Iya, entah mengapa sejak peristiwa menonton Naeun dan Gunhoo bersama itu, Joohyun nya jadi banyak diam. Kurang lebih sudah satu bulan Joohyun nya tidak secerewet biasanya. Tapi Taehyung yang tidak peka itu hanya menganggap bahwa ini merupakan salah satu perubahan mood Joohyun, jadi ia tidak berusaha mencari tahu kenapa.
Pagi itu sedikit berbeda dengan hari biasanya. Pagi itu tidak se sunyi biasanya. Biasanya, pintu itu hanya terbuka atau dibuka karena Joohyun dan Taehyung akan keluar atau masuk dari rumah itu. Tapi hari ini tidak. Kegiatan pagi menanyai kabar dan sarapan untuk Baby Kim bahkan belum dilakukan oleh Taehyung tapi suara itu mengganggu.
"Ting-Tong" bell rumahnya berbunyi tapi tentu saja Joohyun tidak sediki pun berniat bergerak dari sofanya.
Sebenarnya mereka berpikir, siapa yang bertamu sepagi ini? Dan lagi, siapa yang akan bertamu ke rumah mereka? Ini adalah kali pertama bell itu berbunyi. Taehyung mengurungkan niat nya untuk mendatangi Joohyun dan memilih berjalan ke arah pintu.
"Iya, sebentar" kata Taehyung seolah menyahuti bunyi bell itu.
Taehyung bergegas membuka pintu itu ternyata di balik pintu itu hanya ada seorang pengantar surat.
"Dengan Tuan Taehyung?"
"Iya, saya sendiri"
"Ini surat untuk anda dan silahkan tanda tangan di sini" begitu kata sang pengantar surat.
"Ah, iya, terima kasih" tanpa berniat masuk ke dalam rumah, Taehyung langsung membuka surat yang baru saja ia terima.'Hi, Taehyung,
Rasanya canggung sekali menulis surat ini untukmu.
Aku tidak tahu apakah kau sudi membacanya sampai habis.
Aku yakin pasti kau heran seorang Jennie menulis surat seperti ini.
Bahkan tidak diawali dengan kata ancaman.
Ini aku, wanita yang mengandung anakmu walau kau tidak mengakuinya.
Anak kita sudah berumur empat bulan dalam rahim ku kau juga pasti tahu karena dia seumuran dengan anak Joohyun.
Sesuai ketidak percayaanmu, aku kemarin sudah pergi ke dokter dan mengambil DNA bayiku, kau bisa melihat hasik usg dan hasil DNA nya di kertas berikutnya, aku mengambil sikat gigi mu di kantor, iya aku tahu kau memiliki semua peralatan mandi di kamar mandi pribadi kantormu karena kau orang yang sebersih itu.
Jangan tanya untuk apa aku mengambil sikat gigi mu, tentu saja untuk mengambil DNA mu, aku tidak bohong tentang janin ini milikmu.
Dan kalau tidak mengancam agaknya pesan ini tidak seperti Jennie bukan?
Temui aku saat pemeriksaan di bulan depan, biarkan Joohyun mu memeriksa bayinya sendiri.
Ayolah, kau tahu kan kalau aku sudah bisa mengirim pesan ke alamat kalian berarti aku bisa berbuat apa saja pada Joohyun dan anaknya saat kau tidak di sisinya?
Atau perlu ku ingatkan? Bahkan adanya kau di sisinya pun, aku tetap bisa melukainya.
Ku rasa pesan ku sudah cukup, kau sudah tahu kan apa yang harus kau lakukan kalau ingin kedua makhluk kesayanganmu itu selamat?
Sampai Jumpa'Taehyung tentu saja geram melihat isi pesan itu, ia melihat kertas berikutnya yang memang menuliskan kecocokkan DNA janin dan DNA Tae Hyung sebanyak 99.99% dan di sana ada tulisan bolpen Jennie yang mempertegas.
'Oh iya, dia laki-laki, anak kita laki-laki Kim Taehyung'
Tanpa Taehyung sadari, ada yang turut melihat apa yang ia lihat, dari belakangnya, siapa lagi kalau bukan Joo Hyunnya, yang sekarang matanya memanas."Ada siapa, Tae?"
.
Jumat, 14 Februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...