Menggerus Rasa Kecewa

73.7K 2.1K 24
                                    

Hello guys (ala-ala youtuber), let me introduce my self. I'm Ai. This is my first story in Wattpad and my first romance story. I hope you enjoy my story. Don't forget to comment and vote.


Apakah penyebab dari sebuah rasa sakit? Jika pertanyaan itu ditanyatakan padaku, akan kujawab dengan kecewa. Rasa kecewalah yang membuat dada terasa sakit. Tidak ada yang lebih sakit dari sebuah rasa kecewa.


Lalu, bisakah dikatakan jika kecewa terjadi dari munculnya sebuah harapan yang terlalu tinggi?
Aku tidak tahu. Selama ini aku merasakan tidak pernah muluk-muluk dari mengharapkan sesuatu. Sejak kecil, aku tidak memiliki keinginan yang tinggi. Aku hanya ingin hidup bahagia. Itu saja.


Aku merasa Tuhan sudah sangat baik kepadaku. Sejak bayi hingga dewasa, aku hidup di tengah orang-orang yang menyayangiku dan mencintaiku. Keluargaku selalu melimpahkan kasih sayangnya kepadaku. Tidak pernah sekalipun aku merasa disakiti oleh mereka. Semuanya selalu memastikan jika aku bahagia. Dan, aku terus merasakan hal itu.


Aku sempat berpikir jika rasa kecewaku yang sekarang adalah gelombang dahsyat yang telah menumpuk selama hidupku. Maksudku, selama ini Tuhan sengaja menghilangkan rasa kecewa untuk akhirnya dilimpahkan padaku saat ini. Bahwa, tidak ada manusia yang tidak pernah mendapat rasa kecewa. Aku pun merasakannya sekarang.


Masih bisakah aku menjalani kehidupan normalku dengan rasa kecewa yang terus bergelayut di hatiku?


Entahlah. Ketika rasa kecewa itu datang di tengah kebahagiaan yang kurasakan, rasanya seperti ingin mati. Setidaknya mati lebih baik. Tapi, kusadari jika itu salah. Rasa kecewaku hilang akan berganti rasa pedih yang mendalam dari keluargaku. Dan, melihat mama menangis adalah hal yang paling aku tidak ingin lakukan.


Maka, di sinilah aku sekarang. Sendirian dari kamar yang kutempati sejak kecil. Ruang paling pribadi di dalam hidupku. Ruang yang kelak akan kutempati bersama orang terpenting dalam hidupku. Ruang di mana aku akan berjuang bersamanya.


Dari tempat inilah aku menyadari jika kehadirannya mampu menggerus rasa kecewaku.

***

Ketika Waktu Kembali (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang