan.