Suasana kampus siang ini, tampak agak lengang. Karena banyak yang langsung pulang. Namun tidak, dengan Yoongi dan Minjae. Mereka berdua, masih berada di parkiran kampus.
"Yoon, kau melihat apa ??" tanya Minjae. Namun tak mendapat jawaban. Minjae mengikuti arah pandang Yoongi. Ternyata Jackson.
Dengan tidak tahu malunya. Lelaki itu bermesraan, di depan umum. Yoongi mengepalkan tangannya. Wajahnya sudah memerah. Emosinya sudah memuncak. Maka dengan langkah pasti, ia menghampiri Jackson. Membuat sang target tersentak akan kehadiran Yoongi. Berusaha bersandiwara kembali.
Tapi, nasi sudah jadi bubur. Sifat aslinya terbongkar. Yoongi tersenyum remeh.
"Yoongi sa-sayang," ucap Jackson gugup.
"Kau terlihat gugup. Tapi, selamat untuk kalian berdua," ucap Yoongi.
"Yoongi, ini.."
"Aku tahu, Wendy-ssi. Sandiwara kalian ini, sangat sukses. Sampai-sampai membuatku muak," sela Yoongi.
"Dan karena kau, aku harus berpisah, dengan sahabat terbaikku. Aku pun tahu, segala kebusukanmu. Kau menggunakan ibumu sebagai alasan, untuk memeras harta ayahku," emosi Yoongi semakin memuncak.
"Oke, aku mengaku. Aku dan Wendy, memang sudah menjalin hubungan. Dan juga, niatku adalah memeras harta ayahmu," balas Jackson.
Plak !!
Satu tamparan keras dari Yoongi, mendarat mulus, di pipi kanan Jackson. Wendy terkejut, menutup mulutnya. Tak menyangka, Yoongi bisa semarah itu.
"Kita putus !!" final Yoongi.
Kemudian, ia berbalik pergi menghampiri Minjae.
"Yoongi-ah, gwaenchana ??" tanya Minjae khawatir.
"Aku baik-baik saja, Jae-ah. Ayo pulang !!" jawab Yoongi.
Maka, Minjae hanya menurut. Ia mengantarkan Yoongi pulang. Selama perjalanan pun, keduanya hanya diam. Minjae yang fokus mengemudi. Dan Yoongi, dengan berjuta pertanyaan dalam benaknya.
Tbc..
