flash back on
Seperti yang sudah ku katakan, aku menjadi pembina untuk siswa baru di sekolah, tentu sama seperti pembina yang lain, aku juga mendapat 8 anak baru yang teridiri dari 4 anak SMP dan 4 anak SMA.
Seketika saja, aku mengingat perkataan ayah.
"Joohyun-ah, katanya anak Bibi Bae masuk sekolah yang sama denganmu, tolong perhatikan dia ya!"
Tunggu, bagaimana aku bisa memperhatikan anak bibi? Aku memang mengenal bibi, tapi aku belum pernah bertemu dengan anaknya, seingatku, aku bertemu bibi terakhir saat pernikahannya, dan usiaku baru tiga tahun saat itu.
"Ah, namanya saja aku tidak tahu, bagaimana bisa mengenalinya?"
Aku memandang kertas yang berisikan nama anak-anak yang akan aku bina tiga hari ke depan.
"SMP, 1. Park Jimin, 2. Kim Taehyung, 3. Kwon Eunbi, 4. Kim Namjoo" apa dia ada di sini? anak Bibi Bae? ah, molla.
"SMA, 1. Kim Hyunah, 2. Lee Sunmi, 3. Kim Seokjin, 4. Kim Myungsoo" baiklah, tiga hari ke depan pasti berjalan dengan lancar.Anak bina-an ku sudah berkumpul semua di hadapanku. Mereka berbaris menjadi dua bagian, SMP dan SMA. Lalu aku memperkenalkan diri.
"Halo adik-adik, nama kakak, Joohyun, Bae Joohyun, kalian bisa memanggil kakak Bae Chu eonni, Bae Chu nunna, atau Joohyun eonni, Joo Hyun nunna, terserah kalian, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik ya tiga hari kedepan" lalu aku tersenyum memandang mereka.
"Yeppeu" suara itu terdengar dari barisan anak binaanku, tapi samar.
"Apa?" tanyaku pada kedua baris itu, karena aku tidak tahu pasti apa yang dikatakan, dan siapa yang mengatakan.
"Ani-ya, eonni/nunna" kata mereka serempak.
"Baiklah, ayo kita mulai kegiatan hari ini" lalu aku tersenyum lagi.Hari pertama berjalan dengan lancar, hanya saja ada sesuatu yang sedikit ganjil. Iya, Taehyung, Kim Taehyung, bocah itu selalu mengikuti kemanapun aku pergi seperti anak ayam terhadap induknya. Iya, aku tahu, aku pembinanya, tapi bukan berarti ia harus mengikutiki terus bukan? Hari ini akan aku biarkan.
Aku berjalan menuju gerbang sekolah. Aku terbiasa pulang sendiri menaiki bus dari sekolahku sampai ke dekat rumah. Aku cukup sederhana, tidak berlebih, tapi tentu juga tidak kurang.
"Nunna" aku menoleh ke sumber suara itu karena suaranya tidak asing.
"Eh?" anak binaanku.
"Nunna mau pulang?" ya iya lah, masa mau ke pasar dek.
"Iya" kataku tersenyum kikuk.
"Seokjin antar?"
"Tidak perlu" kataku sedikit tersenyum.
"Ayolah, Joo" mataku terbelalak, apa? Dia memanggilku tanpa sebutan nunna?.
"Apa katamu?"
"Lama" ia menarikku hingga terduduk di motornya.
"Pegangan, nunna" lalu motornya melaju.Sepanjang perjalanan tidak ada perbincangan khusus selain alamat rumahku. Aku sampai di rumah, lalu masuk ke kamar untuk membersihkan diri. Tiba malam menjelang, appa pulang, dan kita makan malam bersama. Hanya aku dan appa.
"Joohyun-ah, bagaimana sekolahmu tadi?"
"Baik" iya, ibu meninggal saat melahirkanku.
"Bagaimana? sudah bertemu anak bibi?"
"Entahlah"
"Kenapa?"
"Aku tidak pernah bertemu sebelumnya dengan dia bagaimana aku tahu?"
"Benar juga, ayah hanya ingat marganya Kim" sementara anak binaan ku saja ada lima yang bermarga Kim.
"Bagus ayah, yang bermarga Kim itu banyak"
"Yang jelas laki-laki, wajahnya mirip denganmu, baru masuk sekolah menengah pertama, kelahiran Daegu" aku hanya diam melanjutkan makanku.Apa? mirip denganku? yang benar saja? Tidak mungkin kan?
.
Kamis, 16 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...